"Cukup Aini!"Braaakkkk!! Erlangga Wijaya membanting surat kabar yang berada di tangan. Pria berkacamata itu bangkit dan menatap tajam ke arah istrinya."Apa sih mau kamu sebenarnya?!" Aini menundukkan kepala. Ia tahu suaminya benar-benar marah mendengar permintaannya kali ini."A-aku hanya ingin kamu bahagia, Mas, " jawab Aini ketakutan."Bahagia kamu bilang?! dengan menyuruhku menikah lagi?! apa akal kamu masih waras? apa masih kurang dengan aku menikahi kakak angkat kamu yang sakit itu? permintaan gila kamu sudah aku turuti! saat keluargamu jatuh, aku juga membantu mereka! apa kurangnya aku Aini, apa?" Erlangga marah besar. Pria tampan berkacamata itu tak mengerti dengan jalan pikiran istrinya."Justru karena kamu terlalu baik, aku ingin kamu bahagia. Kamu tahu ‘kan rahimku sudah diangkat karena kanker. Aku tidak bisa mengandung, Mas. Dua puluh tahun kita sudah menikah. Aku tidak mungkin memberikan kamu keturunan," jawab Aini dengan pilu, disela isak tangisnya."Tapi kita sudah pu
Read more