Share

Bab 14. Bermain api

“Ya sudahlah, semoga aja mau.“

“Lah, emang buat siapa, Mas? Kok ada Semoga aja? Katanya buat diri sendiri?“ Kini aku sudah tidak bisa menyembunyikan rasa penasaranku.

“Sebenarnya itu untuk Clara, Dek. Dia yang minta tipe dan merk Ponsel itu. Tapi malah, Kamu ambil,” keluhnya.

“Apa, Mas. Clara? Dia baru datang lho, Mas. Kerja aja baru sehari sudah mau dibelikan iPhone. Ini harga 20 juta lebih lho, Mas. Sama istri aja, Kamu gak royal begitu.“

“Clara bilangnya kasbon, Dek.“

“Berani sekali dia minta kasbon setinggi itu. Minta lewat apa? Kalian saling mengirim pesan?“ Tak habis pikir aku dengan lelaki yang bergelar suami itu. Ya Allah nyeseknya sampai ulu hati.

“Ini semua tidak seperti yang, Kamu pikirkan, Dek. Please. Jangan berpikiran negatif ya.“

“Semakin kesini, tingkahmu semakin mencurigakan, Mas.“

“Dek, sudah ya. Oke ponsel itu boleh untukmu, tapi tolong jangan berpikiran negatif ya,” lirihnya sembari menghampiriku dengan hendak memeluk.

Aku langsung menghindar, menepis pelukan itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status