“Bunga? Ngapain kamu di situ, Sayang?” Erlangga melihat Bunga berada di dalam lemari pakaian tengah duduk sembari menangkupkan kedua tangannya di wajah. Ia lalu mensejajarkan dirinya dengan Bunga sembari melepas kedua tangan istrinya yang menutupi wajah.“Pak Er, mau ngapain ke sini?” Bunga cemas dan ketakutan.“Mau menuntaskan urusan kita yang belum selesai, kamu enggak usah pura-pura lupa, deh.” Erlangga menarik lengan Bunga hingga istrinya keluar dari persembunyiannya dan menutup pintu lemari.Bunga duduk di tepi ranjang dan membuang mukanya. “Beb, kamu gak lupa’kan?” Erlangga merengkuh bahu Bunga.“Iih lepasin,”Bunga menepis lengan suaminya, “Bunga ‘kan sudah bilang, jangan masuk ke kamar Bunga, bagaimana kalau sampai tante Aini tahu?”“Kamu tadi enggak ngomong seperti itu. Kalo kamu enggak mau aku kesini, kenapa juga kamu enggak mengunci pintu kamar?” Erlangga sekarang lebih berani dan pandai mengendalikan situasi.“Bunga lupa ngunci doang.” Bunga tak mau kalah, tapi kali ini Ia
Read more