Home / Romansa / CEO Galak, Cintai Aku! / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of CEO Galak, Cintai Aku!: Chapter 101 - Chapter 110

137 Chapters

#101

“Ada perkembangan apa?” Embun Kurniawan langsung memberikan pertanyaan, ketika dia melihat Caesar memasuki ruang kerjanya. Meskipun hari ini masih akhir pekan, tapi Embun tidak bisa menelantarkan pekerjaannya begitu saja. Menjadi anak perempuan satu-satunya dari ayahnya yang pengusaha kaya raya itu tak lantas menjadikan Embun bisa bersantai-santai. Jika dia mau mewarisi seluruh aset dan kekayaan beliau, maka Embun harus bisa membuktikan kemampuan dirinya kepada sang ayah. Meski begitu, tak jarang Embun meminta bantuan ayahnya untuk menjadikan Senja sebagai miliknya. Sayangnya, ayahnya juga selalu gagal. “Sejak kemarin, Senja Abimana selalu ada di rumah sakit untuk menemani Mentari Chrysalis. Anaknya Senja, Angelica Abimana, dititipkan di rumah Mentari bersama dengan orang tua dan kakaknya Mentari. Di sana, ada Awan, sahabatnya Senja Abimana dan juga Samudra Pratama, sahabat dari Mentari. Bahkan, ada beberapa anak buah dari Senja dan Awan yang menjaga rumah ters
last updateLast Updated : 2022-12-07
Read more

#102

Ada yang salah, Mentari tahu itu. Atmosfer yang tercipta di antara kakak dan kekasihnya benar-benar menegangkan. Bahkan Awan dan Samudra yang berada di ruangan ini pun, terlihat sedikit canggung dan tidak berkata apa-apa. Memang tidak ada pertarungan sengit atau apalah itu. Tapi, hanya dengan melihat sikap Gerhana yang terus-terusan menatap tajam Senja dan Senja yang memalingkan wajah sambil meringis itu sudah menjadi bukti yang cukup bagi Mentari bahwa ada yang disembunyikan oleh keduanya. “Oke,” kata Mentari tiba-tiba, membuat perhatian semua orang mengarah kepadanya. Senja dan Gerhana terlihat saling tatap, kemudian keduanya langsung menatap Mentari yang menaikkan satu alisnya. “Ada apa sama pak Senja dan Kakak?” tanya cewek itu kepada Gerhana. “Kenapa kalian berdua diam-diaman kayak gitu? Bukannya kalian berdua udah jadi dekat akhir-akhir ini? Kak, kenapa Kakak ngeliat pak Senja, seolah-olah Kakak mau bunuh dia?” Karena emang itu yang lagi dia p
last updateLast Updated : 2022-12-09
Read more

#103

Putus? Gerhana Quill meminta Mentari untuk berpisah dengannya? Senja tidak bisa berpikir jernih sekarang. Seperti ada sebuah batu besar yang menghimpit otaknya saat ini. Matanya sedikit berkunang dan dia kesulitan bernapas. Kedua tangannya mengepal kuat di sisi tubuhnya. Keringat dingin itu perlahan muncul dan membasahi wajah tampannya. Ditatapnya Gerhana yang masih saja menatap Mentari, menunggu jawaban keluar dari mulut adiknya tersebut. Sementara itu, Mentari tidak mengerti bagaimana Gerhana bisa mengetahui hubungannya dengan sang bos. Dia tahu, hal seperti ini pasti akan terjadi jika kakaknya itu tahu mengenai hubungannya dengan Senja. Karena hal itulah, Mentari meminta Senja untuk merahasiakannya terlebih dahulu dan menyuruh kekasihnya itu untuk bisa dekat dengan Gerhana dan mengambil hatinya. Tapi, Mentari sadar jika alasan dibalik sang kakak tahu mengenai statusnya sebagai kekasih Senja pasti berkaitan dengan kecelakaan ini. Percobaan pembunuhan yang men
last updateLast Updated : 2022-12-11
Read more

#104

“Jingga!” Seruan dari Awan itu tidak dihiraukan oleh Jingga yang baru saja masuk ke dalam kamar inap Mentari. Dia langsung melewati Awan yang tersenyum cerah ke arahnya sambil membuka kedua tangan, berharap mendapatkan pelukan dari cewek yang ditaksirnya itu, dan segera duduk di tepi ranjang, di sisi Mentari yang sedang terduduk. Sementara Samudra tertawa keras karena pemandangan lucu di hadapannya, Mentari tersenyum kikuk. Merasa kasihan pada Awan yang kini menunduk bak anak anjing yang baru saja dimarahi dan mendesah berat. Lalu, dia fokus pada Jingga yang kini memeluknya sambil menangis. “Mentari! Lo nggak apa-apa? Gue benar-benar kaget waktu dengar lo kecelakaan dan kecelakaan itu juga sepertinya disengaja. Gue sampai bela-belain nggak masuk kerja karena sangat mencemaskan elo. Lo nggak luka parah, kan?” Jingga memeriksa keseluruhan fisik dari sahabat dekatnya itu dan mendesah lega ketika menyadari tidak ada luka serius pada Mentari, kecuali kepalanya yang
last updateLast Updated : 2022-12-12
Read more

#105

Cukup lama Senja, Gerhana dan Awan terdiam dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Bahkan, tak sedikit dari para penjenguk pasien di rumah sakit ini dan juga para staf rumah sakit, yang menatap heran ke arah ketiganya. Seolah-olah, mereka bertiga sedang mengadakan konferensi pers di lantai rumah sakit, tepat di depan kamar salah satu pasien. Tentu saja tidak ada yang berani menegur, karena mereka memang tidak membuat keributan atau semacamnya. Dan ketiga cowok itu juga jelas tidak peduli dengan tatapan ingin tahu yang dilayangkan dari orang-orang tersebut. “Gimana kalau kita kembali ke kamar?” ajak Awan. Cowok itu berdiri dan membersihkan bagian belakang celananya. “Duduk di sini pun percuma gue rasa. Nggak ada salah satu dari kalian yang salah. Kalian berdua sama-sama mau yang terbaik untuk Mentari Chrysalis. Jadi, daripada kalian berdua hanya duduk diam dan nggak menyelesaikan apa-apa, gue rasa lebih baik kita balik ke dalam. Mentari pasti khawatir.”
last updateLast Updated : 2022-12-13
Read more

#106

Hari ini, Mentari sudah diperbolehkan pulang. Senja sengaja mengatur kepulangan Mentari di sore hari agar dirinya bisa langsung menjemputnya ke rumah sakit. Sebelum Senja datang, Mentari dikawal oleh tiga orang suruhan Senja. Dua orang pengawal dan seorang pelayan cewek yang khusus mengurus semua kebutuhan Mentari. Mereka dipekerjakan oleh Senja untuk melayani Mentari sejak dua hari yang lalu. Dan hari ini adalah hari kelima Mentari dirawat di rumah sakit. “Lo beneran mau tinggal di rumahnya Senja, Tar?” tanya Jingga. Sama seperti waktu itu, hari ini juga Jingga sengaja tidak masuk kantor untuk menemani Mentari dari pagi hari sampai Senja datang untuk menjemputnya. Tadinya Jingga tidak tahu harus memberikan alasan apa untuk pihak kantor. Namun, Senja berbaik hati memberikan alasan yang bagus untuk bosnya yang mengaitkannya dengan perusahaan cowok tersebut. “Katanya sih begitu,” desah Mentari. Dia sudah diberitahu perihal rencana Senja tersebut beber
last updateLast Updated : 2022-12-14
Read more

#107

Senja Abimana berusaha sekuat tenaga untuk mengontrol kegugupannya. Kata siapa orang berusia tiga puluh lima tahun, sedewasa dirinya, sematang dirinya, tidak bisa merasa gugup? Siapa pun pasti akan merasa gugup jika berhadapan dengan orang tua dari pacar tersayangnya. Orang tua yang kemungkinan besar akan menjadi mertuanya di masa depan. Bahkan ketika kedua orang tua Mentari sejak tadi terus saja tersenyum ramah sambil mengajaknya berbincang, kegugupan Senja tak berkurang sama sekali. “Kalau itu emang udah jadi keputusannya Mentari, Tante sama om nggak bisa berbuat banyak,” kata wanita cantik yang mirip dengan Mentari itu. Ibunda dari Mentari tersebut menyesap teh manis hangatnya dan menepuk punggung tangan Senja. “Tante titip Mentari, ya. Kalau Mentarinya susah dibilangin, dimarahi saja. Nggak apa-apa. Anak itu memang terkadang keras kepala sekali. Mirip sama si om. Ayah sama anak memang sama saja kelakuannya. Kayaknya, nggak ada satu gen pun milik Tante yang
last updateLast Updated : 2022-12-15
Read more

#108

Suasana hening yang menyelimuti ruang tamu rumah keluarga Mentari, membuat Senja panas-dingin di tempatnya. Dia menelan ludah. Mempertanyakan apakah keputusannya barusan untuk mengaku adalah keputusan benar atau salah. Kalau sudah begini, ingin menarik kata-katanya kembali dengan mengatakan bahwa dia sedang bercanda pun, rasanya tidak etis. Yang ada, dia mungkin akan dimasukkan ke dalam black list orang tuanya Mentari, terlebih Gerhana, karena menganggap dirinya sudah main-main dengan cewek itu. “Gerhana,” panggil ayahnya Mentari. Sialnya, bukan cuma Gerhana saja yang tersentak, melainkan Senja juga. Soalnya, suara pria itu benar-benar terdengar tegas dan lantang. Makin lah ketar-ketir Senja di tempatnya. Dia harus melakukan apa pun agar bisa mendapatkan hati calon ayah mertuanya tersebut. “Sejak kapan kamu jadi nggak sopan dan jorok seperti itu? Bersihin!” “I—iya, Ayah,” sahut Gerhana takut-takut. Dia buru-buru berlari ke dapur dan kembali lagi sam
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

#109

Seperti perintah calon ayah mertua, Senja langsung masuk ke dalam kamar Gerhana bahkan tanpa mengetuk pintu. Gerhana, yang sedang duduk di meja kerjanya, sambil mencoret-coret entah apa di atas meja, menoleh dan berdecak jengkel. Wajahnya muram dan gelap, bak gang sepi di malam hari. Kalau ada yang melihat keadaan Gerhana saat ini, mungkin cowok itu akan dikira sedang bergalau ria akibat patah hati dan putus cinta. Padahal kenyataannya, Gerhana sedang bersungut di dalam hati karena adiknya benar –benar resmi direbut oleh Senja akibat restu yang diberikan oleh orang tuanya untuk hubungan mereka. “Dan sekarang lo main masuk seenak jidat lo ke kamar orang lain,” gerutu Gerhana. Dia mendengus dan kembali berkonsentrasi pada coret-coretannya di atas meja. Tidak menanggapi komentar pedas Gerhana, Senja melangkah dengan santai dan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur begitu saja. Hanya dengan berbaring seperti ini, entah kenapa rasanya cukup membuat Senja n
last updateLast Updated : 2022-12-18
Read more

#110

Setelah makan malam bersama keluarga Mentari, Senja membawa cewek itu ke rumahnya. Bahkan Gerhana juga ikut dengan mereka. Alasannya, dia ingin membuktikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa adiknya diperlakukan dengan sangat lembut dan terhormat, seperti dia adalah tuan putri dari sebuah kerajaan yang sangat besar. Ketika mendengar alasan itu, Mentari langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya tersebut. Begitu Senja membuka pintu rumahnya dan memanggil Angelica, anak semata wayangnya itu langsung berlari ke arah Mentari sambil tersenyum lebar dan memeluknya dengan erat. Tentu saja Mentari juga terlihat sangat senang bisa bertemu lagi dengan anak menggemaskan itu. Dan, mereka akan menghabiskan waktu bersama setiap hari sampai masalah Embun dan Devan terselesaikan. Kemudian, Awan keluar dari arah dapur sambil membawa es krim berukuran besar di tangannya. Dia mengerjap dan mengangkat sebelah tangan untuk
last updateLast Updated : 2022-12-19
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status