Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 271 - Chapter 280

605 Chapters

Bab 272

"Membantumu? Bantu apa?" tanya Nicholas."Nanti juga kamu tahu. Bantuan yang aku perlukan nggak gampang, jadi kamu pikirkan dulu baik-baik. Mau kamu belajar atau tidak, aku tetap akan berada di sampingmu sampai Tuan Dean menyuruhku pergi." Howard membalikkan badan dan beranjak pergi.Nicholas berbaring di atas tempat tidur sambil melamun. Tidak ada salahnya mempelajari sedikit kemampuan, pasti ada gunanya.Nicholas tidak mau terlalu memusingkan ucapan Howard. Kalau Nicholas saja bisa menghadapi Keluarga Winata, dia pasti juga bisa membantu Howard. Hanya saja Nicholas tidak tahu apakah bantuan yang diminta Howard akan membahayakan nyawanya.Malam ini Nicholas tidur dengan nyenyak.Keesokan pagi Nicholas bangun, lalu bergantu pakaian dan pergi mengunjungi Sherina.Sesampainya di Lakeside Gardenia, Nicholas turun dari mobil dan masuk ke dalam vila.Jenny sudah menunggu kedatangan Nicholas sejak tadi. Begitu melihat Nicholas sampai, Jenny langsung menyambutnya dan berkata, "Nic, kamu hebat
Read more

Bab 273

Steve terdiam sejenak, lalu menggelengkan kepalanya. "Frank, tenangkan dirimu.""Cepat, sekarang! Aku sudah nggak tahan menghadapi mereka, kamu masih bisa menyuruhku tenang?" Frank berteriak ke arah Steve. "Cepat, pecat Jenny! Aku nggak mau bekerja sama wanita itu.""Frank, aku kecewa banget sama kamu." Jenny menggelengkan kepalanya.Frank hanya menatap Jenny sambil menyeringai dingin.Steve menghela napas panjang. "Sangat disayangkan. Karena keluargamu nggak bisa mendukung penelitianku, kamu boleh pergi dari sini. Aku nggak akan menggunakan dana keluargamu untuk melakukan penelitian, aku juga nggak akan membagikan hasil penelitian apa pun dengan kalian."Frank tersentak, dia kaget mendengar jawaban Steve. "Apa katamu?""Aku rasa jawabanku sudah sangat jelas, aku nggak akan menggunakan dana keluargamu lagi. Kerja sama kita berakhir di sini. Kamu nggak berhak mengikuti kelas dan penelitianku lagi." Steve merentangkan kedua tangannya."Steve, kamu nggak sadar apa yang kamu lakukan? Kamu
Read more

Bab 274

Nicholas tersentak, dia tidak menyangka bahwa Jenny sefrontal ini.Nicholas memahami makna tersirat di balik pengakuan Jenny. Apakah semua rasa suka harus diungkapkan?Sepertinya ini yang disebut perbedaan budaya. Budaya timur lebih tertutup, sedangkan budaya barat lebih frontal."Aku mau memeriksa kondisi Sherina." Nicholas mengabaikan Jenny, lalu berkata kepada Nyonya Safira."Baik, baik." Nyonya Safira bergegas menganggukkan kepala.Nicholas mengulurkan tangannya dan kembali menekan beberapa titik akupunktur di tubuh Sherina.Sesaat selesai menekan titik akupunktur, Nicholas melihat sebuah batu giok yang dikenakan di leher Sherina. Kemarin Nicholas tidak terlalu memedulikannya, dia baru sadar setelah mengingat pesan Master Howard yang memintanya untuk mengecek apakah Sherina mengenakan benda aneh.Batu giok ini memiliki corak yang aneh dan terkesan misterius."Gurunya suamiku yang memberikan kalung ini. Sherina sudah lama mengenakan kalung ini," Nyonya Safira menjelaskan."Bu, apaka
Read more

Bab 275

"Semuanya, dengarkan aku! Tanpa perintahku, nggak ada yang boleh menyewa atau menjual alat apa pun kepada mereka!" Frank tersenyum dingin sambil menunjuk Steve. "Steve, sebaiknya kamu segera meminta maaf kepadaku. Kalau nggak, semua alat ini akan diambil kembali."Steve tampak frustasi.Jenny tidak ingin memperparah keadaan, dia berhenti bersembunyi dan maju untuk berbicara, "Frank, aku tahu kamu marah kepadaku. Kita bicarakan nanti di rumah, jangan membuat onar di sini.""Oh? Sudah menyadari kesalahanmu?" Frank bangkit berdiri, lalu berjalan ke depan Jenny sambil berkata, "Kalau kamu memang merasa bersalah, tunjukkan ketulusanmu biar aku melihatnya.""Frank, ini masalah kita, nggak ada hubungannya sama Nic. Nggak usah menyeret orang lain." Wajah Jenny tampak memerah."Hmm?" Frank melirik Nicholas, lalu kembali menatap Jenny. "Maksudnya kamu mau membantu dia?"Ekspresi Jenny terlihat muram, dia menatap Frank dengan tajam.Fran mengangkat kedua bahunya dan berkata, "Aku bisa saja memban
Read more

Bab 276

Nicholas maju ke depan, lalu melirik sebentar ke arah Frank. Kemudian Nicholas menatap kedua alat yang ada di lantai dan menendangnya sampai terhempas."Prang." Kedua alat medis hancur berkeping-keping."Aku nggak suka kedua alat itu. Besok bawain yang baju," Nicholas berbicara kepada Hans."Baik." Hans bergegas menganggukkan kepala.Semua orang tercengang, Jenny bahkan sampai menganga. Kedua alat yang mahal itu ditendang begitu saja?"Hans, kamu ...." Frank kehabisan kata-kata.Hanya Steve yang memahami situasi ini. Keluarganya Frank memang memiliki saham di Perusahaan Ganfa, tetapi saham yang dimiliki tidak banyak. Pemilik saham terbesar Perusahaan Ganfa adalah Keluarga Winata.Keluarga Winata memiliki 80% saham Perusahaan Ganfa, jauh lebih banyak daripada yang dimiliki keluarganya Frank.Nicholas berjalan ke hadapan Frank, lalu menepuk wajahnya dan berkata, "Sudah lihat? Barang yang kamu larang jual malah mau diberikan secara gratis untukku. Tapi aku nggak suka, jadi aku buang. Eh,
Read more

Bab 277

"Ah ...." Frank menjerit kesakitan. Sudut bibirnya robek dan mulai mengeluarkan darah.Nicholas menjambak rambut Frank, raut wajahnya terlihat dingin. "Negara kami memang ada tradisi bersujud, aku ingin kamu mencobanya."Wajah Frank terlihat ketakutan, dia meringkuk sambil berkata, "Aku adalah orang Negara Milaen ...."Nicholas melayangkan tendangan ke wajah Frank. "Aku malas omong kosong. Bisa bersujud, nggak?""Bisa ...." Sekujur tubuh Frank bergemetaran. Jika hari ini tidak bersujud, Frank tidak akan bisa meloloskan diri dari tempat ini.Nicholas menyeringai dingin. "Nggak usah deh, aku nggak sudi menerimanya ...."Hati Frank terasa panas, apa maksud ucapan Nicholas?"Emm, begini konteksnya. Kalian melihat Tuan Muda Frank dipukuli di jalan, lalu kalian bergegas menyelamatkannya. Mengerti?" Nicholas berbicara kepada Hans."Mengerti!" Hans langsung menarik Frank dan menyeretnya ke luar.Jenny baru menyadari sisi lain Nicholas. Di balik kelembutan Nicholas, ternyata dia adalah pria yan
Read more

Bab 278

Nicholas menutup teleponnya dan mengacungkan jempol kepada Master Howard. Sepertinya memang giok ini yang memperparah kondisi Sherina. Sekarang giok ini sudah disingkirkan, kondisi Sherina pun perlahan mulai pulih."Gioknya aku bawa dulu, aku mau mengecek apakah masih ada keanehan lain pada giok ini," kata Howard sambil berjalan keluar. "Aku akan kembali 3 hari lagi, suruh N2 menjagamu.""Oke." Nicholas mengangguk. Dia tidak perlu khawatir, Howard pasti bisa membereskannya.Pada malam hari, di sebuah sudut Kota Mano yang gelap."Aku nggak peduli mau pakai cara apa, pokoknya dia harus mati! Nggak cuma dia, aku mau dia dan semua keluarganya dihabisi!""Tuan Muda, nggak ada yang berani mengambil pekerjaan ini," jawab seseorang di ujung telepon."Kamu bisanya apa sih? Masalah gini saja nggak becus." Frank berteriak, emosinya terasa meluap-luap. "Aku kasih 1 minggu, hanya 1 minggu! Dengarkan baik-baik, aku mau dia mati dalam waktu 1 minggu. Mengerti?"Tidak ada yang menjawab."Kamu dengar,
Read more

Bab 279

Sesampainya di rumah sakit, Nicholas pergi menemui Karen dan Samantha.Kondisi Karen dan Samantha sudah membaik. Terutama Samantha, kondisinya memang tidak parah. Hanya ada sedikit retakan pada tulang selangka.Beberapa hari lagi perban Samantha sudah boleh dilepas.Kondisi Karen agak lebih parah. Meskipun bisa berdiri, dia belum bisa berjalan normal.Ketika Nicholas berada di bangsal Karen dan Samantha, kedua gadis ini tampak malu-malu. Samantha jadi pendiam, Karen juga terlihat sungkan-sungkan.Nicholas mengerutkan bibir, dia terpaksa kembali ke bangsalnya sendiri.Pada malam hari perawat datang untuk menginfus Nicholas.Nicholas mengerutkan alis saat melihat perawat yang masuk. "Bukannya tadi pagi sudah diinfus? Kenapa malam diinfus lagi?""Ini menyangkut kesehatanmu. Dokter yang memerintahkan, aku juga kurang tahu detailnya," jawab perawat.Nicholas mengangguk. Walaupun mencurigakan, Nicholas tidak mau berpikir terlalu banyak.Ketika cairan infus masuk ke dalam pembuluh darah, tiba
Read more

Bab 280

"Kak Nicholas, kamu kenapa?" Samantha langsung memapah Nicholas yang tersungkur di lantai.Sekujur tubuh Nicholas terasa panas, dia mulai kehilangan akal sehat. "Cepat, kunci pintunya! Kunci pintunya! Kayaknya aku dibius obat perangsang, jangan sampai ada yang masuk."Samantha terkejut, dia bangkit berdiri dan segera mengunci pintunya.Di saat bersamaan, Bella berusaha membuka pintu bangsal Nicholas, tetapi ternyata sudah dikunci dari dalam."Sialan!" Bella memukul pintu bangsal.Beberapa pasien menatap Bella dengan tatapan paneh. Begitu menyadari kecurigaan orang-orang di sekitar, Bella segera bersembunyi dan menelepon Julia."Bella, kok kamu nggak masuk? Kenapa malah wanita lain yang ada di dalam?" Suara Julia terdengar cemas."Kamu yang salah memperhitungkan waktu, mana aku tahu?" Bella membentak Julia."Cepat kembali! Jangan sampai ketahuan!" kata Julia.Bella menendang pintu yang ada di dekatnya dan kembali ke ruang ganti.Sekujur tubuh Nicholas terasa panas dan kering. Dia mengec
Read more

Bab 281

Saat ini Nicholas telah kehilangan seluruh akal sehatnya.Samantha menangis tersedu-sedu, dia tak dapat menahan rasa sakit pada tulang selangkanya. Namun Nicholas malah menariknya dan berusaha mengecupnya dengan sekuat tenaga.Nicholas tak hanya kehilangan akal sehat, tetapi juga kehilangan kesadaran. Akhirnya dia merasa jauh lebih baik saat mengecup wajah dan leher Samantha.Nicholas menyukai perasaan ini, dia tak bisa menahan diri, bahkan rasanya mulai kecanduan.Samantha merasa putus asa, dia tidak bisa memberontak. Kekuatan Samantha tak sebesar kekuatan Nicholas."Jangan ... jangan!" Samantha menangis sekeras-kerasnya, dia ketakutan sampai bibirnya membiru.Setelah menangis selama beberapa menit, Samantha pun kehabisan tenaga. Dia benar-benar sangat putus asa.Di saat bersamaan, Bella merebut laptop Julia untuk melihat situasi yang terjadi di dalam bangsal. Seketika Bella pun murka saat melihat adegan panas yang berlangsung di antara Nicholas dan Samantha.Bella mengepalkan tangann
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status