POV Sherly Pagi yang cerah secerah harapanku, pagi ini setelah salat Subuh aku mau joging keliling kampung sini. Segera kupakai pakaian khusus untuk olahraga jangan lupa memakai sepatu. Aku segera keluar kamar, namun sudah disambut dengan tangisan Amira. Aku mendekat, apa gerangan yang bikin menangis? Aku ingin melihat pintu kamarnya. Namun belum sempat kulihat hasil karya di dalam selain suara Amira. “Dek. Cepat disusui, panggang dia. Ini tidak ada hubungannya dengan jalan-jalan.” Suara Mas Pram yang terdengar. Jalan-jalan? Sebenarnya mereka lagi bahas apa di dalam? “Tidak mau, Mas. Aku tidak mau ngasih asi.” Sayup terdengar suara Clara yang menolak untuk memberi Asi. Gemas aku bertanya dengan sufor? Kebanyakan Drama. “Dek. Kasihan. Jam segini toko belum buka. Sudah tidak punya stok susu lagi, jangan egois gitu lah, Dek,” ujar Mas Pram. “Iya, tapi, Mas bilang dulu. Ajak aku ke Bali!” Astaghfirullah, hanya demi jalan-jalan tega membiarkan anaknya menangis lagi. Tok! tok!
Last Updated : 2022-09-15 Read more