Semua Bab JERAT CINTA ISTRI KETIGA: Bab 101 - Bab 110

118 Bab

BAB 101

Hati Risma begitu lara. Ia tidak menyangka putranya akan meragukan kasih sayangnya tanpa meminta penjelasan apapun darinya. Risma tidak ingin hatinya bertambah perih, Ia memutuskan untuk pergi dari posisi yang menghimpitnya.“Tunggu ibu! Apa sampai saat ini anda tetap tidak punya belas kasih sedikitpun terhadapku! Apa aku begitu menjijikan hingga ibu tidak sudi memandangku!” seru Erlangga kepada Risma.Risma mengurungkan niatnya. Ia membalikkan badan dan menatap wajah putranya dengan sorot mata penuh ketulusan dan kerinduan. “Kamu salah Nak, kamu tidak pernah tau seberapa lelah aku berusaha mencarimu. seberapa deras airmataku disepertiga malamku, seberapa jauh kakiku melangkah menyusuri ibukota hanya untuk mencarimu. Cinta seorang ibu tidak pernah bisa terukur oleh apapun. Kasih sayang ibu tidak pernah terkubur oleh waktu. Aku mencintaimu Elang kecilku, aku menyayangimu dengan segenap jiwa ragaku. Walau kau tak disisiku, aku tetap bisa merasakan hidupmu, nafasmu dan juga darahku yang
Baca selengkapnya

BAB 102

Erlangga melihat kilat api cemburu di mata istri keduanya. Ia tidak ingin ada masalah lagi dan menambah berat beban di pundaknya.. Erlangga lalu melepas pelukan Bunga dan menyentuh pipi Bunga lembut. “Aku pasti akan kembali untukmu ... “ Bunga tersenyum gembira, wajahnya begitu ceria. Sedangkan Marta pura-pura tak mendengar dan melihat pemandangan menyebalkan itu.“Dan juga Marta.” Erlangga melanjutkan ucapannya seraya menatap kearah istri keduanya.Senyum di bibir mungil Bunga mendadak hilang saat mendengar ucapan terakhir suaminya. Bunga merasakan cemburu dan kesal. Ia lalu menepis lengan suaminya.Marta tersenyum dan menatap kearah suaminya. Tatapan mereka beradu. Marta merasakan kehangatan menjalar hingga kedalam darahnya.“Marta, aku berangkat dulu, kamu jaga rumah dan tolong do’akan supaya aku bisa membawa Aini pulang.”“Iya, pasti aku akan berdo’a untukmu dan juga Aini. Berjuanglah Erlangga, jangan pernah menyerah, karena aku yakin Aini masih sangat mencintaimu, begitu juga di
Baca selengkapnya

BAB 103

“Iya ntar lakinya diambil orang kak.” canda penghuni panti yang baru lulus SLTA.“Emang suami kakak udah diambil orang.” Aini nyengir kuda.“Tenang aja, Kakak’kan masih muda dan cantik, ntar juga dapet lagi gantinya.”“Sudah cukup, jangan percaya dengan hal seperti itu. Itu Cuma mitos, sudah cepat Aini, temui dia sekarang, biar ibu yang gantikan.Aini menuruti perintah dari Ibu asuhnya. Ia lalu mencuci tangan dan segera melangkah kearah gazebo. Di tengah perjalanan, Aini menghentikan langkahnya saat melihat pria yang duduk memunggunginya. Dadanya terasa sesak, ingatan kejadian itu kembali membuat hatinya meradang.Dengan susah payah Aini melupakan kejadian itu, kini lelaki jahat itu hadir kembali menggugah kekesalannya. Aini tak mengerti untuk apa dia datang kemari, ia yakin hanya akan membuat masalah baru. Aini menghela nafas panjang, Ia tidak mau membuat keributan disini. Sakit dalam dada membuatnya tak ingin bertemu dengan pria yang telah membuatnya kecewa. Aini membalikkan badan
Baca selengkapnya

BAB 104

“Iya Aini, maafkan aku, aku mengerti apa maksudmu. Aku juga baru tau, kalau ternyata, Bu Risma ibu yang telah melahirkanku. Aku benar-benar minta maaf, telah menghinamu waktu itu.”“Sudahlah Mas, aku tidak tertarik dengan rayuanmu itu. Aku sedang berusaha mengubur cintaku dalam-dalam. Aku tidak butuh harta kamu, kamu gunakan saja untuk bersenang-senang dengan istri-istrimu. Aku sudah bahagia disini, dan sebentar lagi aku pasti akan bertemu dengan keluargaku. Saat itu orang pertama yang akan kuberi tau adalah kamu, akan aku tunjukan bahwa aku juga dilahirkan dari rahim seorang wanita mulia, bukan dari batu!”“Apa kamu sudah bertemu dengan keluargamu? Kita bisa bawa mereka ke rumah kita sayang.”“Tidak perlu! Aku akan membahagiakan mereka dengan usahaku sendiri! Aku tidak ingin aku dan keluargaku menjadi benalu dalam hidupmu!”“Aini, aku mohon, berikan beban di pundakmu kepadaku, biarkan aku ikut memikulnya seperti dulu. Aku ingin meminjamkan bahuku saat kau memerlukan diriku.”“Tidak
Baca selengkapnya

BAB 105

“Bunga, menyingkirlah, saya mau lewat.” Aini membuang pandangannya.“Tante, bunga benar-benar minta maaf, Bunga .... ““Bunga! jangan menguji kesabaran saya! Semudah itu kamu meminta maaf terhadap penghianatan kepada wanita yang sudah menganggapmu sebagai anaknya sendiri!” Aini mengguncang bahu Bunga kencang hingga Bunga meringis kesakitan. Dengan susah payah Aini berusaha menahan kesabaran, tapi secara manusiawi hatinya tetap sulit untuk bertahan.Erlangga segera berlari dan melepas lengan Aini dengan paksa. “Aini,aku mohon, jangan membuat keributan disini.” Erlangga berdiri dihadapan Aini untuk melindungi Bunga. Bunga lalu melingkarkan lengan dipinggang suaminya dengan ketakutan.Hati Aini begitu nyeri melihat perlakuan pria yang masih sangat dicintai lebih memilih melindungi Bunga. “Minggir kalian dari hadapanku!”“Aini sabar, aku .... ““Dengar Erlangga wijaya dan Bunga maharani! Aku sudah tidak peduli lagi dengan kalian! kalian berdua sudah mati dalam hatiku! Pergi dan tolong jan
Baca selengkapnya

BAB 106

“Marta!... Marta!”Erlangga masuk kedalam rumah sembari meneriakan nama istri keduanya. Wajahnya terlihat kusut dan tak bergairah. Ia menghempaskan tubuhnya diatas sofa diikuti oleh Bunga yang duduk disampingnya.“Ada apa sih teriak-teriak?!” Marta muncul dari balik pintu dapur.“Aku gagal membujuk Aini, Bunga bikin kacau semuanya.” Erlangga menangkup wajahnya.“Kok Pak Er jadi nyalahin Bunga sih?!” Bunga tidak senang dengan perkataan suaminya. Mukanya cemberut dan merasa begitu kesal dengan tuduhan yang tidak benar menurutnya.“Ya jelas kamu salah, kalau kamu tadi tidak kesana, aku pasti bisa mengobrol lebih lama lagi dengan Aini. Kamu lihat sendiri’kan Aini jadi kesal melihat kedatanganmu?!” Erlangga sama kesalnya dengan Bunga. Ia menggerutu tak ada habisnya.“Iih enggak usah pake nyalahin Bunga deh, Bunga juga mau minta maaf sama tante Aini!” jawab Bunga ketus.“Sudah-sudah cukup, jangan ribut terus. Yang harus kita lakukan adalah memikirkan cara Aini supaya mau kembali kesini!”“E
Baca selengkapnya

BAB 107

“Terimakasih Marta. Aku benar-benar merasa beruntung, karena Alloh telah mengirimkan wanita sebaik dirimu untuk menjadi jodohku. Kamu mampu menentramkan hatiku. Setiap ucapanmu senantiasa membuat hatiku tenang dan meneduhkan. Teruslah berada disisiku Marta, aku selalu membutuhkan wanita seperti dirimu. Hanya kamu yang mampu meredam emosi dan ketakutanku.”“Bukan hanya aku, tapi Ainikamu juga sangat membutuhkan Aini. Teruslah berusaha lebih keras lagi, lakukan terus dan terus, jangan putus asa. Tapi ada benarnya juga sih kalau kamu mau memberikan rumah kepada Bunga, dan dia akan tinggal disana. Mungkin itu juga bisa membuat Aini kembali. Tapi ingat, kamu harus tetap adil kepada istrimu yang lain. Bukan hanya Bunga yang selalu kamu tunggu selama 24 jam.”“Aku tau Marta, dan aku juga akan membelikan kamu rumah.” Erlangga melepas jemari Marta. Ia lalu mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. “Rumah ini adalah rumah hasil perjuanganku bersama Aini, jadi yang berhak memiliki rumah ini a
Baca selengkapnya

BAB 108

“Jadi pak Er mau cerai’in Bunga?! mau membuang Bunga begitu saja?! Apa keberadaan Bunga tidak ada artinya sama sekali dimata pak er?! Dasar buaya, benar-benar jahat, Bunga benci sama pak er!” Bunga menangis dan terus memukuli dada suaminya.“Sayang bukan itu maksudku,” Erlangga memegang kedua lengan Bunga dan menguncinya. “Dengar, bukan hanya kamu, tapi Marta juga akan aku belikan rumah. Aku tadi sudah membicarakannya dengan Marta, dan dia setuju. Rumah yang kita tempati saat ini, biar menjadi milik Aini, karena hasil dari kerja kerasku bersamanya. Sudah saatnya aku memisahkan kalian, supaya aku bisa belajar berbuat adil. Kamu bayangkan saja Bunga, kalau kita sedang memadu asmara, sebelah kanan kamar Aini, sebelah kiri kamar Marta, Kalau mereka mendengar bagaimana perasaan mereka? Atau keadaaan itu berbalik, bagaimana kalau aku yang sedang bercengkerama bersama Aini atau Marta, dan kau mendengar desahan kami, apa kamu tidak sakit hati?”Bunga terdiam, dalam hati Ia juga membenarkan pe
Baca selengkapnya

BAB 109

Aini sedikit mempercepat langkahnya hingga tidak jauh dari wanita yang berhenti di depan sebuah gubuk yang terbuat dari bambu. Dia lalu duduk sambil memeluk pria tua yang tengah duduk di kursi bambu yang sudah lusuh. Aini semakin mendekat untuk menguping pembicaraan mereka.“Kamu kenapa nangis, mak?”“Pak, Nur Aini, anak yang kita titipin di panti asuhan Aisyah, sekarang tinggal disitu lagi.” Wanita itu menangis dibahu suaminya.“Loh, katanya dia sudah jadi istrinya orang kaya, yang sering bagi-bagi nasi bungkus di jalan? Bukankah hampir setiap hari kamu selalu datang ke rumahnya?”“Iya, pak, tapi dia cerai dari suaminya, dan dia ninggalin rumah besar itu. Dia menderita pak, aku ingin sekali memeluknya dan membawanya kesini tinggal bersama kita.”“Tapi Mak, apa malah endak tambah susah? Ketujuh anak kita aja tidurnya umpel-umpelan gak duwe kamar.”“Aku juga bingung pak.”Tubuh Aini terasa lemas mendengar percakapan mereka. Benar-benar tak disangka, Aini bisa bertemu dengan kedua orang
Baca selengkapnya

BAB 110

Aini tiba dirumah orantuanya disambut oleh keenam adik dan juga seorang kakak yang semuanya perempuan. Kakaknya hanya selisih satu setengah tahun dari usianya, Ia belum menikah. Saat Aini bertanya kepada Kakaknya kenapa belum menikah, Kakaknya hanya menjawab, bagaimana ada lelaki yang mau sama orang miskin seperti kakak. Yang ada hanya orang-orang kaya yang mau menikahinya secara kontrak, dan dia tidak mau.Walaupun mereka orang miskin, tapi kedua orantua mereka selalu mengajarkan nilai-nilai luhur dan juga menjaga martabat dan harga diri. Wajahnya memang cantik, tapi sayang belum bertemu dengan jodohnya.Adik-adik Ainipun sama belum ada yang menikah, mereka berumur 37, 32, 28, 25, 20 dan 16 tahun. Mereka rata-rata menjadi pemulung membantu ibunya dan juga ada yang bekerja sebagai buruh cuci di laundry.Keterbatas pendidikan mereka yang rata-rata hanya lulusan SLTP membuat mereka susah untuk mencari pekerjaan. Hanya si bungsu yang masih menempuh pendidikan di salah satu SLTA negeri. G
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status