“Mas Erlangga enggak salah Mah. Pah! Semua ini kemauan Aini. Bunga menikah dengan Mas Erlangga hanya untuk melaksanakan program bayi tabung saja, supaya Mas Erlangga mempunyai anak kandung. Cucu dari keturunan Hadi Wijaya sebagai generasi penerus. Aini melakukan semua ini karena untuk kebahagiaan Mamah dan Papah. Aini terpaksa melakukan karena sudah gak punya rahim, Mah!” ucap Aini dengan pilu. Buliran bening mulai berguguran dan saling berdesakan.Nyonya Irma memeluk menantunya dengan penuh kasih sayang. “Aini. Kamu tidak perlu berkorban sejauh itu. Kami sudah menganggap Adel dan Ratih seperti cucu kami sendiri.”“Siapa yang mencari calon madumu, Aini? apa Erlangga sendiri?” Hadi wijaya bertanya penuh selidik. Ia melihat gelagat putranya yang aneh.Cara putranya menatap ke arah calon menantunya seperti pria yang sedang jatuh cinta. Matanya berbinar saat menatap Bunga. Tak ada wajah kesedihan seperti saat Aini menyuruh putranya menikahi Martha.“Aku juga lelaki, Nak. Aku tahu kamu sed
Baca selengkapnya