“Lo sakit?” Pertanyaan itu membuat Mentari yang mendengarnya, sibuk menahan tawa. Dia masih berada di ruangan Senja dan sedang membereskan pekerjaan cowok itu yang tinggal tersisa sedikit saja. Dan, tentu saja atas instruksi dan petunjuk dari Senja. Mentari juga merapikan ruangan Senja dan barang-barang Senja yang akan dibawa pulang. Sama seperti Senja, Awan yang baru saja tiba karena dihubungi oleh Mentari itu seolah tidak percaya dengan kabar tersebut. Senja mengedikan bahu. “Sepertinya begitu.” “Nggak mungkin,” geleng Awan. “Lo bukan manusia, Sen. Lo robot. Nggak mungkin lo sakit. Selama ini lo nggak pernah sakit.” Cowok itu kemudian diam dan nampak berpikir. “Eh? Pernah, deh. Sekali apa dua kali, gitu. Tapi, itu juga nggak bisa disebut sakit. Orang cuma flu biasa.” “Pak Awan, dengan segala hormat, flu biasa yang baru aja Bapak sebut-sebut itu juga dinamakan sebuah penyakit,” gerutu Mentari. Dia sudah selesai merapikan semuanya. “Nah,
Terakhir Diperbarui : 2022-10-04 Baca selengkapnya