Mentari mengerang pelan dan mencoba untuk bangkit dari posisi berbaringnya. Walaupun katanya demamnya sudah turun, tapi suhu panas itu masih bisa dirasakan oleh Mentari. Masih sedikit lagi sampai suhu tubuh cewek itu kembali normal. Kepalanya masih terasa berat, seperti dia dipukuli oleh palu berkali-kali. Setelah berhasil duduk, Mentari menarik napas panjang dan mencoba mengatur napasnya. Dia paling benci demam. Jika hanya flu biasa, Mentari masih bisa menahannya. “Tari, lo mau ke mana?” tanya Jingga dengan nada panik dan cemas, saat cewek itu melihat sahabatnya berniat untuk turun dari ranjang. Tadinya, Jingga mengira Mentari hanya ingin duduk, karenanya dia diam saja dan mengawasi dari tempatnya. Namun, ketika dilihatnya Mentari menurunkan kedua kakinya, Jingga ingin sekali berteriak histeris. “Kamar mandi,” jawab Mentari sambil menoleh sekilas dan tersenyum lemah. Mungkin kamar mandi memang berada di dalam kamar, tapi, tetap saja jalan menuju ka
Last Updated : 2022-10-19 Read more