All Chapters of Dipaksa Akrab dengan istrinya : Chapter 71 - Chapter 80

121 Chapters

71

Sewaktu kami keluar dari pintu utama ruang sidang, langkahku dan Mas Albi sama-sama sejajar namun dia bergandengan dengan istrinya sementara aku hanya sendirian. Melihat mataku yang basah orang-orang yang kebetulan sedang duduk di ruang tunggu langsung tertegur dan menatap kami dengan tatapan sejuta makna. Mungkin ada yang penasaran, ada juga yang prihatin, namun aku mengabaikannya dengan memilih untuk langsung berjalan menuju lokasi parkir dan meluncur pulang.Baru saja aku kenakan helm yang tiba-tiba Mas Albi sudah berdiri di belakang dan menarik tangan ini."Haruskah kau sekeras itu dengan pendapatmu di hadapan majelis hakim?""Bukanlah kita sudah bicarakan ini bahwa sudah tidak ada kecocokan di antara kita berdua? Kenapa kau masih ingin mempertahankan aku, padahal kita sepakat berpisah dengan segala ego serta kekerasan hati masing masing, ada apa denganmu yang seakan niat sekali ingin menyulitkan hidupku, apa puasnya mengikat diri ini dalam hubungan terlunta lunta sementara kita
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more

72

Entah kenapa, rasa galau dan terluka itu begitu membuncah di hatiku, meski sudah kucoba untuk menepi semua itu, tapi tetap saja aku tidak mampu menahan kesedihan yang ada. Bukannya melakukan pekerjaan rumah dan memasak makan siang, aku malah duduk di sofa sambil menatap foto suamiku yang tergantung di dinding. Foto dengan senyum bahagia dan penuh rasa bangga ketika dia wisuda di dampingi olehku dan anak pertama kami saat berumur dua tahun. Saat itu emang tidak ada yang kamu miliki selain cinta dan saling percaya, tidak ada kemewahan uang yang berlimpah atau hidup bergelimang harta, kami hanya punya satu sama lain, kami saling menguatkan dan mengandalkan sebagai pasangan. Aku dan dia berkomitmen untuk saling menjaga dan tidak mengeluh akan kesulitan yang kami rasakan. Sudah banyak kenangan pahit, ujian yang menjatuhkan mental dan air mata kami, tapi berkat bantuan Allah, semuanya terlewatkan dengan mudah hingga sekarang ia berhasil menjad seorang manager sekaligus orang kepercayaan
last updateLast Updated : 2023-04-15
Read more

73

Ajaibnya, putriku mengangguk dan membalas pelukanku, dia berbisik dan berjanji bahwa akan menjadi anak yang baik dan penuh serta akan membantuku untuk menjaga adiknya."Iya, Ummi, tidak apa apa, Fatimah janji akan menjadi anak yang baik dan juga janji untuk menjaga Fatin.""Terima kasih ya.""Kita akan saling menjaga kan Um?""Iya, hanya kita dan keluarga ini saja," balas pesan darimu siapa air mata dan mencoba meninggikan senyum di hadapannya."Baiklah, kalau begitu kita harus semangat dan tidak boleh menangis lagi.""Iya, Ummi setuju."Kurangkul putriku dan kuajak mereka untuk pergi ke kamar masing-masing untuk ganti baju lalu dilanjutkan dengan makan siang.*Pukul 03.00 sore saat aku sedang membaringkan diri di kursi ruang tengah Sementara anak-anak sudah tertidur di kamar mereka, ponsel kembali berdering. Aku tahu nomor yang sedang menghubungiku adalah nomor yang tidak mau kuterima dan tidak ingin kujawab. Selain karena malas, aku juga benci untuk selalu terhubung dengan filsa. L
last updateLast Updated : 2023-04-15
Read more

74

"Assalamualaikum," sapa ayah dan Ibu yang terlihat berdiri di balik pintu. Aku tersenyum saat memandang kedua orang tuaku di sana. Ada rasa senang ketika orang orang yang kucintai hadir dan menghampiri."Ayah, Ibu, tumben datang malam malam," ucapku sambil menyalami mereka."Kami khawatir tentangmu dan anak anak, bagaimana kalian?" tanya Ayah sambil merangkul bahu dan masuk bersamaku ke ruang tamu."Kami baik baik saja.""Jangan berikan jawaban klise, katakan yang sebenarnya, apakah kalian menghadapi kesulitan?""Sebenarnya tidak juga meski di persidangan tadi berlangsung alot, kami berdebat panjang dan saling menuding, sidang ditunda hingga Minggu depan untuk mendengar keterangan saksi.""Jadi, siapa yang akan kau kehendaki sebagai saksi?""Ibu dan Mbak Dina tetanggaku," jawabku. "Mereka tahu persis apa yang terjadi, tentang perselisihan dan bagaimana konflik yang terjadi setiap harinya.""Bagaimana Bu, apa ibu siap?" Tanya ayah pada istrinya."Tentu saja, Ibu akan membela putri k
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more

75

Aku adalah wanita sekaligus anak yang cukup beruntung karena orang tuaku tidak pernah menentang apapun keputusan diri ini. Mereka selalu mendukung apapun upaya yang kulakukan demi kebaikan keluarga meski itu bertentangan dengan prinsip dan keinginan mereka. Ayah dan ibu selalu mendorongku untuk bahagia terlepas dari seperti apa prosesnya.Telah ku diskusikan dengan perlahan tentang keinginanku untuk membuat Mas Albi pulang kembali ke rumah ini. Kami bicarakan panjang lebar tentang rencana dan segala kemungkinan yang akan terjadi. Kemudian orang tuaku dengan hati yang sebenarnya berat, menyetujui keinginan diri ini untuk membiarkan suamiku mengambil kesempatan yang kedua."Memberi orang kesempatan boleh saja tapi jangan sampai kau terlihat idiot.""Iya, ayah.""Teleponlah dia dan mintalah dia pulang karena aku tidak sabar ingin berjumpa dan bicara dengannya.""Baiklah.""Aku sudah bersiap-siap untuk memberinya pukulan dan kata-kata yang menyakitkan. Telah ku sabarkan hati ketika anakk
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more

76

Mungkin selang satu jam kemudian lamat lamat tertangkap oleh pendengaranku suara mobil yang sudah kukenali ciri khasnya mendekati pekarangan rumah. Tidak tahu kenapa dadaku mulai berdegup kencang seolah itu mengulang kembali pertemuan kami pertama kalinya. Mungkin karena ini adalah perjumpaan Setelah dia mengutarakan kerinduannya atau entah aku terbawa perasaan aku juga tidak tahu.Perlahan pintu rolling yang bergerak sesuai dengan sensor remote mulai mundur menunjukkan bahwa kendaraan akan masuk ke dalam garasi. Ketika mobil berhenti besi dan darahku semakin kencang karena sebentar lagi aku dan dia akan saling bersitatap, pandangan mata kami akan beradu dan di situlah aku akan melihat ekspresi kejujuran dari kata-kata yang dia ucapkan padaku. melihat menantunya akan datang terlihat Ayah di sofa terlihat makin tidak sabar. Ayah terus mengucap-ngucap wajahnya dan bertanya padaku kenapa pria itu tidak kunjung masuk juga."Kenapa dia lama sekali?""Aku akan menyusulnya ayah.""Iya cepatl
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

77

Mendapat tekanan dan guncangan dari ayah dari segala sisi, suamiku mulai menyerah dan luluh pertahanannya, pria itu menangis, terisak perlahan lalu tersedu di depan ayah. Ayah yang masih memegang kerah bajunya kini terheran dengan mental suamiku yang hanya bisa menangis."Kenapa kau menangis, jangan tunjukkan kelemahanmu, jika di sisi lain kau bisa menekan anakku dengan segala kekuatanmu, apa kau pikir kau hebat!" Bugh!Ayah memukul Mas Albi dengan cengkeraman tangannya yang kekar, suamiku tersungkur menabrak sofa mendapat pukulan dari ayahku yang pensiunan polisi, hidungnya berdarah dan dia hanya bisa mengumpulkan keberdayaan dengan lemas."Maafkan saya Ayah, ampuni saya!""Ampun katamu, setelah berbulan bulan kau sakiti putri kesayanganku, kau pikir kau saja yang punya orang tua dan keluarga!"Bugh!Kali ini pukulan mendarat di pelipis kiri Mas Albi, karena sudah dua kali pukulan, wajahnya sampai lebam dan langsung bengkak."Untuk apa kau pulang jika tidak bisa memberikan komitme
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

78

Setelah kepergian ayah, kuhampiri Mas Albi yang masih terduduk di lantai dekat kursi, wajahnya sudah penuh lebam, babak belur tak beraturan. Dia tertunduk diam, termangu, bahkan saat pandangan kami bertemu, pria itu masih diam membisu."Mas ... kamu baik baik aja?""Iya," jawabnya menyentuh lenganku."Kamu marah padaku dan ayah?""Tidak, justru aku senang, ayahmu memberiku kesempatan, meski pun ia melampiaskan kemarahan, akan kuanggap itu sebagai perhatian," jawab Mas Albi sambil menatap mataku dan menyentuh tanganku." ... aku lega ayahmu mengizinkan kita serumah lagi. Tak bisa kubayangkan andai ayah mertua menolak kedatanganku. Aku akan hancur dalam stress dan penyesalan.""Ayo bangun, akan kukompres wajahmu dengan handuk dingin.""Baiklah,"jawabnya mengangguk lalu mengikutiku bangkit menuju meja makan.Kusiapkan es batu di mangkuk lalu kutuang air, kuambil handuk kecil lalu membawanya ke meja makan, berikut juga betadine untuk membersihkan luka di dekat pelipis dan alisnya."Kau pa
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more

79

"kenapa kamu babak belur begini, siapa yang lakukan ini?""Sudahlah, pulanglah, aku akan menyusulmu nanti," ujar suamiku sambil mendorongnya perlahan, membawanya ke pintu depan. Aku yang penasaran dengan anak anak mengintip dari jendela kamar, tak mau keluar agar pertengkaran tidak terjadi dan menarik perhatian tetangga."Tapi siapa yang lakukan ini padamu, kenapa biadab sekali perlakuannya!""Sudahlah, aku hanya kecelakaan.""Kecelakaan di mana, apa kau bohong padaku Mas?""Tidak, aku tidak bohong.""Semalaman aku menunggumu pulang, dan kau dengan santainya menyiram bonsai di tempat ini.""Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan dengan Umi Fatimah, aku harap kau paham bahwa ....""Bahwa apa?! Kau ingin rujuk padanya!" Tiba-tiba wanita itu menangis sedih dan terisak di depan Mas Albi."Tidak semua masalah harus diselesaikan dengan perceraian ....""Tapi kemarin kau sudah sepakat bercerai dengannya, apakah kalian berdua sedang mempermainkan aku. Jika masih tetap ingin bersama Kenapa
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more

80

"Astaga,. Pagi pagi begini, sudah timbul drama," gumamku sambil mengajak ayah masuk ke dalam rumah."Ayo masuk Yah, tumben ayah datang pagi pagi ke sini," ucapku sambil menggandeng ayah."Aku merasa khawatir akan apa yang terjadi tadi malam, kurasa masalah itu akan berbuntut panjang sehingga aku memeriksa keadaanmu," jawab ayah sambil melangkah masuk ke ruang tamu lalu duduk. Mas Albi yang masih malu pada ayah hanya menunduk masuk tanpa mengatakan apa apa. Dia melenggang ke dapur setelah meminta ayah duduk dengan tenang."Ayah duduk dulu ya, aku akan ke dalam," ujar Mas Albi."Iya, aku memang akan duduk," jawab ayah dengan ketus. Mungkin karena masih mereka kesal pada menantunya aku memang ayah sengaja memasang sikap seperti itu, aku tak tahu juga.Kunyalakan kompor untuk menjerang air panas, kuletakkan Kopi dan gula ke gelas lalu menunggu airnya mendidih. Selagi menunggu, Mas Albi datang menghampiriku."Aku harap ayah tidak meneruskan kemarahannya.""Tidak akan, jangan khawatir," bal
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status