Home / Romansa / CEO Galak, Cintai Aku! / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of CEO Galak, Cintai Aku!: Chapter 91 - Chapter 100

137 Chapters

#91

Hanya orang bodoh yang tidak menyadari bahwa Senja Abimana menguntit Mentari Chrysalis atau memasang alat pelacak pada cewek itu. Itulah yang ada di dalam pikiran Samudra. Karena, tidak mungkin cowok berusia tiga puluh lima tahun itu tiba-tiba muncul di sini dan berkata sedang di sekitar area. Jelas-jelas hal yang mustahil, mengingat area ini dekat dengan SMA-nya dan Mentari dulu. Memangnya, Senja Abimana berasal dari SMA yang sama dengan keduanya atau sekolah di sekitar sini? Dan, apa katanya tadi? Takdir? Jodoh? Ha! Kalau hanya berbicara seperti itu, Samudra juga bisa melakukannya. Dia bisa mengumumkan kepada semua orang bahwa dirinya adalah jodoh, belahan jiwa serta takdir cintanya Mentari. Toh, jika dia berkata demikian, tidak mungkin ada satu orang pun yang akan melarangnya. Benar, kan? “Omongan lo benar-benar sangat cheesy untuk ukuran seorang cowok semi tua yang menjabat sebagai seorang CEO,” sindir Samudra. Dia melirik Mentari. Sahabatnya it
last updateLast Updated : 2022-11-26
Read more

#92

Selesai sudah. Setelah ini, Samudra hanya akan menjalankan tugasnya sebagai seorang sahabat. Dia tidak akan mengganggu hubungan Mentari dan Senja, walau melihat mereka tentu saja akan terus menyakitinya. Tapi, seiring berjalannya waktu, Samudra yakin dia akan bisa melepaskan dan menghilangkan rasa cintanya untuk Mentari. Setelah meyakinkan Mentari bahwa hubungan persahabatan mereka akan baik-baik saja, Samudra membiarkan Mentari pergi dari hadapannya. Cewek itu berjalan menuju mobil yang dikendarai oleh Senja dan Awan, dengan dikawal oleh Awan. Sebelumnya, Awan sempat menyapa Samudra dan memberikan semangat untuk cowok tersebut. “Hei.” Panggilan itu membuat Senja yang mengikuti langkah Mentari dan Awan, berhenti. Dia menoleh, menatap Samudra melalui pundaknya sampai Samudra memosisikan dirinya tepat di samping Senja. Cowok itu memasukkan kedua tangannya ke saku celana dan menatap Senja. “Lo... beneran cinta sama Mentari, kan?”
last updateLast Updated : 2022-11-27
Read more

#93

Hal yang selalu membuat Senja kesal adalah, jika ada klien yang mengajaknya bertemu di akhir pekan. Sebelum menjalin hubungan dengan Mentari, hal itu akan mengurangi waktunya untuk bermain seharian penuh dengan Angelica Abimana. Dan sekarang, di saat dia sudah menjalin hubungan dengan Mentari, dia juga jadi tidak bisa menghabiskan waktunya dengan sang kekasih. Padahal, Senja sudah menunggu waktu di mana dia bisa berkumpul dan jalan-jalan dengan Mentari juga Angelica hari ini. Tapi karena pertemuan ini, semua rencana dan impiannya buyar. Dia juga terpaksa membujuk Angelica yang menangis dengan cara menyuruh pengasuh dan supirnya pergi menemani Angelica ke mal untuk berbelanja semua yang diinginkan oleh anaknya tersebut. “Muka lo benar-benar nggak bisa dikontrol, Sen,” komentar Awan. Dia menemani Senja karena sahabatnya itu yang menyuruhnya. Tentu saja Awan duduk di meja yang berbeda dengan meja yang ditempati oleh Senja dan para kliennya. “Bahkan gue yang duduk
last updateLast Updated : 2022-11-28
Read more

#94

Sakit. Mentari bisa merasakan sakit pada seluruh tubuhnya. Seolah-olah, tulang-tulang di dalam tubuhnya patah dan remuk semua. Begitu juga dengan organ-organ tubuhnya yang memberontak di mana-mana. Jangan lupakan kepalanya yang seakan ingin meledak. Dia menggerakan bola matanya ke kanan dan ke kiri dengan lemah. Kebisingan di sekitarnya mulai membuatnya tidak nyaman. Lalu, kenapa Mentari merasa tubuhnya didorong dengan kecepatan tinggi? “Ibu Mentari, apa Ibu bisa mendengar saya?” Ya, dia bisa mendengarnya. Tapi, kemampuannya berbicara seolah lenyap tak bersisa. Cewek itu menangis, bahkan tanpa dia sendiri sadari. Sesuatu dipasangkan pada bagian mulut dan hidungnya, seperti sebuah masker, dan memberikannya oksigen. Ya, begini lebih baik. Dia jadi bisa bernapas dengan benar. Tidak seperti sebelumnya, di mana untuk menarik napas saja rasanya sulit dan terasa sesak. “Pendarahan di kepalanya harus segera dihentikan!” Pendarahan? K
last updateLast Updated : 2022-11-29
Read more

#95

Mentari Chrysalis perlahan membuka kedua matanya. Tubuhnya masih terasa sakit dan nyeri di beberapa tempat. Kepalanya pusing dan pandangannya sedikit berkabur. Dia membasahi bibirnya dan menelan ludah. Ingin mengangkat tangan, tapi rasanya cukup sulit. Mentari seolah kehilangan seluruh kekuatannya. Lemas sekali. Dia hanya sanggup mengeluarkan suara erangan pelan. Erangan pelan tersebut menarik perhatian Senja yang memang sedang duduk di kursi di samping ranjang Mentari. Cowok itu menggenggam erat tangan Mentari dan kepalanya ditelungkupkan di atas kasur. Dia sedang beristirahat sejenak atas perintah orang tua Mentari. Saat ini, orang tua Mentari, Gerhana Awan dan Angelica sedang berada di kafetaria rumah sakit untuk makan malam. Erangan tersebut membuat Senja tersadar dan langsung mengangkat kepalanya. Dia menatap Mentari dengan tatapan lega sambil tersenyum. Mentari sendiri menatap Senja dengan tatapan berkaca. “Hei,” panggil Senja. Dia mengusap pe
last updateLast Updated : 2022-11-30
Read more

#96

Embun Kurniawan melempar kunci mobilnya ke atas meja dan langsung mengambil vas bunga dari sana. Tak lama, vas bunga itu mendarat di lantai dalam keadaan hancur berantakan, setelah sebelumnya dia sempat terlempar ke dinding. Embun mencoba mengatur deru napasnya yang memburu karena emosi. Kedua tangannya mengepal kuat dan dia berteriak keras. Bahkan para pelayan rumahnya yang saat ini berdiri di depan pintu kamarnya hanya bisa bergidik ngeri sambil menunduk dan saling tatap. Sama-sama berdoa di dalam hati agar mereka tidak menjadi sasaran amarah dari majikannya tersebut yang memang terkenal sangat temperamental. Embun memaki, mengacak rambutnya dan kembali melempar benda apa pun hingga hancur berantakan. Meski begitu, amarahnya tak kunjung mereda. Justru semakin meningkat. Matanya memerah dan air mata itu mengalir akibat rasa bencinya untuk Mentari Chrysalis dan Angelica Abimana. Dua tikus got sialan yang berada di sekitar Senja Abimana dan sangat berpotensi unt
last updateLast Updated : 2022-12-01
Read more

#97

Setelah ditelepon oleh Senja, Samudra langsung menuju rumah sakit tempat Mentari dirawat. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Samudra tak bisa berhenti mencemaskan keadaan Mentari. Senja memang berkata jika sahabatnya itu baik-baik saja. Dia tidak membicarakan apa yang menimpa Mentari. Tapi, jika Senja sudah meyakinkannya bahwa Mentari baik-baik saja, Samudra bisa merasa sedikit tenang. Selain itu, yang mengganggu pikiran Samudra saat ini adalah permintaan tolong Senja barusan. CEO itu rela menurunkan harga dirinya hanya demi meminta bantuannya untuk sama-sama melindungi Mentari. Kalau sudah begitu, bukankah memang benar ada yang terjadi pada sahabatnya, yang kemungkinan disebabkan karena kesengajaan seseorang? Samudra sampai di rumah sakit setengah jam kemudian. Dia langsung menuju ke kamar inap Mentari yang tadi disebutkan oleh Senja via telepon. Ketika dia masuk ke dalam kamar, semua orang langsung menatap ke arahnya. Samudra tersenyum dan m
last updateLast Updated : 2022-12-02
Read more

#98

Ketika kembali ke kamar inap Mentari, Senja menaikkan satu alisnya. Di sana, hanya ada Mentari seorang. Keluarganya dan juga anak semata wayangnya tidak ada di ruangan tersebut. Di belakang Senja, Awan dan Samudra juga memikirkan hal yang sama. Kebingungan di mata mereka terpancar dan hal itu membuat Mentari tersenyum kecil. “Ayah, bunda sama kak Gerhana mutusin untuk pulang. Mereka percaya, aku bakalan aman di sini karena ada Pak Senja, pak Awan dan Sam yang jagain. Soal Angel, ayah sama bunda mau Angel buat menginap di rumah mereka. Katanya, mereka sangat menyukai Angel. Angel juga mau ke rumah aku, main sama orang tua aku dan tidur sama kakek dan nenek katanya. Jadi, aku memberikan izin dan aku bilang, Pak Senja pasti akan mengizinkan.” Mentari menatap kedua manik Senja lekat-lekat. “Pak Senja nggak marah, kan, karena aku main ambil keputusan sendiri?” Senja tersenyum dan menggeleng. Dia mencubit pelan pipi Mentari dan berkata, “Nggak apa-apa. Ak
last updateLast Updated : 2022-12-04
Read more

#99

Devan datang ke restoran yang disebutkan oleh Embun Kurniawan melalui panggilan telepon setengah jam yang lalu. Cowok itu menunggu dengan tidak sabar. Dia mengetuk jari telunjuknya ke meja beberapa kali. Ini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh Devan. Saat-saat di mana Embun akan memberikannya tugas untuk memisahkan Mentari dan Senja. Lalu, dia akan mendapatkan Mentari Chrysalis seutuhnya. Tidak sia-sia dia menunggu selama ini. Bukankah jika sudah berjodoh, memang tidak ada satu orang pun yang bisa memisahkannya dari cewek cantik itu? Kursi di hadapannya ditarik dan Devan mendongak. Embun Kurniawan duduk di sana dengan raut wajah datarnya dan tatapan yang menyorot dingin. Di belakang kursi Embun, seorang cowok yang mungkin jauh lebih tua daripada Devan, berdiri. Orang itu mengenakan pakaian formal serba hitam. Wajahnya memang tampan, tapi ada aura berbahaya yang menyelimutinya. Tanpa sadar, Devan memasang sikap waspada di hadapan Embun karena keberadaan cowok
last updateLast Updated : 2022-12-05
Read more

#100

Senja Abimana menatap Mentari Chrysalis yang sudah kembali tertidur. Untungnya kali ini, Mentari tertidur dengan nyenyak. Wajahnya terlihat damai. Tangan kecil Mentari terus saja menggenggam erat tangan Senja, seolah jika dia melepaskan tangan kekasihnya itu, Senja akan menghilang dan dirinya akan berada dalam bahaya besar. Bahaya besar yang bernama Devan. Tangan Senja yang bebas, terulur untuk mengusap kepala Mentari. Bibirnya menyunggingkan seulas senyum dan Senja bisa bernapas lega sekarang. Tadi, ketika dia melihat bagaimana Mentari sangat ketakutan akibat bermimpi buruk, Senja rasanya tidak bisa berpikir jernih. Dia kehilangan ketenangannya yang selalu dibanggakannya selama ini. Kalau dipiki-pikir lagi olehnya, semenjak dia bertemu dengan Mentari, Senja selalu saja kehilangan ketenangannya dengan mudah. Mentari adalah orang yang bisa menjungkirbalikkan dunianya, seperti yang dulu pernah dilakukan oleh mendiang Serena. Jika mengibaratkan dengan cerita-cerit
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status