Home / Romansa / CEO Galak, Cintai Aku! / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of CEO Galak, Cintai Aku!: Chapter 121 - Chapter 130

137 Chapters

#121

“Aduh, CEO siapa sih ini yang lagi ngambek?” Senja yang sedang berjalan menyusuri pantai sambil melamun itu terlonjak. Otomatis, dia menghentikan langkah dan menoleh dengan cepat. Keningnya mengerut saat dia melihat Mentari Chrysalis sudah ada di sampingnya. Cewek cantik itu menyilangkan kedua tangannya di belakang tubuh dan tersenyum lebar ke arah Senja. “Tari? Kamu... sejak kapan kamu di sini?” Senja mengedarkan pandangannya dan kembali fokus pada Mentari. “Ini udah malam. Bahaya kalau kamu jalan-jalan sendirian kayak gini.” “Ya habis, pacar kesayangan aku ini, yang bucinnya luar biasa kalau kata pak Awan, lagi ngambek karena aku. Jadi, aku mutusin buat nyamperin kamu dan membujuk kamu supaya nggak ngambek lagi.” Mentari terkekeh dan langsung memeluk lengan Senja dengan erat dan manja. “Nah, ayo kita lanjutin lagi jalan-jalan malamnya.” Senja tidak bisa berkata apa-apa ketika Mentari langsung menarik tangannya untuk mengajaknya berjala
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

#122

“Bikin anak?!” Seruan Mentari itu membuat Senja mengerjap dan detik berikutnya tertawa keras. Tawa geli yang lepas. Cowok itu sampai membungkuk dan menyeka air mata yang muncul di sudut mata. Tidak menyangka kalau reaksi kekasihnya akan semenggelikan ini. Jika Senja harus menebak, mungkin orang lain akan kegirangan jika dirinya mengajak mereka untuk tidur. Tapi Mentari, walau statusnya adalah kekasih Senja dan mereka akan menikah jika semua masalah ini sudah selesai, terlihat tidak percaya dengan apa yang baru saja dia katakan. Bahkan kemungkinan besar, Mentari pasti akan menolak permintaannya barusan. “Kamu bosan hidup?” tanya Mentari. Tuh, kan? Apa yang dia tebak akhirnya menjadi kenyataan. Senja tertawa lagi, namun kali ini lebih kecil daripada sebelumnya. Walau kegelian itu masih terdengar jelas. “Enak aja main ngomong kayak gitu. Kamu pikir aku ini cewek apaan?” Senja menarik napas panjang. “Iya, iya. Aku minta maaf, oke? Aku cuma bercanda. Man
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

#123

“Ini kabar yang cukup buruk.” Itu adalah kalimat pertama yang dilontarkan oleh Senja Abimana, ketika Mentari dan semua orang sudah berkumpul. Angelica Abimana sedang berada di kamar, bermain dengan dua orang pelayan di villa yang diperintahkan oleh Senja barusan. Senja duduk sambil memangku Mentari—tentu saja atas perintah Senja, dan cowok itu sampai merajuk segala ketika tadi Mentari menolaknya dengan halus—di mana Jingga duduk di samping Samudra dan menyandarkan kepalanya di bahu sang sahabat. Tindakannya itu jelas memancing kekesalan dan kecemburuan Awan, yang langsung ditenangkan oleh Gerhana sambil meringis. “Ada apa?” tanya Samudra dengan nada serius. Karena aura keseriusan yang diberikan Senja sepertinya juga mempengaruhi suasana hati dari semua orang yang ada di sekitarnya. “Seburuk apa?” “Kael dan Novan memberikan kabar,” jawab Senja. Dia membiarkan Mentari sibuk memainkan rambutnya. Meski begitu, Senja tahu jika ini adalah salah satu cara
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

#124

Pagi-pagi sekali, Mentari bangun dan bergegas menuju kamar Jingga. Untuk mengubah suasana hatinya dan melupakan kenyataan pahit yang mengincar nyawanya sebentar saja, Mentari memutuskan untuk membuat kue ulang tahun untuk Senja, sesuai dengan usul yang diberikan oleh Jingga. Tadinya, Mentari sudah tidak bernafsu untuk membuat kue tersebut. Namun, ketika dia membuka mata, dia merasa membuat kue akan jauh lebih menyenangkan, daripada harus memikirkan kejadian-kejadian buruk yang akan terjadi di masa depan. “Pagi banget,” komentar Jingga. Dia menguap dan mengucek matanya. Kemudian, cewek itu menatap layar ponsel yang sedang dipegangnya. “Baru jam lima pagi, loh.” “Bagus malahan,” sahut Mentari enteng. Dia menarik pelan tangan Jingga dan menutup pintu kamar sahabatnya itu. “Senja dan yang lainnya pasti masih tidur. Di dapur, koki dan pelayan lainnya pasti lagi siap-siap untuk bikin sarapan buat kita semua. Nah, sekalian aja, tuh, kita ikutan ngerecokin
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

#125

Setelah memakan beberapa potong kue yang dibuat oleh Mentari, ditambah juga dengan sesi ciuman yang cukup membuat gerah keduanya walau cuaca di villa begitu dingin, Senja buru-buru mandi dengan menggunakan air dingin, sebelum dia melakukan hal-hal yang akan disesalinya di kemudian hari kepada Mentari, juga berpotensi membuat dirinya mati terbunuh di tangan Gerhana Quill, calon kakak iparnya. Ketika dia keluar dari kamar mandi, jarum jam sudah berhenti di angka tujuh. Dia yakin, Mentari, Angelica dan yang lainnya sudah duduk manis di meja makan, menunggu kehadirannya untuk memulai sarapan. Hanya memikirkan raut wajah cemberut Mentari dan yang lainnya saja—minus Jingga tentunya, karena menurut Senja, Jingga terlalu dewasa untuk bersikap kekanakkan seperti yang lainnya—mampu membuat senyum Senja mengembang. Sejak kematian Serena, Senja tidak pernah menyangka hidupnya akan kembali dipenuhi warna dan juga dikelilingi oleh banyak orang yang peduli kepadanya. Ini benar-benar sebu
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

#126

Mentari melirik Senja selama sarapan berlangsung. Memang cowok itu terlihat normal. Seolah menganggap percakapannya dengan si wanita ular di telepon tadi bukanlah apa-apa. Tapi, Mentari tahu bahwa Senja sangat terusik dan terus kepikiran mengenai kalimat-kalimat Embun untuknya. Senyum yang saat ini dia perlihatkan untuk Angelica Abimana bukanlah senyuman yang tulus. Itu hanyalah senyuman keterpaksaan. Entah yang lain menyadarinya atau tidak, tapi Mentari sangat tidak suka melihat Senja memaksakan dirinya untuk terlihat kuat dan baik-baik saja. “Hei. Apa ada yang terjadi sebelum kalian datang ke sini?” Mentari mengerjap dan menoleh. Wajah Awan yang duduk tepat di sebelahnya nampak cemas. Pun tatapan matanya. Menyadari hal itu, entah kenapa Mentari jadi terharu. Ya, tentu saja Awan Bagaskara akan menyadari keanehan dari sikap Senja Abimana. Mereka berdua bersahabat sudah lama. Tidak mungkin Awan tidak tahu jika ada yang aneh pada diri Senja. Saking te
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

#127

Walau langit sudah mendung sejak pagi, tapi karena hujan belum turun, Mentari dan yang lainnya memutuskan untuk bermain lagi di laut. Tentu saja Mentari harus mencari cara untuk menjernihkan pikirannya. Karena, setelah melakukan kegiatan sarapan yang ketegangannya sudah melebihi orang uji nyali di kuburan pada malam Jum’at, Mentari jadi tidak bisa mengenyahkan seluruh pikiran negatifnya. Cewek itu bermain air laut bersama dengan Jingga dan Angelica. Keduanya nampak tertawa riang, seolah tidak memikirkan kejadian di meja makan barusan. Tentu saja Angelica masih kecil untuk mengerti hal-hal yang dialami oleh para orang dewasa di sekitarnya. Sedangkan untuk Jingga, Mentari yakin sahabatnya itu juga sedang berusaha untuk mengalihkan semua pikiran negatifnya. “Tar, jangan cemberut terus,” kata Jingga tiba-tiba, membuyarkan jalan pikiran Mentari. Walau dia berbicara dengan Mentari, fokusnya tak pernah lepas dari Angelica yang ada bersama mereka. “Nanti Angel jadi pen
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

#128

“Halo, Mentari.” Mentari mengerjap dan mengedarkan pandangannya. Dia berada di sebuah taman bunga yang cantik, yang entah berada di mana. Tapi, bukankah dia ada di villanya Senja Abimana? Villa itu berada di dekat pantai dan tidak ada taman bunga sama sekali. Sudah begitu, setelah dia berhasil diselamatkan oleh Senja karena nyaris tenggelam di laut, diomeli habis-habisan oleh kakak tersayangnya karena kecerobohannya, dan mengajak Angelica bermain bersama di kamar anak menggemaskan itu hingga yang bersangkutan tertidur, Mentari juga yakin dia ikut tertidur bersama dengan Angelica. Kalau begitu, apakah ada orang yang berhasil menculiknya dan membawanya ke taman bunga mencurigakan ini? Dan, siapa cewek cantik dengan senyuman menawan yang barusan menyapanya dan sedang melambaikan tangan ke arahnya ini? “Kamu siapa?” tanya Mentari dengan tingkat kewaspadaan yang cukup tinggi. Karena, walaupun cewek di depannya itu sangat cantik, tapi tidak ada yang bisa menebak, kan
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

#129

“Lemari baju? Racun? Sidik jari?” Senja mengulangi kata-kata Mentari dan langsung membuka telapak tangannya, meminta Mentari untuk menunggu. Sementara itu, tangannya yang satu lagi dia pakai untuk mengusap wajahnya, lagi. “Tunggu dulu. Maksud kamu itu apa, Tari? Serena? Mendiang istriku, maksud kamu? Kenapa kamu tiba-tiba membicarakan Serena?” Mentari tahu, omongannya barusan memang cukup sulit untuk dipercaya. Dia, yang bahkan tidak pernah menyangka jika Serena diracuni secara perlahan hingga meninggal dunia, yang selalu memikirkan dan menerka-nerka sejak dulu mengenai penyebab kematian Serena, tiba-tiba membicarakan hal tersebut di hadapan Senja Abimana. Tentu saja Senja akan terkejut dan bingung. Itu reaksi wajar. Yang tidak wajar adalah, jika Senja tiba-tiba mengangguk dan menelan semua perkataannya begitu saja, hanya karena cowok itu yang level kebucinannya sudah akut. Tak bisa diobati lagi. “Kamu ngelantur, ya?” tanya Gerhana. Dia menaruh tangannya di ken
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

#130

“Err... Pak Senja Abimana?” Panggilan dari Mentari yang menggunakan nada sarkas itu—karena dia baru saja menyindir dengan menggunakan kata sapaan ‘pak’ pada nama Senja—membuat Senja meliriknya dan meninggalkan deretan kalimat yang tertera di dalam majalah bisnis di tangannya. Saat ini, Senja sedang duduk bersandar di ranjang, dengan kedua kaki terjulur dan disembunyikan dibalik selimut. Yang menjadi masalah adalah, cowok itu tidak melakukannya di dalam kamarnya sendiri, melainkan di kamar yang ditempati oleh Mentari Chrysalis, kekasihnya. “Ya, calon Nyonya Abimana?” Respon itu membuat Mentari merona dan berdeham untuk menutupi kegugupannya. Dia memasang wajah cemberut, kemudian memutar tubuhnya agar bisa berhadapan dengan Senja yang kembali tenggelam dalam majalah bisnisnya tersebut. “Kenapa kamu malah tidur di sini?” “Harus ada orang yang menjaga dan mengawasi kamu, Tari,” jawab Senja santai. “Dan lagi, kakak kamu udah setuj
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status