“Aini mau pergi Kak. Aku mau cerai dari Mas Erlangga.” Aini memeluk Marta dan menumpahkan tangisnya dibahu kakak tersayangnya.“Jangan cepat mengambil keputusan, sebelum semuanya jelas.”Aini melepas pelukannya,“Aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri. Kalau Mereka sedang ....” Aini menutp wajahnya dengan kedua tangannya. Ia tak sanggup meneruskan ucapannya. “Sudahlah Kak, Aku harus pergi. Aku titip pesan, tolong sampaikan kepada suami Kakak, aku tinggalkan semua perhiasan, atm, buku tabungan dan juga handphone. Tak secuilpun aku membawa harta miliknya. Tas koper ini juga milikku, aku yang membawanya saat pengantin baru. Aku akan berusaha mulai dari nol Kak.”“Aini tolong fikirkan baik-baik, bagaimana dengan Adel, dan kamu mau kemana? Kasian Mamah kalau tahu kamu pulang dalam keadaan bersedih. Mamah bisa sakit.”“Jangan khawatir Kak, aku enggak akan pulang ke rumah Mamah. Dan untuk sementara, aku titip Adel Kak, nanti kalau aku sudah punya tempat tinggal, aku akan membawa dia.”“
Read more