Rendy mendirikan motor itu, dan para pemuda itu membuka jalan, memberi ruang untuknya pergi. Namun Rendy menyempatkan sesaat berbicara pada Yusuf. “Perihal tanah itu, tak bisakah kau memberiku waktu lebih lama?” pintanya. Namun Yusuf diam saja menatapnya begitu dingin, tak satu pun jawaban yang keluar dari mulutnya. Rendy pun nampak kesal, sadar bahwa dia telah salah dalam membaca situasi. Akhirnya, dia pun mengengkol motor itu tanpa menjauhkan pandangannya dari Yusuf, sama sekali tak menyembunyikan kebenciannya. “Terserah kau, selama kau masih cukup jantan untuk tidak menarik kata-katamu tadi pagi. Jika tidak, ganti saja celanamu itu dengan rok perempuan,” ucap Rendy sebelum pergi dari tempat itu. Sejatinya Yusuf masih tak bisa melupakan apa yang telah diperbuat oleh Rendy padanya. Lagi pula, dia merasa tak ada sedikit pun kesan bahwa Rendy akan merubah sikapnya. Hanya karena amanah dari ayahnya, Yusuf biarkan Rendy membantu Mak Leni untuk menebus tanah tersebut. Setelah itu, Yu
Read more