Home / Romansa / ISTRI KEDUA TUAN CEO / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of ISTRI KEDUA TUAN CEO: Chapter 111 - Chapter 120

323 Chapters

PENYERANGAN KEMBALI

Entah berapa lama aku tertidur dalam pelukan Jacob yang menghangatkan. Saat aku terbangun, hari itu sudah pagi. Aku yang seperti linglung, hanya bisa mengerjapkan kedua mataku berapa kali untuk memastikannya.“Selamat pagi, putri tidur. Apa tidurmu nyenyak?” Senyuman cerah Jacob berikan padaku ketika aku telah sadar sepenuhnya jika kini posisiku telah tertidur di lengan kokoh milik Jacob dalam posisi terduduk. “Sudah pagi? Apa kau terjaga semalaman dan menjagaku, Jacob?” Aku bertanya memastikan.“Bagiku sudah cukup hanya dengan melihatmu tidur dalam pelukanku,” sahutnya santai. Mendengar jawabannya tentu saja membuatku menjadi malu seketika.“Kau masih saja malu pada suamimu sendiri,” komentarnya menggodaku.“Bagaimana dengan para pengawal? Kenapa mereka belum kembali menjemput kita, Jacob?” aku bertanya mengalihkan perhatian.“Dua dari mereka telah terbunuh dalam serangan semalam, itulah sebabnya Mario akan menjemput kita setelah keadaan benar-benar aman.”“A-apa?? Dua pengawal kita
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more

SELAMAT DARI MAUT

Sesampainya di rumah sakit terdekat, Jacob langsung di tangani oleh dokter dan pihak medis lainnya. Mereka pun langsung mengambil tindakan operasi darurat saat itu juga. Kondisiku yang hamil dan tampak lemah, membuat pihak medis juga memeriksa keadaanku, namun aku menolak dengan alasan aku tak mengalami luka apa pun dan baik-baik saja. Saat ini yang paling aku khawatirkan adalah kondisi suamiku sendiri. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk padanya. Saking panik dan takutnya hingga membuatku tak bisa berhenti untuk menangis. Kini aku duduk di kursi ruang tunggu operasi dengan terus menangis, tempat di mana Jacob sedang berjuang antara hidup dan matinya. Hingga tanpa kusadari seseorang mendekatiku dan kini duduk di sebelahku.“Kau boleh menangis di bahuku jika kau mau, Lucy,” ucapnya lirih mengejutkanku.Aku palingkan wajahku menatap sosok itu dengan pandangan nanar yang penuh air mata. Pria itu kini menatapku dengan tatapan sendu. Dan aku baru menyadari jika aku sempat melupakan sosok
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more

KURELAKAN KAU BERSAMA DENGANNYA

Mansion Noel’sSetelah dua hari berada di rumah sakit, aku dan Jacob kini berada di mansion Daniel. Awalnya Jacob sudah sangat jelas menolak, akan tetapi karena Jacob tak mau melepasku begitu saja di mansion Daniel tanpa dirinya, ia lebih memilih mengalah. Kondisi Jacob yang masih dalam pemulihan pasca luka tembak, membutuhkan waktu untuk benar-benar pulih, dan selama itu pun aku merawatnya.“Jika bukan karenamu, aku tak akan mau tinggal di tempat ini!” Jacob mengumpat ketika aku merawatnya setelah keluar dari rumah sakit.“Untuk sesaat bisakah kau melupakan dendammu? Aku tahu kau membencinya, tapi tanpa dia kita tak akan selamat, Jacob,” aku mencoba menjelaskan dengan hati-hati.“Percayalah padaku, untuk saat ini kita aman di sini. Jika kondisimu sudah pulih, aku akan ikut bersamamu ke mana pun.” Aku menggenggam lembut tangannya berusaha meyakinkan.Jacob menatapku lemah, satu tangannya membelai wajahku. “Ini bukanlah luka tembakku untuk yang pertama, namun sekarang aku memilikimu
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more

SIKAP YANG BERBEDA

"Kenapa kau cepat sekali pergi? Kau belum pulih benar dari luka tembakmu, Jacob.” Aku berusaha menghalangi Jacob ketika ia mengatakan ingin pergi malam itu setelah dua malam kami bermalam di mansion milik Daniel. “Aku harus secepatnya menyelesaikan urusanku dengan George White, agar dia tak bisa semena-mena padaku lagi, Lucy.” “Aku tahu, tapi apakah harus secepat ini? Kau masih terluka, apakah harus terburu-buru seperti ini?” aku memprotes tak setuju. Kini Jacob menatapku dalam, ia membawa tubuhku dalam dekapannya. “Maafkan aku, Sayang. Aku harus pergi. Walaupun ini berat untukku, tapi aku tak memiliki pilihan lain. Aku sudah mempercayakanmu pada Daniel selama aku tak bisa menjagamu.” “Maksudmu?” aku menatapnya bingung. “Ya, selama aku tak ada, kau tetaplah di sini bersama dengan Daniel Noel. Aku yakin tempat inilah tempat yang paling aman untukmu saat ini. Daniel akan menjagamu sama seperti hidupnya,” terang Jacob padaku. “Lalu bagaimana denganmu sendiri? Aku tak mau kau terluk
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more

AKU TIDAK TERIMA

“Bagaimana bisa seorang mantan istri kedua tinggal di rumah Daniel?! Sungguh tidak adil! Aku harus segera membuat perhitungan pada wanita itu!” Helen berteriak marah saat tahu dari mata-matanya jika kini Lucy tinggal di mansion Daniel Noel.Maka hari itu Helen pun memberanikan diri menuju ke mansion Daniel, karena ia tahu siang ini Daniel pasti ada di Noel Corp. Sesampainya di mansion Daniel, seperti biasa baru sampai gerbang, ia sudah dihadang oleh para pengawal Daniel yang berjaga di depan mansion.“Anda dilarang masuk ke mansion, Nyonya Helen,” tegur salah seorang pengawal yang langsung mencegah Helen masuk.“Hey, apa kalian sinting!? Bagaimana seorang Nyonya besar dilarang masuk ke mansion milik Daniel sedangkan mantan istri keduanya diperbolehkan tinggal!” Helen berseru marah.“Itu semua atas perintah Tuan Daniel, Nyonya. Kami hanya melaksanakan perintah,” sahut sang pengawal.“Bulshit!! Jika aku tidak diperbolehkan masuk panggil wanita licik itu kemari! Aku harus membuat perhi
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more

PENGLIHATAN

Mansion Noel’s“Kau tidak apa-apa? Tidak terjadi sesuatu padamu kan?” Siang itu aku dikejutkan saat Daniel pulang lebih awal dari biasanya dan mendatangiku dengan raut wajah cemas.“Aku tidak apa-apa. Memang kenapa kau terlihat khawatir sekali, Daniel?” aku bertanya bingung.“Bukankah tadi Helen ke sini, aku pikir dia datang untuk mengganggumu,” ujar Daniel.“Ya, aku tahu, memang dia tadi sempat datang dan berteriak padaku untuk keluar, tapi aku tidak memperdulikannya. Lagipula para pengawalmu telah menghalangi Helen untuk masuk tadi, jadi kau tak seharusnya cemas,” aku menjelaskan.“Syukurlah kalau begitu. Aku takut kau terpancing dengan kedatangannya. Aku tak mau dia menyakitimu lagi.” Daniel bernafas lega.“Lagi? Apa maksudmu kau tahu jika Helen selalu berniat jahat padaku, Daniel?” aku bertanya penasaran.“Ya, aku sudah tahu semuanya. Kejahatannya yang selama ini dia lakukan padamu dan anak kita yang belum sempat lahir, dan juga penculikanmu di rumah pantai waktu itu. Semua tak le
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more

NYAWA YANG TERANCAM

Sudah berapa kali aku bermimpi yang sama setiap malam. Walaupun di tempat yang berbeda tapi aku yakin jika anak kecil yang ada dalam mimpiku adalah anak kecil yang sama, dan sejak itu pun hampir setiap malam Daniel berjaga di dalam kamarku. Daniel Noel tahu batasannya, walaupun kami di dalam kamar yang sama tetapi Daniel tidur di sofa yang tak jauh di ranjang tempatku tertidur. Setiap kali ia hendak mendekatiku pun ia berkali-kali meminta maaf. Sikapnya yang demikian tentu saja membuatku semakin bersimpati padanya. Daniel menghormatiku sebagai istri dari saudara tirinya, kasih sayang dan perhatian yang diberikannya hanya wujud rasa tanggung jawab karena kini keadaanku sedang hamil, itu yang ada di mataku. “Nyonya, silakan minum jus ini untuk Anda,” seorang maid memberikan segelas jus untuk aku minum pagi itu. “Terima kasih, tapi aku tidak memintanya,” aku berkata. “Minum jus buah di pagi hari sangat baik untuk wanita hamil, Nyonya,” gadis muda itu tersenyum meyakinkanku. “Baiklah,”
last updateLast Updated : 2022-11-04
Read more

PERASAAN DEJA-VU

Aku terbangun dan mendapati aku kini berada di dalam sebuah ruangan perawatan yang terasa familier, namun yang membuatku syok kini perutku sudah rata. Bagaimana bisa? Di mana anakku?! Aku mulai panik, perasaan deja-vu aku rasakan saat ini ketika bagaimana aku harus kehilangan anakku untuk yang pertama kali sebelumnya.Di saat aku merasa panik dan mulai gelisah, seseorang membuka pintu dan berjalan mendekatiku.“Kau sudah sadar, Lucy? Syukurlah...” “Daniel, anakku! Di mana anakku?!” aku menatapnya gelisah dengan kedua netra yang mulai berkabut karena rasa panik yang aku rasakan.“Tenang Lucy, bayimu sudah lahir. Lebih cepat dari yang seharusnya. Selamat, dia laki-laki.” Daniel menggenggam tanganku seraya tersenyum menenangkan.“Ya, Tuhan. Benarkah itu Daniel? Kau tidak bohong padaku, kan?” Kini kedua mataku sepenuhnya berkaca-kaca menatap Daniel memastikan apakah yang diucapkannya benar atau tidak.Daniel mengangguk dengan senyuman hangat menyejukkan. Astaga, Ya Tuhan. Mungkinkah itu
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

KEINGINAN MEMULAI HIDUP BARU

Seorang pria berperawakan militer tampak terluka hampir di setiap bagian tubuhnya, bahkan luka goresan dalam di beberapa bagian tubuhnya telah mengeluarkan cairan pekat warna merah, menunjukkan jika luka di tubuh pria itu bukanlah luka goresan biasa. Namun, seakan tak merasakan sakit pria itu tetap bertarung dengan lawan yang memang terlihat seimbang dengan dirinya. Seorang pria tinggi bertubuh besar, berkali-kali harus menerima pukulan mematikan dari pria berperawakan militer yang menjadi lawannya kali ini. Dia adalah Jacob Hayden Al Jassem, setelah melakukan perjuangan yang besar ia telah berhasil menembus benteng pertahanan dari George White. Jacob dan para anak buahnya berhasil melumpuhkan para anak buah dari ketua mafia berdarah dingin asal Perancis yang bernama George White. Setelah melewati baku tembak yang telah memakan banyak korban jiwa, kini keduanya terlibat baku hantam yang menguras tenaga. Jacob yang memang sudah terlatih dalam setiap jenis pertarungan, kini tampak memi
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

SEBUAH FAKTA

Terlanjur bertemu dengan keluarga Peter Jackson, Jacob pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk pulang. Lysa Jackson, yang tak lain adalah istri dari Peter Jackson, begitu menyambut baik kehadiran Jacob Hayden, namun lain halnya dengan Peter Jackson, raut wajahnya terlihat tertekan saat bertemu dengan Jacob. Sedangkan si kecil Brian, dia tampak bersemangat dengan kehadiran paman tampan yang baginya sangat menarik perhatiannya. “Sudah lama sekali kita tidak bertemu, Mr. Hayden. Bagaimana kabar Anda selama ini?” Lysa Jackson memberikan secangkir kopi hangat pada Jacob di cuaca dingin di pagi itu. “Baik, kebetulan aku lewat di daerah ini. Itulah sebabnya aku mampir untuk melihat keadaan kalian, tak kusangka aku bertemu dengan putra kalian yang kini sudah tumbuh besar dan sehat.” Jacob melirik sekilas si kecil Brian yang kini duduk dalam pangkuan Lysa Jackson, sang ibu. “Dia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan penuh semangat. Aku turut berbahagia melihat keluarga kalian,” imbuh Jacob. “
last updateLast Updated : 2022-11-06
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status