“Tahan Sherly, tahan. Pembalasan yang cerdas tidak mengeluarkan otot tapi otak, harus balas dengan cara elegan” ucapku dalam hati.Mereka yang menyadari kedatanganku langsung salah tingkah, Mas Pram pun berbicara tanpa suara ke arah Clara, ia menggeleng dan memainkan matanya ke arah Clara untuk meminta pindah duduk.Clara hanya melongo, dasar. Begitu saja tidak paham.“Ehem! Sudah, Mas. Lanjutkan saja. Gak papa aku duduk di sini, buat nyaman saja,” ujarku sembari menarik kursi di samping Ibu, aku segera mengambil piring, dan menyendokkan nasi ke dalamnya. Masa bodoh sepertinya lebih baik untuk sekarang, terlalu bucin dan baik ke pasangan itu hanya merugikan diri sendiri.Rupanya hari ini makan besar, berbagai lauk terjejer di rapi di atas meja, Ada Udang, opor ayam, tumis kangkung, sop bayam, telor balado, tumis sawi, ayam goreng, sambal ati ampela dan cumi goreng. Menunya amburadul sampai bikin pusing yang mau makan, pasti Ibu beli jadi bisa sebanyak ini padahal masih pagi juga. eh
Read more