Home / Pernikahan / JERAT CINTA ISTRI KETIGA / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of JERAT CINTA ISTRI KETIGA: Chapter 91 - Chapter 100

118 Chapters

91. CURAHAN HATI AINI

Hadi wijaya terkesiap, Ia sangat terkejut melihat wanita berhijab yang tengah menenangkan Aini. Ia tak menyangka wanita yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya masih hidup dan berada dihadapannya saat ini.Wajahnya pucat dan jantungnya berdetak begitu kencang. Dadanya terasa panas mengingat peristiwa hampir empat puluh tahun lalu. Hadi wijaya melirik istrinya dan segera menarik lengannya menuju mobil dan berlalu meninggalkan panti. Ia tidak menghiraukan suara menantunya yang memanggilnya. Istrinya yang terus protes sepanjang jalanpun tak dihiraukan olehnya.Hadi wijaya begitu cepat mengendarai mobil seperti dikejar hantu. Ia tak ingin mengingat masalalu yang kelam. Namun keadaan yang memaksa untuk menghadapi kembali. Akankah rahasia puluhan tahun itu terbongkar. ‘Risma, cinta pertamaku, aku merindukanmu.’ Pria paruh baya itu menyesali kejadian yang memaksa wanita belia itu untuk berpisah dari buah cinta mereka. Sesak menyelimuti pria berhati baja ini.***Ponsel Marta berbunyi, s
Read more

92. RAHASIA TENTANG ERLANGGA

“Katakan ada apa Aini?”“Mas Erlangga itu mengalami Azoospermia.”“Apa itu?”“Azoospermia adalah, keadaan seoran pria dengan sperma nol dan sulit mendapatkan keturunan, karena tidak dapat membuahi sel telur.”“Apa?!, maksud kamu, Erlangga sebenarnya mandul?!” Marta begitu terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Aini.“Iya, orang-orang biasa menyebutnya dengan kemandulan atau infertilitas., tapi masih ada harapan dengan menjalani program bayi tabung. Mas Erlangga akan menjalani pembedahan untuk dicari spermanya atau dicari penyebab ketiadaan sperma tersebut. Makanya aku ngotot dengan program itu, karena hanya itulah satu-satunya jalan untuk Mas Erlangga mempunyai keturunan. Aku sudah fikirkan semua ini dengan matang, walaupun aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.”“Apa sudah di cek secara medis?”“Sudah Kak, lima tahun setelah pernikahan kami. Dan saat itu keadaanku normal.”“Apa Erlangga tau tentang hal ini?”“Tidak Kak, aku berusaha menutupinya, karena aku tidak ingin Mas Erl
Read more

BAB 93

“Bunga, aku bodoh, aku tidak mau kehilangan Aini, aku tidak mau. Aku sangat mencintainya.” Erlangga menangis dalam dekapan Bunga dan terus menyesali kebodohannya.“Aini meninggalkan semuanya, dia tidak bawa uang sepeserpun. Bagaimana mungkin dia bisa hidup diluar sana tanpa aku. Aini tidak pernah bekerja seumur hidupnya. Bahkan dia rela berhenti kuliah demi menjadi istri yang baik untukku, demi melayaniku sebagai suaminya.”“Tenang Pak Er, Tante Aini orang yang kuat, Ia pasti akan kembali.”Erlangga melepas pelukannya, “Bunga, ayo kita cari Aini.”“Tapi kemana?” kita kerumah orangtua Marta, dia pasti ada disana.”“Ayo.”Bunga menggandeng lengan suaminya menuruni anak tangga. Tubuh suaminya begitu lemah. Dengan penuh kasih sayang, Ia membimbing suaminya menuruni anak tangga.Sesampainya di ruang tamu, Erlangga menghentikan langkahnya. Ia melihat papa dan mamanya pulang tanpa Marta dan Aini. Erlangga langsung berlari kearah mereka.“Pa, Aini dimana pa, tolong katakan, Erlangga harus men
Read more

BAB 94

“Diam Adel! Kamu tidak tau apa-apa! Dan hargai Bunga sebagai istri papa!.. dan kamu Marta! Apa yang kamu lakukan?! Kamu sudah mencekoki anak-anak untuk membenciku dan Bunga!”“Mama Marta tidak mencekoki kami pa, tapi papa dan Bunga yang salah! Jangan menangis kamu Bunga! kamu penyebab semua ini! Kamu sudah menghancurkan hidup keluargaku!” Adel begitu emosi. Ia bahkan tidak punya belas kasih dengan tangisan Bunga.“Jangan berani melawan papa! dan jangan pernah menghina Bunga, atau mau seluruh fasilitas kamu papa tarik?!”Adel terdiam, Hanya isak tangisnya saja yang terdengar lirih.“Adel, ratih masuk ke kamar kalian! dan jangan ikut campur urusan orangtua!” perintah Erlangga kepada kedua putrinya. Adel dan Ratih menurut, mereka keluar dan menuju kamar masing-masing.“Bunga, maaf aku mau bicara dengan Marta sebentar, bisa tolong tinggalkan kami?”“Iya.” Bunga berlalu menuju kamarnya.Erlangga mengunci pintu dari dalam, lalu menghampiri Marta yang berdiri di dekat jendela kamar. Wajahnya
Read more

BAB 95

Bunga mendekati suaminya dan duduk disampingnya. Ia memeluk sang suami sembari mengecup bibirnya. Namun tak seperti biasanya, suaminya tak merespon sedikitpun. Biasanya suaminya akan membalasnya dengan lebih agresif. Bunga tersenyum dan kembali mengecup bibir suaminya lebih bergairah, tapi suaminya menolak dan mendorong tubuh Bunga perlahan.“Pak Er kenapa? Enggak suka?” Bunga terlihat kesal.“Bukan begitu sayang, aku lagi badmood, jangan sekarang ya, aku mohon.” Erlangga menatap kedua bola mata istrinya.“Enggak apa-apa.” Bunga sedikit kecewa karena hasratnya tidak terpenuhi. Ia lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.“Bunga, aku mau bertanya kepadamu. Apa selama ini, aku sudah memenuhi kebutuhan bathinmu dengan baik?”“Maksud Pak Er?”“Apa ... apa kamu terpuaskan selama ini? Aku sudah tua, dan aku takut kau merasa tidak puas denganku.” Erlangga bertanya dengan hati-hati.Bunga tersenyum dan membelai wajah suaminya dengan jemari lentiknya. “Pak Er, sangat ‘gagah’ dan ter
Read more

BAB 96

“Bukan aku yang membakar rumahmu Risma, tapi orangtuaku! Mereka juga yang membohongiku kalau kamu sudah meninggal dengan membawa Erlangga dihadapanku!”“Bohong kamu, kamu hanya pria kota yang hanya ingin menghisap madu perawan desa bodoh sepertiku!”“Tidak Risma, aku benar-benar mencintaimu, aku juga menikahimu dan berjanji akan kembali dari kota untuk menjemputmu. Tapi sayangnya, kedua orangtuaku tidak setuju dan menikahkanku dengan Irma. Saat pernikahanku, mereka menyuruh orang untuk membakar rumahmu! Bukan aku pelakunya Ima, jadi aku mohon maafkan aku Ima, aku menyesal, aku ingin kita bersama lagi seperti dulu.” Hadi wijaya menyentuh lengan Risma, tapi Risma menepisnya dengan kasar.“Jangan menyentuhku, aku bukan istrimu lagi. Dan ingat aku tidak sudi untuk kembali kepada pria pembunuh sepertimu! Aku minta, kembalikan annakku Elang, Hadi, dimana dia!”“Elang itu Erlangga, suami Aini!”“Kamu bohong Hadi!”“Aku serius, aku gak duwe anak karo si Irma. Bapakku sing ngganti jenenge Ela
Read more

BAB 97

“Sumpah Ima, aku ndak pernah ndemok wedo laen, (aku tidak pernah menyentuh wanita lain) cuma kamu satu-satunya wanita yang kucintai! Tolong, maafkan aku. Aku ingin menebus semua kesalahan dimasa lalu. Kembalilah Ima, aku akan memberitau Erlangga dan juga Irma.”“Cukup Hadi! Dengar, aku sudah sangat bahagia dengan hidupku sekarang, aku juga sudah mengubur dalam-dalam kenangan pahit bersamamu! Aku sekarang sudah menjadi Risma yang kuat, yang bisa meminjamkan bahunya untuk anak-anak asuh yang kucintai. Aku sudah jadi Risma yang tegar dan kuat, tak membutuhkanmu lagi Hadi! Sekarang pergilah, aku tak menyuruhmu untuk berterus terang kepada istrimu, karena hanya akan membuat sakit hatinya. Aku tak ingin menghancurkan pernikahanmu.”“Tapi aku tesih tresno, masih cinta sama kamu Ima. Jangan menghukum seperti ini. Semua bukan kesalahanku.” Hadi menitikan airmata. Pria berhati baja itu begitu menyesali semua yang terjadi.Risma menghela nafas panjang, dan menghembuskannya perlahan. “Hadi, cinta
Read more

BAB 98

Risma trenyuh melihat menantunya menangis, Ia lalu memapah tubuh Aini menuju kamar. Mereka lalu duduk ditepi ranjang.“Aini, tolong katakan, apa sebenarnya yang Erlangga katakan padamu, hingga kamu tidak mau kembali padanya. Kalau hanya kejadian bersama madunya, itu bukan penghianatan Aini, tapi mereka sama-sama punya hak sebagai suami istri. Maaf Ibu tidak bermaksud membela Erlangga, tapi berfikirlah dengan jernih, bahwa madumu juga punya hak atas suaminya begitu juga dengan Erlangga. Kamu harus memahami Aini.”“Aini ngert Bu, tapi kan tidak seharusnya mereka berbohong.”“Apa kalau mereka jujur kamu akan mengijinkannya? Ingat Aini, mereka tidak perlu ijin darimu untuk melakukan hal itu. Dalam ajaran agama kitapun tidak mengharuskan suami meminta ijin kepada istri pertamanya untuk berjima dengan istri mudanya. Cobalah mengerti akan kebutuhan biologis suamimu dan juga istri mudanya. Kamu dzolim kalau membiarkan mereka tidak saling memenuhi haknya. Apalagi istrimu masih gadis dan muda,
Read more

BAB 99

Risma mendatangi rumah putranya. Ia benar-benar tidak dapat menahan rasa rindu untuk bertemu dengan Elang kecilnya. Setelah 42 tahun berpisah, baru sekarang Ia tau kalau Erlangga adalah putranya. Pantas saja selama Ia bertemu dengan Erlangga seperti ada ikatan bathin yang sangat kuat. Erlanggapun mungkin merasakan hal yang sama, dari caranya memeluk diri Risma seolah ada sebuah magnet yang mampu menarik dari dalam dirinya.Pintu terbuka dan membuyarkan seluruh lamunan Risma. Muncullah Marta yang begitu terkejut dengan kedatangannya. Marta lalu mencium punggung tangan mertuanya dan memeluknya. “Ibu, bagaimana kabarnya?”“Baik Marta, apa ibu bisa bertemu dengan suamimu?”“Mmm apa ibu .... ““Tenang Marta, aku tidak akan berbicara kalau Elang itu putraku. Aku hanya ingin membantunya menyelesaikan masalah dengan Aini. Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja.” Risma mencoba meyakinkan Marta.“Ngobrol sama siapa kamu?” hadi wijaya mendekat kearah Marta, “Ima?!” wajah Hadi ijaya pucat. Ia
Read more

BAB 1OO

Risma merasakan kehangatan yang menjalar hingga ke jantungnya. Ingin rasanya kembali mendekap putranya dan tak ingin melepas lagi. Selama puluhan tahun Ia bertaruh rindu, merasakan kepiluan dan kepedihan.Namun asa nya tak tergerus oleh waktu. Cinta dan kasih sayang begitu besar dan tak menggoyahkan hati. Risma berusaha terus menengadahkan kedua tangannya keatas langit dan merendahkan diri dihadapan sang pencipta, untuk senantiasa memohon belas kasih sang pemilik jiwa, agar dapat memenuhi satu keinginannya, yaitu bertemu dengan Elang kecilnya.Risma sangat yakin dengan mencintai sang pemilik raga, maka keinginannya akan terwujud walaupun tak tau kapan masa itu akan tiba. Risma tak kenal lelah untuk senantiasa melangitkan do’a. Dan Kini Alloh membalas cinta mahluknya. Cintanya kepada sang pencipta tidak bertepuk sebelah tangan, keinginannya kini telah terwujud.“Bu Risma.” Erlangga menyentuh bahu Risma hingga membuyarkan lamunann ibu kandungnya.‘Maaf, saya kesini hanya untuk memberita
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status