Pagi menjelang. Fajar menyingsing, menampakan cahaya lembut khas pagi hari yang menembus melewati celah gorden.Aruna mengerjap, membuka mata perlahan sambil menyesuaikan diri dengan cahaya. Baru saja ia akan menggeliat, wanita itu lebih dulu sadar dengan apa yang ada di sebelahnya.Seorang lelaki yang masih terpejam, terlena dalam alam mimpi. Wisnu masih setia berjalan-jalan, menjelajahi dunia mimpinya tanpa tahu Aruna tengah memperhatikannya dalam diam."Dia terlihat begitu tenang dan manis saat sedang tertidur," gumam Aruna lirih.Tangan wanita itu bergerak perlahan, merapikan anak rambut Wisnu yang menjuntai ke arah wajah.Merasa terusik, Wisnu sedikit bergerak dalam tidurnya. Sebelah tangan besarnya kemudian hinggap di pinggang Aruna, memeluk wanita itu seperti sebuah guling.Jarak yang teramat dekat membuat Aruna harus menahan napas. Jantungnya berpacu, berdetak dua kali lebih cepat saat ia harus berhadapan dengan Wisnu dalam jarak sedekat ini.Pelan-pelan, Aruna coba melepaskan
Read more