Share

Bab 267

Author: Kulihat Bintang
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Sesaat mendengar perintah Steve, Frank langsung memutar sakelar alat dan sekujur tubuh Sherina pun bergetar. Mata Sherina memutih dan mulutnya mengeluarkan buih berwarna putih.

"Berhenti! Cepat berhenti!" teriak Steve.

Ketika Frank hendak mematikan alatnya, sebuah sosok berdiri di samping dan mendahuluinya.

Gerakan Nicholas sangat cepat, dia memperhatikan Sherina sejak tadi. Begitu melihat kondisi Sherina yang aneh, Nicholas langsung menendang alat tersebut tanpa menunggu aba-aba Steve.

"Boom!" Dua alat yang dibawa Steve hancur berkeping-keping.

Frank kaget melihat alatnya yang rusak. Dia mengangkat kepala dan menatap Nicholas dengan marah. "Kamu sudah gila? Kamu nggak tahu betapa mahalnya alat-alat ini? Berani-beraninya kamu menendang merusak alatku."

Nicholas tidak menghiraukan Frank, dia langsung memeluk Sherina dan mengecek keadaannya.

"Ada apa ini?" Nyonya Safira langsung bangkit berdiri, dia terlihat sangat panik.

Steve juga pertama kali melihat hal seperti ini. Dia bergegas meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 268

    "Ini, ini namanya keajaiban!" Jenny tercengang.Sembari melihat Sherina yang membuka mata dan tampak kesakitan, Nicholas berhenti mengusapnya dan berkata kepada Steve, "Jangan menggunakan alat ini lagi. Kita pantau dulu kondisinya.""Baik, aku setuju!" Steve mengangguk."Sherina, kamu nggak apa-apa?" tanya Nyonya Safira sambil memeluk Sherina.Ketika Nicholas berusaha menenangkan diri, Jenny menarik tangannya dan bertanya dengan antusias, "Nic, bagaimana kamu melakukannya? Beri tahu! Caramu benar-benar berguna.""Jenny, itu cuma kebetulan. Setelah alatnya mati, kondisi anak ini berangsur pulih. Sebelumnya juga kayak gini, 'kan? Kita harus menghormati sains, jangan percaya pengobatan yang nggak jelas gini." Frank menarik Jenny.Nicholas tahu bahwa Frank sangat memedulikan Jenny. Hanya saja pemikiran Frank dan Jenny berbeda jauh."Nic, apakah kamu bisa memberi tahu aku?" Jenny kembali bertanya.Nicholas memiringkan kepalanya sambil menjawab, "Seorang pak tua yang mengajariku cara tadi ..

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 269

    Nicholas menarik tangan Frank, lalu memelintir lengannya dan meninju perutnya.Untungnya Steve gesit, dia buru-buru menahan tangan Nicholas dan memohon, "Nic, jangan, jangan ...."Sorotan mata Nicholas memancarkan kebencian, kemarahan telah menguasai hatinya. Meskipun bahu Nicholas masih terluka, hal ini tidak menghalanginya untuk menghajar Frank."Nic, jangan gegabah, jangan sampai kehilangan akal sehat." Steve berusaha membujuknya.Frank menunjuk wajah Nicholas dan berkata, "Aku sudah bilang, itu ilmu sihir ...."Nicholas menyeringai dingin. "Orang bodoh! Kalau memang pengobatan tradisional adalah ilmu sihir, kenapa pengobatan ini tercatat di dalam sejarah negara? Pengobatan tradisional harta yang diwariskan secara turun-temurun. Kamu hanya menggunakan pengetahuanmu yang dangkal untuk menilai sesuatu. Frank, kamu hanya mempermalukan dirimu sendiri.""Anggaplah penjelasanmu itu benar, tapi sekarang sudah zaman modern. Metode pengobatanmu sudah ketinggalan zaman," kata Frank sambil men

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 270

    "Sudah, coba periksa kondisinya," kata Nicholas.Frank berdiri di samping, ekspresinya tampak menghina. "Kalau cara itu bisa menyembuhkan gadis ini, aku pulang ke Milaen dengan jalan kaki!"Nicholas hanya meliriknya dengan tatapan dingin. Dia sendiri enggan meladeni Frank."Sudah?" tanya Jenny."Harusnya sudah. Kalian awasi saja kondisinya, aku pulang dulu. Kalau ada apa-apa, segera hubungi aku," jawab Nicholas."Em, baik!" Steve mengangguk."Oh iya, nanti aku ganti alatnya. Jangan khawatir," kata Nicholas."Ganti? Bagaimana cara gantinya? Kamu tahu berapa harga alat itu? Itu adalah mesin terbaru yang dikembangkan ilmuwan ...." Frank tak terima, dia terus meneriaki Nicholas."Frank!" Steve membentak muridnya.Akhirnya Frank terdiam sambil mendengus dingin.Nicholas membalikkan badan, lalu pergi meninggalkan Steve dan yang lainnya.Di dalam rumah sakit, Howard agak gelisah setelah menerima telepon dari Nicholas."Jangan-jangan gadis itu bukan mengidap polio ...." Howar mengerutkan alis.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 271

    "Wah, menakjubkan ...." Steve berseru kegirangan."Ada apa?" Nicholas kebingungan mendengar berbagai suara yang ada di ujung telepon."Nic, kamu tahu, biasanya pasien pingsan setiap selang satu jam. Setiap pingsan, pasien baru sadar setelah 10 menit kemudian. Tapi sejak kamu pergi, pasien baru pingsan setelah selang 3 jam dan hanya tersadar setelah 2 menit." Jenny sulit memercayai perkembangan kondisi Sherina."Nic, kamu keren banget! Nic, maafkan aku yang sempat meremehkan kamu. Aku nggak nyangka ternyata kamu sehebat ini." Jenny tak henti-hentinya memuji Nicholas."Berarti ... kondisi Sherina sudah membaik?" tanya Nicholas."Benar! Nggak cuma membaik, pasien juga merasa lebih segar," jawab Jenny.Nicholas mengangguk, lalu menutup teleponnya dan menatap Howard. Penampilan Howard memang terlihat sederhana, tetapi kemampuannya sangat hebat! Pantas saja Kakek Winata sangat menyukai Master Howard."Master Howard, kamu hebat banget!" Nicholas memuji kemampuan Howard.Howard tertawa kecil d

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 272

    "Membantumu? Bantu apa?" tanya Nicholas."Nanti juga kamu tahu. Bantuan yang aku perlukan nggak gampang, jadi kamu pikirkan dulu baik-baik. Mau kamu belajar atau tidak, aku tetap akan berada di sampingmu sampai Tuan Dean menyuruhku pergi." Howard membalikkan badan dan beranjak pergi.Nicholas berbaring di atas tempat tidur sambil melamun. Tidak ada salahnya mempelajari sedikit kemampuan, pasti ada gunanya.Nicholas tidak mau terlalu memusingkan ucapan Howard. Kalau Nicholas saja bisa menghadapi Keluarga Winata, dia pasti juga bisa membantu Howard. Hanya saja Nicholas tidak tahu apakah bantuan yang diminta Howard akan membahayakan nyawanya.Malam ini Nicholas tidur dengan nyenyak.Keesokan pagi Nicholas bangun, lalu bergantu pakaian dan pergi mengunjungi Sherina.Sesampainya di Lakeside Gardenia, Nicholas turun dari mobil dan masuk ke dalam vila.Jenny sudah menunggu kedatangan Nicholas sejak tadi. Begitu melihat Nicholas sampai, Jenny langsung menyambutnya dan berkata, "Nic, kamu hebat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 273

    Steve terdiam sejenak, lalu menggelengkan kepalanya. "Frank, tenangkan dirimu.""Cepat, sekarang! Aku sudah nggak tahan menghadapi mereka, kamu masih bisa menyuruhku tenang?" Frank berteriak ke arah Steve. "Cepat, pecat Jenny! Aku nggak mau bekerja sama wanita itu.""Frank, aku kecewa banget sama kamu." Jenny menggelengkan kepalanya.Frank hanya menatap Jenny sambil menyeringai dingin.Steve menghela napas panjang. "Sangat disayangkan. Karena keluargamu nggak bisa mendukung penelitianku, kamu boleh pergi dari sini. Aku nggak akan menggunakan dana keluargamu untuk melakukan penelitian, aku juga nggak akan membagikan hasil penelitian apa pun dengan kalian."Frank tersentak, dia kaget mendengar jawaban Steve. "Apa katamu?""Aku rasa jawabanku sudah sangat jelas, aku nggak akan menggunakan dana keluargamu lagi. Kerja sama kita berakhir di sini. Kamu nggak berhak mengikuti kelas dan penelitianku lagi." Steve merentangkan kedua tangannya."Steve, kamu nggak sadar apa yang kamu lakukan? Kamu

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 274

    Nicholas tersentak, dia tidak menyangka bahwa Jenny sefrontal ini.Nicholas memahami makna tersirat di balik pengakuan Jenny. Apakah semua rasa suka harus diungkapkan?Sepertinya ini yang disebut perbedaan budaya. Budaya timur lebih tertutup, sedangkan budaya barat lebih frontal."Aku mau memeriksa kondisi Sherina." Nicholas mengabaikan Jenny, lalu berkata kepada Nyonya Safira."Baik, baik." Nyonya Safira bergegas menganggukkan kepala.Nicholas mengulurkan tangannya dan kembali menekan beberapa titik akupunktur di tubuh Sherina.Sesaat selesai menekan titik akupunktur, Nicholas melihat sebuah batu giok yang dikenakan di leher Sherina. Kemarin Nicholas tidak terlalu memedulikannya, dia baru sadar setelah mengingat pesan Master Howard yang memintanya untuk mengecek apakah Sherina mengenakan benda aneh.Batu giok ini memiliki corak yang aneh dan terkesan misterius."Gurunya suamiku yang memberikan kalung ini. Sherina sudah lama mengenakan kalung ini," Nyonya Safira menjelaskan."Bu, apaka

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 275

    "Semuanya, dengarkan aku! Tanpa perintahku, nggak ada yang boleh menyewa atau menjual alat apa pun kepada mereka!" Frank tersenyum dingin sambil menunjuk Steve. "Steve, sebaiknya kamu segera meminta maaf kepadaku. Kalau nggak, semua alat ini akan diambil kembali."Steve tampak frustasi.Jenny tidak ingin memperparah keadaan, dia berhenti bersembunyi dan maju untuk berbicara, "Frank, aku tahu kamu marah kepadaku. Kita bicarakan nanti di rumah, jangan membuat onar di sini.""Oh? Sudah menyadari kesalahanmu?" Frank bangkit berdiri, lalu berjalan ke depan Jenny sambil berkata, "Kalau kamu memang merasa bersalah, tunjukkan ketulusanmu biar aku melihatnya.""Frank, ini masalah kita, nggak ada hubungannya sama Nic. Nggak usah menyeret orang lain." Wajah Jenny tampak memerah."Hmm?" Frank melirik Nicholas, lalu kembali menatap Jenny. "Maksudnya kamu mau membantu dia?"Ekspresi Jenny terlihat muram, dia menatap Frank dengan tajam.Fran mengangkat kedua bahunya dan berkata, "Aku bisa saja memban

Latest chapter

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status