“Guys, aku pulang duluan ya.” Erika segera membereskan barang-barangnya dengan cepat, begitu dosen kekuar. “Woi, jangan lari-lari,” Vanessa meneriaki sahabatnya itu. Erika yang sudah agak jauh itu, tidak mendengar. Atau lebih tepatnya, menulikan telinga. Dia yang sudah dijemput, tentu tidak boleh berlama-lama tinggal di kelas. Masih banyak hal lain yang harus dia lakukan setelah ini. “Loh, Ibu Retno?” Erika terkaget melihat atasannya duduk di jok belakang mobil yang menjemputnya. “Kamu ngapain sih, Sayang? Sini masuk, nanti kamu telat ke kantor.” Dua orang perempuan itu sama-sama menerbitkan senyum di wajah mereka. “Kok bisa sih Bu Retno yang jemput? Biasanya kan sama Pak Adi saja,” perempuan berumur 21 tahun itu bertanya, setelah duduk cantik di sebelah Retno. “Tante mau ke kantor jengukin Om dan karena searah, sekalian saja Tante jemput kamu. Untung saja tepat waktu.” Tidak ada lagi yang bisa dikatakan Erika. Perempuan muda yang masih duduk
Baca selengkapnya