Beberapa menit keduanya masih diam dengan pandangan yang saling tertaut. Sampai kemudian Aruna sadar dan memalingkan wajahnya lebih dulu, membuat Chandra juga melakukan hal yang sama.Deh aman keras jadi hal pertama yang didengar, baik Chandra maupun Aruna sama-sama merasa canggung dengan satu sama lain."Maaf," gumam Chandra lirih. Aruna mengangguk saja. Satu tangannya sibuk menutupi pipi yang terasa hangat tiba-tiba, sementara tangan yang lain meremat baju yang ia kenakan."Kau, mau pulang? Maksud ku, mungkin Wisnu akan menunggui Diandra sampai ia diperbolehkan pulang nanti. Jika kamu tidak keberatan, aku akan mengantarmu."Mendengar tawaran Chandra membuat Aruna kembali berpikir. Benar apa yang dikatakan Chandra.Melihat bagaimana khawatirnya Wisnu akan kondisi Diandra, besar kemungkinan pria itu akan menunggu Diandra. Dan tidak ada yang bisa ia lakukan.Jadi, daripada ia hanya berdiam diri di rumah sakit maka lebih baik ia menerima tawaran Chandra. Setidaknya ia bisa beristirahat
Read more