Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 281 - Chapter 290

605 Chapters

Bab 282

Salah satu tangan Karen sedang diinfus, dia mengambil ponsel dengan menggunakan tangan yang satunya, lalu bergumam, "Siapa yang mencariku?"Sesaat melihat rekaman yang dikirimkan, Karen langsung mematung di tempat. Dia melihat dengan jelas adegan panas yang terjadi di antara Nicholas dan Samantha."Nic, Samantha ...." Kedua mata Karen tampak memerah.Di tengah kebingungan Karen, Julia kembali mengirimkan pesan kepadanya.[ Cepat, lihat ke kamarnya Nicholas. ]Tangan Karen bergemetaran dan air mata pun mulai mengalir membasahi pipinya.Karen menggelengkan kepala, dia tidak ingin memercayai semua ini. Walaupun berusaha menyangkal, semua bukti telah terpampang jelas.Karen menggertakkan gigi, dia mengerahkan seluruh tenaganya dan berusaha turun dari tempat tidur. Setelah menginjak lantai, Karen melepaskan infus yang menempel di tangan, lalu beranjak ke bangsal Nicholas.Karen menggelengkan kepala, dia berharap semua ini tidak benar. Jika Nicholas dan Samantha memang berkhianat, Karen tida
Read more

Bab 283

Di rumah sakit.Kedua mata Nicholas memerah, dia tidak tega melihat Samantha yang menangis tersedu-sedu."Ma-maaf ...." Nicholas menggertakkan gigi sambil mengepalkan tangan. Seketika rasa bersalah pun membanjiri hatinya.Mata Samantha bengkak sehabis menangis. Dia memeluk dirinya sendiri sambil menatap Nicholas dan berkata, "Kak Nicholas, ada yang sengaja menjebakmu, ada yang mau mencelakaimu. Kamu harus hati-hati."Nicholas tercengang melihat Samantha yang buru-buru mengenakan pakaiannya dan bergegas kabur.Nicholas baru menyadari apa yang telah dilakukannya, dia telah menyakiti Samantha ....Walaupun Samantha tidak mengungkapkan kekecewaannya secara langsung, Nicholas dapat melihat kekecewaan yang terpancar dari matanya.Ketika menoleh ke samping, Nicholas terkejut melihat bekas darah yang mengotori tempat tidur.Kedua tangan Nicholas bergetar, dia memegang kepalanya dan tampak frustasi. Namun dia tidak tahu bagaimana cara melampiaskan kemarahannya.Samantha pergi dalam kondisi meng
Read more

Bab 284

Nicholas mengamati kedua sosok yang ada di dalam layar. Walaupun mereka mengenakan masker, Nicholas merasa familier dengan kedua sosok itu.Bella! Benar, itu Bella!Begitu menyadari orang yang menjebaknya adalah Bella, kemarahan di dalam hati Nicholas pun menyulut. "Ayo, ke Pelelangan Anoka."Nicholas membalikkan badan dan langsung beranjak pergi.Para pengawal terkejut melihat Nicholas yang biasanya bersikap ramah dan hangat juga bisa memancarkan tatapan sedingin pembunuh.Dulu kehidupan Nicholas terlalu damai dan tenang. Selama ini Nicholas juga bersikap sangat pasif, makanya dia bisa berada di situasi seperti ini.Jika Nicholas tidak bisa mengatasi Bella dan tetap bersikap pasif, bagaimana dia bisa mengalahkan Joan?Setelah keluar dari rumah sakit, Nicholas masuk ke dalam mobil dan pergi ke Pelelangan Anoka. Nicholas pergi dengan diikuti belasan mobil.Gawat, sepertinya hari ini akan terjadi masalah besar.Pelelangan Anoka terletak di tengah kota, jaraknya tidak jauh dari rumah saki
Read more

Bab 285

"Habisi dia!" Nicholas malas meladeni Deska."Apa katamu? Kamu nggak tahu aku siapa? Lancang banget!" Deska menatap Nicholas dengan tatapan dingin, dia tidak menyangka ada orang lancang yang ingin menghabisinya.Sebelum sempat mencerna semua ucapan Nicholas, beberapa pengawal maju dan menghantam kepala Deska sampai berdarah.Deska terkejut, dia tersungkur sambil memegang kepalanya yang berlumuran darah."Prang, bugh, dang ...." Terdengar suara pecahan kaca dan barang-barang yang dilempar.Para pegawai ketakutan dan berteriak histeris, "Ah ...."Sebagian pengawal menghancurkan barang-barang di dalam pelelangan, sedangkan sebagian lagi berjaga di depan pintu. Sebelum Nicholas memberikan perintah, tak ada seorang pun yang boleh keluar dari ruangan ini.Dalam waktu kurang dari 5 menit, semua barang-barang di dalam pelelangan pun hancur. Pecahan beling dan rongsokan tampak berserakan di lantai, tak ada satu pun yang tersisa.Sekitar 40 orang pegawai yang tertahan di dalam gedung. Mereka sem
Read more

Bab 286

Tak sampai 20 menit, pintu lift terbuka dan Bella masuk dengan tergesa-gesa.Bella tidak datang sendirian, dia membawa beberapa pengawal yang mengikuti dari belakang.Kebetulan Bella juga berada di dekat pelelangan. Sesaat mendengar ada yang membuat onar, dia pun murka dan bergegas kemari.Begitu melihat sosok yang duduk di sofa, Bella terkejut dan hampir pingsan."Bu Bella, dia pelakunya! Jangan lepaskan dia, dia harus dikasih pelajaran." Deska menunjuk Nicholas sambil memakinya, "Nggak ada, nggak ada yang berani memperlakukan Pelelangan Anoka seperti ini. Bu Bella, dia harus diberi pelajaran ...."Nicholas bangkit berdiri, lalu berjalan mendekati Bella secara perlahan-lahan."Nic ...." Suara Bella terdengar gemetaran. "De-dengarkan penjelasanku ...."Nicholas mengangkat tangan dan langsung menampar wajah Bella. Kali ini Nicholas tidak akan bermurah hati seperti sebelumnya.Kemudian Nicholas menjambak rambut Bella, lalu membentur kepalanya berkali-kali ke atas meja. Kepala Bella berlu
Read more

Bab 287

Nicholas menjambak rambut Julia, lalu menyeretnya ke kamar mandi.Julia berusaha memberontak, raut wajahnya terlihat ketakutan. "Nic, jangan! Lepaskan aku, lepaskan! Bagaimanapun aku pernah menjadi gurumu.""Guru? Kamu nggak malu menyebut dirimu sebagai guru?" Dulu Julia sering menindas, menyalahkan, dan mencari-cari kesalahan Karen. Sebelumnya Nicholas enggan membuat perhitungan dengan Julia, tapi makin hari tindakannya makin kelewatan."Kalau tahu bakal jadi gini, harusnya aku menghabisimu dari kemarin. Semua salahku, aku terlalu berbaik hati dan gampang luluh," kata Nicholas"Jangan, aku mohon," Julia meronta-ronta.Sesampainya di kamar mandi, Nicholas membenturkan kepala Julia ke penutup kloset."Krak ...." Penutup kloset pecah menjadi dua keping.Nicholas tak berhenti sampai di situ, dia menarik Julia dan membenturkan kepalanya ke dinding kamar mandi. "Bang, bang, bang ...."Kulit wajah dan kulit kepala Julia robek, darah segar pun mengalir membasahi wajahnya.Kali ini Julia sanga
Read more

Bab 288

"Nic, jangan ...," Bella meronta-ronta.Nicholas menatap semua pegawai Pelelangan Anoka. Melihat mereka yang tampak ketakutan, Nicholas pun membalikkan badan dan beranjak ke ruangan Bella.Nicholas membuka layar komputer yang biasanya digunakan oleh Bella untuk memantau situasi di dalam kamar mandi.Reaksi obat ini sangat cepat, entah dari mana Julia mendapatkannya. Hanya dalam hitungan hitungan menit, wajah dan tubuh mereka sudah memerah. Mereka mulai menggaruk wajah dan tubuhnya ....Ketika obat bekerja sepenuhnya, Julia dan Bella tak dapat lagi membendung hasrat di dalam diri mereka. Mereka mulai melepaskan pakaian yang dikenakan, lalu menatap satu sama lain dengan tatapan berapi-api.Nicholas harus mengakui, tubuh Bella memang sangat indah dan menggoda.Sorotan mata Nicholas terlihat dingin. Setelah adegan panas yang berlangsung 20 menit, Nicholas mengunduh rekaman tersebut, lalu kembali ke kamar mandi.Nicholas melihat Bella yang berbaring di lantai, pakaiannya sangat berantakan,
Read more

Bab 289

Nicholas membuka mulut, tetapi dia tidak sanggup berkata-kata."Kenapa diam saja?" Gloria berteriak, "Tunggu di sana! Hari ini aku akan menghabisimu!"Nicholas membeku di tempat. Jika menikahi Samantha, Nicholas harus bertanggung jawab atas perasaan dua orang wanita.Nicholas dan Samantha berteman sejak kecil. Nicholas masih ingat bagaimana wajah kecil Samantha yang tersenyum manis dan menggemaskan.Sebenarnya ini adalah salah satu alasan kenapa Nicholas tidak bisa menyukai Samantha. Nicholas sudah menganggap Samantha sebagai adiknya sendiri. Jika Nicholas menikahinya, Nicholas sendiri tidak yakin apakah dia mampu menjaga dan mencintai Samantha sepenuh hati.Nicholas takut tidak bisa membahagiakan Samantha ....Nicholas menghela napas panjang. Dia mematikan panggilan Gloria dan menunggu di tempat.Tak berapa lama beberapa mobil berhenti di depannya. Gloria turun dari mobil sambil memegang sebuah pisau tajam.Nicholas berdiri di tempat, dia sama sekali tidak bergeming. Sebenarnya Nichol
Read more

Bab 290

Tak hanya Samantha dan Karen yang sakit hati, Nicholas pun sangat menderita.Setelah Samantha pergi, Nicholas bergegas memeriksa kondisi para pengawalnya. Tiga orang pengawal Nicholas terluka parah. Walaupun tidak tewas, kondisi mereka harus segera diobati.Nicholas tak berani membayangkan bagaimana kalau Samantha tidak datang? Mungkin Gloria udah menghabisi Nicholas."Tuan Muda ...," panggil salah seorang pengawal."Ayo, pergi." Nicholas masuk ke dalam mobil dan mengantar para pengawalnya ke rumah sakit.Malam ini Nicholas tidak bisa tidur, dia merasa sangat gelisah.Keesokan hari Nicholas mengurus prosedur rumah sakit, dia sudah boleh pulang.Samantha dan Karen sudah tidak berada di rumah sakit, Nicholas pun tidak ingin tinggal lebih lama.Setelah semua prosedur selesai, Nicholas memanggil taksi dan pergi menjenguk Sherina.Jenny terkejut melihat kondisi Nicholas. "Nic, kamu kenapa? Kok kamu terlihat lemas?"Nicholas tersenyum kecut, dia tidak menjawab dan langsung naik ke atas untuk
Read more

Bab 291

"Apa katamu?" Sani memelototi Nicholas.Nicholas tersenyum. "Kamu nggak dengar? Aku bilang, kamu kayak cewek!""Kurang ajar ...." Sani tidak senang mendengarnya."Sudah, sudah!" Fendiana menarik pergelangan tangan Sani sambil menggelengkan kepala. "Nggak usah ladeni dia."Nicholas hanya tersenyum kecil."Yasmine, kenalin ini Pak Sani, kami ketemu waktu di luar negeri. Dia lagi ada proyek investasi di Kota Mano," Fendi berbicara kepada Yasmine.Meskipun Yasmine tidak berpakaian seseksi Fendi, Yasmine tetap tersenyum percaya diri. "Wah, Paman terlihat masih mudah yah. Berapa usia Paman? Enam puluh tahun, ya? Tapi masih kelihatan kayan 50 tahun ....""Yasmine, kenapa kamu selalu menyerangku?" Raut wajah Fendi terlihat masam.Yasmine tersenyum, dia berjalan ke samping Nicholas dan berkata, "Kenalin, ini pacarku, Nicholas. Dia konglomerat, masih muda, dan pintar."Nicholas tertegun, dia merasa agak gugup saat Yasmine merangkul tangannya.Fendi mengamati penampilan Nicholas, pemuda ini sama
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status