All Chapters of Dipaksa Akrab dengan istrinya : Chapter 51 - Chapter 60

121 Chapters

51

(Bisa tidak kau ceraikan suamiku dan biarkan aku hidup bahagia dengannya)Pesan itu yang masuk ke ponselku saat pertama kali aku terbangun pagi dan membuka untuk melihat waktu. Hanya istighfar dan doa agar wanita itu mendapatkan hidayah yang bisa kulakukan. "Astaghfirullah, sabarkan aku ya Allah," gumamku sambil menghapus pesan itu di ponselku. Aku tak ingin kewarasanku hilang karena membalas pesannya. Tak mau juga buang waktu meneruskan pesan lalu membahasnya dengan Mas Albi. Sekali saja, aku ingin pikiranku dan suamiku tenang.Kuletakkan ponsel di meja lalu turun membuatkan sarapan untuk Fatimah dan Fatin. Kutuang segelas susu hangat lalu memanggil kedua putriku."Umi, tolong kuncir rambut Fatin," ucapnya."Iya, sayang, berikan umi pitanya," ujarku sambil menerima pita dan sisir dari tangan anakku."Abi tidak di sini?""Tidak.""Fatimah lupa bahwa hari ini ada perlombaan, para ayah harus datang untuk memberi semangat pada siswa," ucap anakku sambil duduk di meja makan."Mungkin
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

52

Setelah diberikan tindakan aku dibiarkan istirahat sejenak di sebuah ranjang yang masih berada di unit gawat darurat Rumah sakit tersebut. Seorang polisi datang lalu menanyaiku kronologi kejadian sementara aku menjawabnya seperti yang ku tahu dan kuingat."Kira-kira Ibu ingat mereka menggunakan motor apa?""Seperti R15 tapi warnanya hitam.""Apa Ibu tahu ciri-ciri orang yang mendorong ibu?""Saya tidak tahu detailnya Pak karena mereka pakai helm dan kejadiannya begitu cepat. Yang pasti mereka ada dua orang laki-laki.""Akan sulit sekali kami mendeteksi pelakunya jika Anda tidak mengenalnya tapi kami akan coba cara lain dengan memeriksa CCTV yang terpasang di jalan semoga kameranya menangkap wajah si pelaku.""Amin, semoga aja Pak, Saya bukannya dendam ingin mereka masuk penjara tapi saya ingin tahu apa keinginan dan motivasi mereka.""Iya, kami pun mau tahu," jawab polisi itu."Terima kasih sebelumnya atas bantuan bapak," ujarku tulus."Sama sama, semoga ibu segera sembuh.""Terima ka
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

53

Hari telah beranjak sore dengan matahari yang sudah menguning ketika keluarga mertua dan ipar iparku pulang. Mereka berkomentar dan menyelamiku mencium pipi kiri dan kanan lalu melambaikan tangan."Istirahatlah dengan tenang dan jaga dirimu Kau pasti bisa melewati semua ini," ucap Kak sara, kakak ipar tertuaku."Iya, Kak, terima kasih.""Filsa akan mengurus rumahmu Jadi kau tidak perlu khawatir, tidak usah sungkan juga dengannya karena dia datang ke sini atas kemauannya sendiri. Kupikir kau harus memberinya kesempatan Jika dia ingin berbuat baik.""Semoga saja begitu, aku akan menyerahkan padanya dan pasrah kepada Tuhan sisanya.""Aku pergi dulu.""Iya, Kak. Terima kasih.""Tidak masalah."*Kini tinggallah kami bertiga, ada anak anak juga dan mereka sedang di ruang bermain, sebenarnya kedua Anakku sangat bahagia ketika adik mereka satu-satunya laki-laki datang ke rumah. Mereka bermain dengan akrab dan terlihat saling mencintai. Aku bahagia melihat kerukunan yang tercipta meski anak a
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

54

"Fatimah, kembalilah ke kamarmu Bunda ingin bicara dengan tante Filza!" Suruhku pada Fatimah, putriku mengangguk dan beranjak keluar."Bicara apa?" tanya Filza penasaran."Ini penting.""Baiklah, katakan," ucapnya sambil melipat tangan di dada."Ehm, begini Filza. Aku ingin kau jujur, sebenarnya apa kau tahu sesuatu tentang hal yang terjadi padaku?""Apa maksud Mbak?""Sudahlah lupakan saja, kalau memang kau tidak tahu apa apa. Aku hanya penasaran Siapa yang tega melakukan ini padaku padahal selama hidupku aku tidak pernah punya musuh. Aku bersumpah siapapun yang sudah melakukannya ... jika aku sampai tahu maka aku akan membuatnya sangat menderita," ucapku geram. Filsa yang terlihat merasa tersinggung hanya tertawa gugup sambil kembali mengangsurkan nampan makanan ke arahku."Makanlah karena kau harus minum obat," ujarnya."Aku tak akan minum obat selain pemberian Mas Albi.""Tapi apa bedanya, ini kan obatmu, ini dari dokter," ucapnya lagi."Kau benar, aku hanya harus berhati hati sa
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

55

"A-apa maksud Mbak?""Mengaku saja bahwa kecelakaan ini kaulah penyebabnya, berapa kau membayar orang untuk melakukan ini padaku!""Aku tidak melakukannya!" Tegasnya mengelak."Sebentar lagi polisi akan menemukan pelakunya dan memaksa mereka untuk mengakui Siapa yang menyuruh mereka. Mungkin dengan pengakuanmu kita bisa menyelesaikan ini secara damai dan aku bisa mencabut laporanku tapi jika kau berbelit-belit maka itu akan menyulitkan dirimu sendiri!," Ucapku tegas."Tolong jangan menggiring opini, jika orang-orang mendengarnya maka mereka akan menilai bahwa akulah pelakunya menimbang karena statusku adalah adik madumu. Aku sungguh tidak tahu apa apa.""Lalu, siapa orang yang kau hubungi kemarin, mengapa kau marah karena mereka tidak berhasil membunuhmu?""Aku tidak merasa menelpon siapapun!""Fatimah anakku mendengarnya dan dia memberitahuku!" Seharusnya aku menahan diri dan menunggu waktu yang tepat untuk menyelidiki wanita itu tapi tapi karena dia membuatku semakin tidak sabar m
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

56

"Jadi benar istrimu adalah pelakunya?""Dia mengaku khilaf dan kebutaan hati serta kekeliruannya yang membawa dia seperti itu. Dia benar-benar takut dan gemetar juga minta ampun dan berharap kau mau memaafkannya."Mendengar ucapan Mas Albi Aku hanya bisa menarik nafas dalam lalu mengucapkan istighfar. Kucoba untuk menenangkan diri dan mencari solusinya sembari terus berdoa apa yang terbaik."Begini saja, bawa dia kemari kalau dia memang ingin minta maaf."Mas Albi langsung diam mendengar ucapanku."Kalau tidak mau, maka aku tetap akan menuntut janjimu!""Aku hanya khawatir bukannya akan saling memaafkan kalian malah akan bertengkar," jawab Mas Albi."Bawa saja dia kemari, sisanya biar aku yang tentukan. Bukankah orang bersalah harus dihukum?""Tolonglah, Aini dia masih terlalu mudah untuk memahami aturan dan konsep hidup kita ....""Tidak Mas, umurnya sudah dua puluh tiga, masak dia tidak paham adab dan norma, mana yang baik dan mana yang buruk? Aku malah lama lama berpikir bahwa kamu
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

57

Aku tahu, Mas Albi tak akan tahan dengan pilihan sulit seperti ini. Pilih aku atau Filza. Bela Filza dan wanita itu masuk penjara, atau aku mengampuninya dan mereka berpisah. Itu benar benar dilema, kenyataan pahit yang jadi imbas pernikahan poligami yang dia lakukan. Kupikir, suamiku akan konsisten bersikap adil, tapi lama kelamaan rasa cinta begitu besar membutakan perasaan dan hatinya. Dia selalu membela dan mementingkan Filza. Sejujurnya, kalau membahas tentang uang, suamiku memang adil, dia membagi jatah kami dengan baik, namun sayang, perhatian dan kasih sayang masih belum maksimal. Bagaimana pula akan maksimal jika hati condong pada satu orang.*Semua orang masih terdiam, mereka membisu sambil menunggu reaksiku dan reaksi Mas Albi."Albi, apakah kamu berjanji seperti itu?""I-iya Bu. Karena begitu besarnya keyakinan bahwa Filza tidak bersalah," jawabnya."Kini kau menyesalinya kan?""Iya, aku tak menyangka," jawabnya sedih."Seorang pria seharusnya tidak mengucapkan sumpah ma
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

58

melihat wanita jahat itu digotong ke atas mobil, Aku sama sekali tidak tergerak untuk membantu atau ikut sibuk seperti orang lain. Aku putuskan untuk berdiri saja dan melihat Apa yang terjadi.Sebelum mobil berjalan wanita itu sempat sadar laku berteriak histeris memanggil nama Mas Albi. Suaminya itu memeluknya, sementara dia terus mengucapkan kata minta maaf dan tidak mau diceraikan. Sayang nasi sudah menjadi bubur, suami yang dulu sangat dicintainya dalam beberapa detik telah menjadi mantan suami."Jangan ceraikan aku Mas.""Iya, kita akan lihat nanti perkembangannya, untuk sekarang pulanglah.""Tidak Mas ...." wanita itu tiba tiba muntah di halaman rumah lalu jatuh pingsan lagi, untung saja Mas Albi sigap menangkap tubuhnya sehingga ia bisa digotong ke mobil lagi. Aku yang penasaran hanya melihat dari jauh apa yang terjadi, wajah Filza pucat, jilbabnya terlepas menunjukka rambutnya yang jatuh tergerai. Wanita itu masuk ke mobil dan langsung dibawa oleh Mas Albi meluncur pergi.S
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

59

Bersama dengan Mas Albi, aku beriringan menuju ruang tamu dan memeriksa siapa yang datang. Ternyata itu adalah ibunda Filza bersama ayahnya.Aku punya perasaan yang tidak menyenangkan tentang hal itu, namun, aku berusaha tenang dan menyambut mereka dengan sopan."Ada masalah apa Bu?""Sungguh, kami datang kemari untuk minta maaf, kami datang untuk mengganti rugi dan memberimu kompensasi.""Apa maksudnya?""Tolong maafkan Filza, dia tidak sengaja melakukannya," ucap ibu mertua Mas Albi."Bagaimana tidak sengaja, Jika dia telah menyusun rencana dengan matang lalu membayar seseorang untuk menabrak saya Bukankah itu adalah kesengajaan yang nyata?""Tolonglah, saya tahu uang ini tidak akan membeli kesalahan filsa padamu, tapi setidaknya, tolong beri kesempatan putriku untuk memperbaiki diri dan berubah. Tolong jangan pisahkan Albi darinya, dia benar benar drop dan syok." Mendengar omongan ibunda Filza aku hanya bisa terdiam, aku paham betul gejolak perasaan yang dia rasakan, dia ingin a
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

60

Sejak memutuskan untuk menjatuhkan talak pada Filza, Mas Albi jadi pendiam, suamiku menjelma tidak bersemangat dan jadi sering termenung. Aku kerap memergoki dia sedang terlihat murung di teras belakang. Saat kutegur, dia mengulas senyum, tapi senyumnya tidak bisa menutupi kegelisahan hatinya.*"Kau tidak pergi bekerja?" Tanyaku suatu hari saat menemukan Dia sedang termenung seperti biasa."Sepertinya ... nanti saja.""Posisimu sangat penting dan kau tidak mau kan jika jabatanmu diambil orang lain?""Tentu saja tidak mau, tapi aku lesu," jawabnya."Apakah kau memikirkan Filza?""Bukan dia!""Gibran?""Iya, mertuaku tidak mengizinkanku untuk menemui Gibran selama aku belum merujuk anak mereka."Astaghfirullah, keadaannya jadi serumit ini."Tapi, sebagai ayahnya harusnya kau tegas, meski tidak bersama lagi, kau berhak menemui anakmu, dia hakmu!""Sudahlah, jangan ceramahi aku! Cukup bantu aku untuk biarkan diri ini tenang. Aku butuh waktu untuk banyak berpikir!" bentaknya yang tiba ti
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status