POV Sherly“Tidak, aku tidak mau dimadu, Mas,” lirih Clara.Aku tersenyum kecut ke arahnya, kurang ajar sekali dengan beraninya dia mau menyingkirkanku dari rumah ini, tidak semudah itu ferguso!“Jangan begitu, kamu harus jadi yang kedua, Clara,” jawab Pram ke arah Clara.“Ceraikan saja, Pram!“ Ibu ikut menimpali.Ya ampun aku disini bagaikan debu yang mengotori lantai, sebentar lagi tinggal menunggu kesapu. Bagaimana mungkin mereka bisa sekejam itu, imannya kemana, padahal baru kemarin ngomongin zina dan dosa tapi mereka tidak pernah bercermin untuk diri sendiri.“Mas, begini saja, aku minta waktu 1 bulan, jujur aku masih syok dengan semua ini, Mas. Setelah itu aku ikhlas, Mas mau memilih siapa bila memang salah satu kita harus bercerai,” ungkapku ke arah mereka. “Baiklah, Dek. Sepertinya itu ide yang terbaik untuk saat ini, Sekali lagi, maafkan Mas ya, Dek.““Sudahlah, sudah terlanjur. Sudah basi. Sudah kan bicaranya? Aku mau ke belakang dulu,” tanyaku sambil berdiri. “Iya, Dek.“
Read more