Share

9. KEMARAHAN ERLANGGA

last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-02 21:19:18

“Justru karena aku mencintai kamu. aku ingin kamu bahagia dan punya anak dari benih kamu, Mas. Berkali-kali aku sudah membicarakan ini.” Aini juga berdiri dan balas menatap tajam suaminya.

“Aku tidak mau! punya istri dua saja Aku belum bisa bertindak adil kepada Martha. Aku banyak dosa padanya! dan itu menjadikan aku beban di dunia dan akhirat! mikir enggak sih kamu! belum lagi perkataan orang lain di luar sana, mereka akan menganggap aku lelaki hidung belang yang doyan main perempuan! asal kamu tahu, biarpun aku tidak pernah mendapat kepuasan bathin dari kamu tapi aku tidak pernah jajan sekalipun, aku setia Aini!” Erlngga berteriak di depan wajah Aini persis. Ia menumpahkan segala kekesalannya kepada istri tercintnya itu.

“Aku tahu Mas. maka dari itu aku ingin kamu bahagia dengan menikahi Bunga untuk menjalankan program bayi tabung. Itu saja, bukan untuk menyuruhmu ‘tidur’ dengannya!” Aini menyentuh lengan suaminya untuk melembutkan hatinya. Namun Erlangga menepisnya dengan kasar.

“Bunga itu masih muda dan cantik. Aku juga pria normal. Apa kamu tidak takut kalau Aku terbujuk rayuannya?” Erlangga menatap wajah sitrinya dengan tajam.

“Aku percaya pada kesetiaanmu, Mas.“ Aini menyentuh lengan suaminya tapi Erlangga kembali menepisnya dengan kasar.

“Tapi aku yang tidak percaya kepada diriku sendiri!”

“Maksud kamu apa Mas?”

“Diam kamu Aini! dan kamu Bunga, aku tidak menyangka kebaikan istriku kamu balas dengan racun. Aku tahu kamu pasti sudah merencanakan semua ini! kamu licik sekali!” Erlangga menunjuk Bunga dengan tidak sopan.

Bunga begitu ketakutan dan menyembunyikan wajahnya di balik punggung Martha. Wajah Erlangga berubah seperti monster yang menakutkan. Bunga tidak menyangka kalau pria itu akan semarah ini.

 Martha berusaha melindungi Bunga dan menenangkannya.

“Bunga enggak salah, Mas!”

“Diam kamu Aini! aku sedang berbicara kepada gadis licik ini! Mrtha! menyingkir kamu!”

“Tidak, Erlangga! Bunga tidak bersalah. Dia hanya mau membantu kita!” Martha mencoba melindungi Bunga dari kemarahan suaminya.

“Martha menyingkir!” Erlangga menarik lengan Martha yang terus berusaha melindungi Bunga. Namun Martha tak mampu menahan lengan kekar Erlngga yang menariknya dengan kasar

.“Kamu benar-benar menjijikan. Demi uang kamu rela mengorbankan masa depan dan harga dirimu tanpa memikirkan keluargamu! aku salah menilaimu! Aku pikir kamu gadis baik-baik yang membutuhkan pertolonganku! kalau tahu begini, mending gak usah nolongin Kamu!  Aku tanya sama kamu, kenapa kamu lebih memilih menikah dengan Aku dibanding dengan si lintah darat itu, kenapa?!” Emosi Erlangga kian memuncak.

Tubuh Bunga gemetar dan hanya bisa menangis. Pria yang ada di hadapnnya  itu sudah menghina dan menjatuhkan harga dirinya. Keinginan baiknya untuk menolong keluarga ini berbuntut penghinaan seperti ini. Harga dirinya sudah diinjak-injak hingga hancur berkeping-keping.

“Jawab Bunga!!” Teriakan Erlangga menggelegar. Gadis itu merasa gendang telinganya mau pecah.

“Karena ... karena ... se-tidaknya, saya ti ... tidak harus ‘tid ... tidur dengan Pak Er,“ jawab Bunga terbata disela tangisnya.

“Jangan kurang ajar kamu ya. Apa kamu pikir aku ini sudah tidak mampu? kamu pikir Aku Impoten? kamu sudah menghina harga diriku!” Erlangga semakin naik pitam.

“Ti ... tidak Pak ... maksud saya...tidak begitu,” jawab Bunga kemudian.

Aini dan Martha tersenyum. Ucapan Erlangga terasa menggelitik.

Pria itu menatap ke arah Aini dan Martha yang tersenyum seolah menghina dirinya. Erlangga merasa sangat malu mengucapkannya. Karena kesal, Iapun berlalu meninggalkan mereka.

Saat hendak menaiki anak tangga, langkah Erlangga terhenti lalu membalikan badannya.

“Malam ini Aku tidur di mana?!” ucap Erlangga masih diliputi amarah.

“Di kamarku, Erlangga,” jawab Martha.

“Cepat siapkan air hangat!” Erlangga menaiki anak tangga satu persatu.

“Iya!“ Tak perlu menunggu mengulang perintah, Martha segera menyusul suaminya.

“Urusin suami kakak yang manja dan nyebelin!” seru Aini dengan kesal.

Erlangga balik badan dan menatap Aini tajam” Kamu juga menyebalkan Aini!!”

“Sudah Aini, Erlangga! jangan seperti anak kecil! malu kalau anak-anak sampai tahu!” ucap Martha dan segera menarik lengan suaminya untuk masuk ke kamarnya.

Sebelum masuk ke dalam kamar, Erlangga menatap ke arah bawah. Namun tatapannya kali ini tidak ditujukan kepada Aini, tetapi kepada Bunga.

Erlangga bingung dengan keadaan ini. Di satu sisi Ia merasa Tuhan sangat menyayanginya, seandainya saja Ia ditakdirkan berjodoh dengan Bunga. Di sisi lain Erlangga takut melukai hati Aini jika Ia membagi hatinya. Entahlah kepala Erlangga terasa berdenyut dan berat.

****

Erlangga melepas jas hitam yang dipakainya, lalu  melempar dengan kasar ke atas ranjang. Ia duduk di atas ranjang seraya menutup mata dengan kedua tangannya. Gelisah dan gundah melanda hatinya. Bahagia ataukah sedih yang dirasakan. Kemarahan adalah cara Erlangga untuk menutupi perasaan yang sesungguhnya.

Tuhan tengah menguji ataukah  memberi anugerah luar biasa kepadanya. Tanpa harus berusaha dengan susah payah wanita yang selalu mengganggu pikirannya beberapa hari ini datang kepada dirinya dan siap untuk dipersunting olehnya. Sungguh suatu keajaiban.

Namun sayang keadaannya berbeda. Bunga hanya akan menjadi istri di atas kertas tanpa Erlangga punya hak untuk menyentuhnya. Apa sanggup menjalani semua ini. Sulit rasanya bisa menyembunyikan perasaan ini begitu lama. Apalagi Bunga juga akan tinggal satu atap atau bahkan mungkin satu kamar.

Istri ketiganya yang masih ranum dan begitu menggoda hanya akan jadi pajangan saja. Erlangga hanya boleh memandangi dan menelan salivanya sendiri jika hasrat itu datang.

Aaarrgh Erlangga meremas rambutnya.

Martha memungut jas yang tergeletak di ranjang dan diletakkan di tangan kirinya. Martha menatap suaminya, lalu duduk di sampingnya.

“Erlangga. Kalau memang kamu tidak mau, Kami juga tidak akan memaksamu.” Martha mencoba menenangkan hati suaminya.

“Kamu tahu Aini’kan? kalau sudah punya keputusan harus dilaksanakan. Tidak ada kata tidak!”

“Sebenarnya apa yang Aini lakukan itu untuk kebaikan Kamu, Erlangga. Wanita manapun tidak ada yang rela berbagi suami, tapi hati Aini sangat mulia hingga Dia rela dimadu.”

“Itu kebodohan dia yang membuat Aku terjebak dengan semua ini. Aku saja belum bisa membahagiakan Kamu, Martha. Bagaimana dengan Istri Ketigaku nanti. Apa harus bernasib sama sepertimu. Aku tidak mau berdosa, tolonglah mengerti keadaanku!” Erlangga beranjak dari tempat duduknya dan melangkah ke arah jendela. Ia berdiri dan menumpukan kedua sikunya pada daun jendela.

“Kamu tidak harus memikirkan itu Erlangga. Keberadaan Bunga hanya untuk program saja, bukan untuk yang lain.” Martha mendekati suaminya.

“Tapi kenapa harus Bunga, Martha, kenapa?” Suara Erlangga melemah saat menyebut nama Bunga.

“Banyak alasan Erlangga, salah satunya Dia tidak akan menghianati kita dengan tidak berusaha untuk menarik perhatianmu.”

“Tapi, bagaimana kalau aku yang tertarik padanya?” ucap Erlangga lirih. Dia tak sadar jika sudah kelepasan bicara.

Martha terkejut saat mendengar ucapan Erlangga dan sangat menggangu pikirannya.

”Apa Kamu mencintainya, Erlangga?” Martha bertanya penuh selidik.

Bab terkait

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   1O. KEPUTUSAN ERLANGGA

    “Kamu mikir apa sih?” Erlangga membuang muka. Ia tidak ingin istrinya tahu perubahan wajahnya.Erlangga memegang kedua bahu Martha dan menatapnya tajam.“Martha, tolong bantu aku untuk berbicara kepada Aini. Aku tidak menginginkan pernikahan ini terjadi. Lupakan keinginan untuk mempunyai anak kandung. Aku sudah punya Adelia dan Ratih, mereka anak-anakku.”Martha menatap kedua bola mata suaminya. Sulit bagi Martha untuk mengartikannya. Nalurinya mengatakan ada yang berbeda antara ucapan dan tatapan mata yang penuh keraguan.“Martha, Kamu dengar ucapanku?” Erlangga mengguncang bahu istri keduanya.Pertanyaan suaminya membuat Martha terkejut hingga membuyarkan semua lamunannya. “Iya, aku bantu.” Martha tersenyum sembari mengerjapkan matanya.“Terima Kasih, Martha.” Erlangga memeluk Martha begitu erat. Ada sedikit ringan di dadanya sekaligus kepedihan di hatinya. Ia akan kehilangan permata itu untuk selamanya.Martha tak menyangka suaminya akan memeluknya seerat ini. Ini adalah pelukan per

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   11. DATANG KE RUMAH BUNGA

    Pintu terbuka dari dalam. Bunga muncul dari balik pintu mengenakan daster tanpa lengan setinggi lutut. Ia terkejut melihat kedatangan Aini.Sementara itu, Erlangga bersandar pada dinding hingga luput dari pandangan Bunga.“Tante?!”“Iya, Sayang. Apa kabar?” Aini memeluk Bunga begitu erat.Erlangga menahan nafas dan dadanya kembang kempis. Entah kenapa dadanya terasa bergemuruh. Pria itu melihat Bunga secantik bidadari. Tubuh sexy dengan balutan daster berbelahan pendek di bagian dada dan punggung membuat pria matang itu meneguk saliva. Kulitnya yang putih mulus begitu menggoda.Ada geletar aneh dan dentuman dahsyat dari hasrat lelakinya. Pria itu memalingkan wajah untuk mengurangi hasrat yang tiba-tiba saja datang dan menekan dada.Tanpa sengaja Bunga mengarahkan pandangannya ke arah Erlangga. Gadis itu tak menyangka pria menyebalkan itu juga ada di rumahnya.”Pak Er?!” Bunga sangat terkejut. Ia masih sangat kesal mengingat penghinaan pria itu semalam. Bunga melepas pelukan Aini dan h

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-01
  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   12. KEKASIH BUNGA KELUAR DARI PENJARA

    “Bunga.” Aini menyentuh pipi Bunga dengan lembut.“I...iya Tante. Bunga mau, tapi demi Tante!“ jawab Bunga dengan gugup. Gadis itu memainkan jemarinya sebagai tanda dia sedang gelisah. Ada penyesalan saat menjawab pertanyaan tanpa berpikir terlebih dahulu. Namun nasi sudah menjadi bubur. Apa yang terucap takkan bisa ditarik kembali.“Terima Kasih, Bunga!” Aini memeluk Bunga dengan erat. Matanya berkaca-kaca. Perasaan sedih dan bahagia bercampur menjadi satu.Wanita mana yang takkan sedih bila harus merelakan sang suami menikah lagi dan akan mempunyai anak dari wanita lain. Namun Aini harus menguatkan diri karena hal itu juga demi keutuhan rumah tangganya.“Sama-sama, Tante.” Bunga membalas pelukan Aini. Rasa sesal sedikit terurai saat melihat wajah wanita yang sudah dianggap sebagai ibunya itu bersinar bahagia.Erlangga tersenyum bahagia dan merasa seperti baru saja memenangkan sebuah proyek besar. Tapi bukan Erlangga namanya kalau tidak pandai menutupi perasaan dengan kemarahan. Egon

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02
  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   13. MELAMAR BUNGA

    Siang hari yang begitu cerah Aini dan Martha mendatangi rumah Bunga dengan tujuan untuk melamar Bunga sebagai istri ketiga suaminya. Semula kedua orang tua Bunga menolak lamaran itu.Pada dasarnya tidak ada orang tua yang rela putrinya menjadi istri kedua ataupun ketiga. Begitu juga dengan orang tua Bunga. Mereka tidak mau mengorbankan kebahagiaan anaknya hanya untuk balas jasa.Namun Aini berusaha menjelaskan semuanya, bahwa pernikahan Bunga dan suaminya hanya untuk menjalani program Bayi tabung saja, bukan untuk tidur dengan suaminya. Aini yang menjamin kalau suaminya tidak akan menyentuh Bunga. Bunga akan tetap virgin hingga tugasnya selesai.Dengan susah payah Aini membujuk kedua orangtua Bunga. Ia berusaha meyakinkan keduanya untuk menerima pinangan suaminya.Bunga juga berusaha meyakinkan kedua orangtuanya yang masih diselimuti oleh keraguan. Keinginannya hanya untuk membalas kebaikan keluarga yang telah banyak membantu kehidupannya dan keluarga.Dengan berat hati dan berlinang

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02
  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   14. MEMINTA RESTU MERTUA

    “Mas Erlangga enggak salah Mah. Pah! Semua ini kemauan Aini. Bunga menikah dengan Mas Erlangga hanya untuk melaksanakan program bayi tabung saja, supaya Mas Erlangga mempunyai anak kandung. Cucu dari keturunan Hadi Wijaya sebagai generasi penerus. Aini melakukan semua ini karena untuk kebahagiaan Mamah dan Papah. Aini terpaksa melakukan karena sudah gak punya rahim, Mah!” ucap Aini dengan pilu. Buliran bening mulai berguguran dan saling berdesakan.Nyonya Irma memeluk menantunya dengan penuh kasih sayang. “Aini. Kamu tidak perlu berkorban sejauh itu. Kami sudah menganggap Adel dan Ratih seperti cucu kami sendiri.”“Siapa yang mencari calon madumu, Aini? apa Erlangga sendiri?” Hadi wijaya bertanya penuh selidik. Ia melihat gelagat putranya yang aneh.Cara putranya menatap ke arah calon menantunya seperti pria yang sedang jatuh cinta. Matanya berbinar saat menatap Bunga. Tak ada wajah kesedihan seperti saat Aini menyuruh putranya menikahi Martha.“Aku juga lelaki, Nak. Aku tahu kamu sed

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   15. HUKUM NIKAH KONTRAK/MUT'AH

    "Kamu Aisyah Kan? sopir angkot yang menolongku waktu itu?” Kata Ilham dengan wajah berbinar.“Mm-mm. Bunga menundukkan kepala. Ia tidak mengira akan bertemu kembali dengan pria tampan yang sempat ditolong beberapa waktu lalu. Pria yang membuat jantungnya berdebar saat mendengar tutur katanya yang lemah lembut dan sangat menghargai wanita.Bunga terlihat sangat gugup dan jemarinya saling meremas. Dia mengira tak akan bertemu pria ini makanya memperkenalkan diri sebagai Aisyah.“Aisyah siapa?! Dia itu Bunga! kamu kenal Dia di mana?” Erlangga menjawab dengan ketus. Ada sedikit bara dalam dadanya hingga terasa panas. Rasa cemburu mulai menyelimuti hatinya.Erlangga menatap Bunga yang terlihat begitu gelisah dan membuat dirinya gerah.“Waktu Ilham mau dirampok, Aisyah yang bantu Ilham. Ilham juga belum sempat berterima kasih. Alhamdulilah kita bisa bertemu disini. Alloh pasti sudah mengatur semuanya. Dan mudah-mudahan saja silaturahim ini berlanjut dengan ridho dariNYA.” ucap Ilham pasti.

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   16. IJAB KABUL

    “Tidak, Tante. Bunga tidak akan mundur dan siap siap untuk menikah.” Bunga mencoba menghapus airmatanya.“Terima Kasih, Sayang.” Aini memeluk Bunga dengan erat. Ada sesak yang mendesak dadanya. Ia tahu Bunga sangat berat menjalaninya. Namun gadis itu tetap tak mau mundur demi dirinya.Tanpa menunggu waktu lama, Aini membawa pengantin cantik itu keluar kamar.Mata Erlangga terbelalak. Ia begitu mengagumi kecantikan calon istrinya dengan balutan kebaya berwarna putih yang melekat di tubuhnya. Kulit wajahnya yang bersih putih tak memerlukan riasan yang tebal.Bunga begitu mempesona. Erlangga benar-benar tidak sabar untuk segera mengikrarkan janji suci.Calon mempelai wanita duduk di samping calon pengantin pria sembari menundukkan kepala. Tak ada rona bahagia di wajahnya.Bunga memang tidak bahagia dengan pernikahan ini. Tapi dia menyadari tak ada paksaan terhadap dirinya. Dia sendiri yang sudah mengambil keputusan terberat dalam hidupnya.Penghulu sudah siap untuk menikahkan kedua mempe

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-04
  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   17. TAMU TAK DIUNDANG

    Bunga tidak percaya kekasihnya sudah keluar dari penjara. Dia beranjak dari tempatnya semula dan melangkahkan kakinya di antara kerumunan para tamu untuk menghampiri Rico.Erlangga mengejar Bunga dan memegang pergelangan tangannya,”Siapa Dia?” tanya Erlangga yang terbakar api cemburu. Wajahnya memerah karena amarah yang mulai terpancing.“Lepasin! Jangan ikut campur urusan Saya!” Bunga menepis lengan suaminya.“Aku suamimu dan berhak tahu segala urusanmu! katakan siapa lelaki itu?!” Erlangga berteriak di depan wajah Bunga.Bunga ketakutan, dan tidak berani menatap wajah suaminya.“Mas, jangan bikin ribut. Malu!” Aini berusaha menenangkan suaminya.“Diam Kamu Aini! ini urusanku dengan Bunga! belum juga sehari jadi istriku, tapi kelakuannya memalukan seperti ini!”“Lepasin pacarku!” Rico melepas lengan Bunga dengan paksa dan mendorong tubuh Erlangga hingga terjatuh.Jelas saja hal itu membuat pria angkuh itu murka. “Jangan sembarangan Kamu. Dia itu istriku!!”“Dasar laki-laki hidung bel

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-04

Bab terbaru

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 118. TAMAT

    Aini menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dan menutup mulutnya dengan bantal. Buliran bening membasahi pipinya. Sakit sekali rasanya. Terasa ada luka dalam dadanya. Walau berusaha untuk ikhlas tapi tetap saja sangat sulit menjalaninya. Mencoba mematikan rasa cinta juga tak semudah membalik telapak tangan. Pernikahan yang di jalani hampir separuh dari usianya. Tak mudah untuk melupakan kenangan indah begitu saja. Rasanya jijik kalau tubuh ini harus tersentuh oleh pria yang pernah merendahkan harga dirinya. Tangisan Aini semakin keras dan diapun berusaha untuk meredamnya.Terdengar pintu di buka dari luar. Aini buru-buru menghapus airmatanya dan berpura-oura tidur. Dia tahu pasti suaminya yang mendatanginya. Rasa kesal dalam hati masih belum bisa terlupakan. Seandainya bisa memilih, Aini tak mau kembali bersama suaminya. Namun rasa tanggung jawabnya sebagai orang yang telah menghancurkan rumah tangganya sendiri, Aini memilih untuk bertahan walau tak mudah. Ia akan mencoba memperbaiki s

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 117

    Erlangga lalu beranjak dan mendekati ibu Aini, lalu mencium punggung tangan wanita yang seumuran dengan ayahnya. “Ibu, tolong restui kami.”“Iya Nak, ibu merestui kalian. Tolong, jangan sakiti lagi putriku lagi.”“Iya bu, saya janji.” Erlangga lalu memeluk ibu mertuanya.Warga yang berkumpul juga menjadi saksi penyatuan kembali dua hati yang pernah terpisah. Kebahagiaan tengah menyelimuti hati mereka. Duka lara telah lenyap dan berganti dengan kebahagiaan yang membayang di pelupuk mata.****Erlangga duduk santai bersama ketiga istrinya di ruang keluarga. Hatinya begitu lega. Masalah rumit yang menghampiri sedikit terurai. Istri pertama yang begitu dicintai telah menyatu kembali dalam bingkai suci. Erlangga begitu bahagia. Tak sedetikpun tatapan matanya lepas dari pandangannya.“Aini.”“Ya.”“Seperti yang telah aku katakan, Marta dan Bunga akan menempati rumah mereka masing-masing. Dan rumah itu masih di renovasi. Sebelum rumah itu jadi, aku mohon, tolong ijinkan mereka untuk tinggal

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 116

    Bunga memegang tangan Aini, “Tidak tante, Pak Er suami tante, surga tante ada bersamanya. Tante yang harus kembali padanya, menjadi satu-satunya permaisuri. Bunga tidak punya hak apapun, biarkan Bunga yang pergi.” Ucap Bunga disela tangisnya. Ia melepas tangan Aini dan hendak berlari. Namun Aini menghentikannya dengan memegang lengan Bunga.“Jangan pergi, kamu juga punya hak terhadap suamimu. Hanya kamu yang bisa membuat Mas Erlangga bahagia. Percayalah pada tante. Jangan pernah meninggalkan suamimu.”“Tidak Aini, Kalau kamu bersikeras untuk bercerai, kami juga memilih untuk bercerai. Itu baru namanya adil!” ucap Marta tegas.“Tante Marta benar.”Erlangga melangkah mendekati ketiga istrinya. “Aini, aku janji akan berbuat adil kepada kalian. Aku akan memisahkan kalian. Rumah yang kita tempati akan menjadi milikmu, beserta separuh harta bersama yang kita peroleh saat hanya ada kita berdua. Aku akan segera mengurusnya ke notaris. Aku juga akan membelikan rumah kepada Bunga dan Marta, wala

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 115

    “Tidak bisa begitu Aini! Erlangga tidak menghianati siapapun! Bunga juga istrinya. Dan jangan lupa, semua terjadi karena kebodohanmu yang membawanya masuk kedalam kehidupan rumah tanggamu, termasuk juga diriku! Apa artinya aku juga menghianatimu?!” Marta berusaha mengingatkan kesalahan fatal yang Aini lakukan.Aini terkejut dengan kehadiran Marta. Ia menggelengkan kepala lalu menunduk lebih dalam dan makin larut dalam tangis. Tubuh Aini terasa lemas lalu duduk dikursi kayu.Marta berlutut dihadapan Aini dan menggenggam kedua tangannya erat.“Aini, ingat, semua ide dari kamu. Dan saat itu Erlangga sudah menolak mentah-mentah keinginanmu. Dia manusia biasa yang pasti punya khilaf. Dia menolak, untuk menjaga hatinya hanya untukmu. Namun kamu mengabaikan dan terus mendorong suamimu untuk menikahiku dan juga Bunga. Tolong berfikirlah, Erlangga tidak pernah berkhianat. Hatinya hanya milikmu.”“Apa yang di lakukan bersama Bunga itu adalah kewajibannya sebagai suami dan juga memenuhi kebutuh

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 114

    Rombongan para dermawan telah datang, Mereka mengendarai dua mobil mewah yang membuat berdecak kagum warga yang tengah menanti kehadirannya. Apalagi setelah rombongan turun dari mobil, benar-benar seperti melihat para bidadari yang sangat cantik dan seorang malaikat yang sangat tampan walaupun sudah cukup umur tapi penuh kharisma. Kulit mereka putih bersih bak mutiara. Benar-benar keluarga sempurna.Warga mengira-ngira tiga orang gadis yang seumuran dan berambut sama panjang itu kemungkinan anak dari pria tampan dan wanita berhijab yang teramat cantik. Namun aneh, satu dari tiga gadis itu menggandeng mesra lengan pria yang pantas menjadi ayahnya itu. Entahlah, mereka tidak peduli. Yang mereka inginkan adalah pembagian kotak nasi yang sudah membuat perut keroncongan.Setelah berbasa basi menyapa warga, para dermawan segera membagikan nasi kotak kepada warga yang mengelilingi mereka. Ada yang berpencar membagikan ke rumah warga yang tidak ikut berkumpul.Aini tersenyum menyaksikan warga

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 113

    Marta turun dari mobil memakai pakaian kantor dan terlihat begitu cantik dan elegan. Benar-benar pantas menjadi seorang wanita karier yang sukses dalam pekerjaan dan urusan rumah tangga. Bukan hal yang baru bagi Marta, saat menjadi istri Yudi, Ia pun sudah sering menggantikan posisi suaminya saat sibuk dengan urusan pribadinya.Di tangan Marta, hotel milik Yudi makin ramai pengunjung. Gedung yang ada didalam hotelpun tidak pernah sepi dari penyewa. Marta melakukan pembenahan diseluruh aspek. Mulai dari perawatan kamar dengan menambahkan bunga hidup dan juga pemasangan wallpaper di dinding kamar, dengan tujuan membuat tamu betah berlama-lama menginap. Namun sayangnya, begitu hotel ramai, Yudi mengambil alih dan menyuruh Marta kembali menjadi ibu rumah tangga saja. Ia tidak suka dikalahkan oleh istrinya dalam segala hal.Marta masuk ke dalam rumah dengan pintu yang sudah terbuka. Ia melihat Erlangga tengah termenung disofa tamu. Marta mengecup punggung tangan suaminya lalu menghempaska

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 112

    “Cari lebih teliti lagi. Sisir setiap sudut rumah yang ada disini! Tunjukan foto istriku! Siapa tau mereka ada yang pernah melihatnya! Kalau perlu tambah personil lagi! Kerja begitu saja tidak becus!” Erlangga begitu kesal. Rasa takut kehilangan Aini semakin mengikat bathinnya.“Baik pak, akan saya tambah personil lagi.”“Jangan hanya disatu titik saja! Perkampungan pemulung itu banyak! Sisir di setiap tempat, jangan sampai ada yang terlewat satupun! Aku tunggu di mobil, nafasku bisa sesak berada lebih lama disini!” tanpa menanti jawaban, Erlangga membalikkan badan dan melangkah meninggalkan Roni menuju mobil. Dia tidak kuat kalau harus menahan nafas lebih lama lagi.Erlangga duduk dibelakang kemudi. Sudah hampir satu jam dia menunggu tapi belum ada kabar juga. Berkali-kali Ia menelpon Roni, tapi masih nihil. Erlangga menepuk-nepuk setir. Sesekali Ia memukul kemudi dengan kesal dan menyugar rambutnya lalu menghela nafas dan menghembuskannya kasar. Rasanya sudah tidak sabar dengan semu

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 111

    Erlangga dan Marta datang ke panti asuhan begitu mendengar kabar dari ibunya kalau Aini pergi dari panti asuhan untuk tinggal bersama keluarga kandungnya. Hati Erlangga tak tenang, semalaman matanya tak mampu terpejam. Kesedihan dan rasa takut kehilangan Aini benar-benar mengguncang jiwanya. Tak henti-hentinya Erlangga mengutuk dirinya sendiri yang sudah menyakiti Aini. Karena perbuatannya, kini Ia harus kehilangan jejak wanita yang sangat dicintai.Erlangga turun dari mobil dan berlari menuju ibu kandungnya yang tengah mondar-mandir di teras. Erlangga langsung memeluk ibunya dan menangis dibahunya. “Ibu, kenapa ibu tidak mencegah Aini pergi?”Risma melepas pelukan putranya. “Ibu sudah berusaha Nak, bahkan seluruh penghuni panti juga sudah berusaha mencegahnya, tapi Aini bersikeras untuk tinggal bersama keluarganya. Dan itu sudah menjadi haknya.”“Terus, dimana dia sekarang?”“Ibu juga tidak tau Nak. Aini sama sekali tidak mau memberitau ibu, dimana orangtuanya tinggal. Dia hanya bila

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 110

    Aini tiba dirumah orantuanya disambut oleh keenam adik dan juga seorang kakak yang semuanya perempuan. Kakaknya hanya selisih satu setengah tahun dari usianya, Ia belum menikah. Saat Aini bertanya kepada Kakaknya kenapa belum menikah, Kakaknya hanya menjawab, bagaimana ada lelaki yang mau sama orang miskin seperti kakak. Yang ada hanya orang-orang kaya yang mau menikahinya secara kontrak, dan dia tidak mau.Walaupun mereka orang miskin, tapi kedua orantua mereka selalu mengajarkan nilai-nilai luhur dan juga menjaga martabat dan harga diri. Wajahnya memang cantik, tapi sayang belum bertemu dengan jodohnya.Adik-adik Ainipun sama belum ada yang menikah, mereka berumur 37, 32, 28, 25, 20 dan 16 tahun. Mereka rata-rata menjadi pemulung membantu ibunya dan juga ada yang bekerja sebagai buruh cuci di laundry.Keterbatas pendidikan mereka yang rata-rata hanya lulusan SLTP membuat mereka susah untuk mencari pekerjaan. Hanya si bungsu yang masih menempuh pendidikan di salah satu SLTA negeri. G

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status