Plak. Tanpa ada yang bisa mencegah, tangan ramping Flora dengan cepat melayang ke pippi Erika. Semua orang yang ada di depan ruangan Kaisar sudah bisa menduga ini, tapi tetap saja terkejut. “Apa yang kau lakukan?” hardik Kaisar segera memeriksa pipi kekasihnya. “Aku melakukan yang seharusnya,” Flora balas menghardik. “Aku gak apa-apa, Kai,” bisik Erika menepis tangan pria yang terlihat khawatir itu. “Kau mau apa?” tanya Kaisar ketika Erika melangkah maju. “Aku akan berbicara sebentar dan kau tidak perlu khawatir, aku bisa melindungi diriku sendiri,” balas Erika dengan senyuman. Flora dan rekan kerja sesama sekretaris Erika mendengus mendengar adegan itu. Siapa sangka mereka akan menonton adegan sinetron di kantor sendiri. “Aku tidak tahu apakah Kai sudah mengatakan ini atau tidak,” Erika mulai berbicara setelah mendapat izin. “Tapi Kak Flora yang hadir diantara kami dan bukan sebaliknya.” “Apa maksudmu?” hardik Flora merasa terancam. Dia tak ingin satu pun rahasianya terbongka
Read more