Hari berikutnya, di suatu pagi menjelang siang, perhatian Yusuf yang sedang menanam bibit kentang teralihkan oleh aroma masakan dari arah rumahnya. Sudah biasanya dia tak makan pagi, dan baru akan makan ketika sudah zuhur. Namun kuatnya aroma “samba balado” khas buatan ibunya itu memancing seleranya. Aroma khas dari gorengan ikan teri basah dan biji petai pun sama kuatnya. Meski Yusuf ingin meneruskan penanaman bibit kentang itu hingga tuntas, namun air liurnya tak henti menggenang di rongga mulut. Sesaat sebelum masuk waktu zuhur, dia pun memilih untuk menghentikan pekerjaan. Gambaran telur puyuh berendam dalam semua aroma yang tadi diciumnya itu sekarang memenuhi isi kepala Yusuf. Hanya saja... “Eh, masakannya mau dibawa ke mana, Mak?” tanya Yusuf, dengan raut wajah sedikit kecewa. Saat ini, Yusuf melihat semua masakan yang dibuat ibunya itu, sekarang sudah dimasukkan ke dalam beberapa rantang. Ada gorengan ikan tongkol dengan sambal lado, gulai pangek masin, dan goreng telur bu
Baca selengkapnya