All Chapters of Dipaksa Akrab dengan istrinya : Chapter 81 - Chapter 90

121 Chapters

81

"Jangan lancang, kami bisa menikah karena kami berjodoh, tidak ada yang bisa memisahkan kami.""Aku hanya menyesalkan ... coba ... dari awal kau menjadi wanita yang bersabar dan sadar bahwa ini adalah pernikahan harus selalu dibagi, maka niscaya tidak akan pernah terjadi keributan ini. Pasti hingga saat ini, kita semua bahagia," ucapku pelan."Arggggr.... Aku benar benar geram, Mbak. Kamu sengaja kan bikin Mas Albi menjauh, kamu dendam dan mau membalas perbuatanku, iya kan?""Perbuatanmu yang mana?" pancingku."Semua hal yang aku lakukan.""Jadi, kau mengaku kaulah yang ingin menyakitiku tempo hari, kau ingin membunuhku kan?""Tidak. Kenapa kau masih membahasnya padahal masalah itu sudah tuntas, aku gerah mendengarnya.""Tidak ada yang membuat lebih gerah kecuali kau memang melakukannya," jawabku sambil menutup telpon.Masih kudengar dia berteriak dari seberang sana, tapi, aku mengabaikannya. Biarlah ia menggila, aku tak mau ketularan olehnya."Siapa yang menelpon?""Filza.""Apa dia
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

82

Usai makan malam, aku dan Mas Albi melanjutkan sesi dating kami ke sebuah hotel yang ada di jantung kota. Hotel itu mewah dan baru dibangun, lokasinya strategis dan menjangkau banyak tempat, juga fasilitasnya lengkap.Kami sampa di meja resepsionis setelah lima menit berkendara, kutunjukkan tanda pengenal dan memberi tahu kalau aku sudah reservasi sebelumnya. "Oh, atas nama ibu Aini lestari ya?""Iya, betul.""Baik, Bu. Ini kuncinya, kamar nomor seratus, naik ke lantai tiga lorong sebelah kiri," ujar pegawai muda berpakaian ungu itu."Terima kasih, Mbak.""Dengan senang hati ibu," jawabnya.Kususuri lorong, beriringan dengan Mas Albi kami temukan kamar dan langsung memutar kunci untuk membuka pintunya.Saat pertama kali masuk, aroma bunga dan buah segar pengharum udara menghampiri penciumanku. Kuletakkan tas di meja lalu pergi membuka gorden jendela untuk mengintip suasana kota dan lampu lampu yang berkelap kelip."Aku senang kau setuju kita kemari Mas?""Jika ini menyangkut kebaha
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

83

Hah ....Aku tertegun Karena untuk pertama kalinya si jalang itu mengatakan cerai kepada suaminya sendiri. Entah kenapa aku sangat bahagia karena akhirnya wanita itu sendiri yang akan memohon perceraian kepada suamiku. Aku senang sekali. Namun, aku sadar, aku tidak boleh terlalu senang karena ini bukan waktunya. Aku harus memanfaatkan keadaan dan semakin menyudutkan filsa. Aku harus cerdas kali ini."Astagfirullah Apa yang kau lakukan Filza?" Aku pura-pura marah dan langsung menghampiri Mas Albi, kutarik dia dari jangkauan Filza, lalu kubelai pipinya dengan lembut."Kamu nggak apa-apa kan Mas?" tanyaku sambil pura pura ingin menangis."Enggak kok!""Hentikan sandiwaramu, Mbak. Bukannya kemarin kamu ingin bercerai dengan Mas Albi?""Iya, itu kemarin, sekarang kami baik baik saja," jawabku."Wah, luar biasa!" Wanita itu tertawa sambil menangis, "kemarin kalian terlihat tadi membenci sekarang kalian kali saling menjilati, aku benar benar muak," ujar Filza dengan emosi."Kalau kamu muak
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

84

"astaga Filza ...!"Tentu melihat Filza pingsan, Mas Albi langsung menghampiri dan mengangkat tubuhnya, ia pindahkan istrinya ke ruang tamu dan merebahkannya di sofa. "Tolong minta air segelas," pintanya padaku dengan wajah cemas."Iya, Mas," jawabku berbegas mengambil air ke dapur.Kubawakan segelas air dan membantu mas Albi untuk meminumkan air tersebut ke mulut Filza. "Sepertinya, kita harus membawanya ke rumah sakit.""Dia baru saja keluar dari rumah sakit, aku sungguh merasa bersalah, memberi dia masalah di masa penyembuhan," jawab Mas Albi lirih.Seperti biasa Mas Albi adalah orang yang mudah merasa kasihan pada orang lain. Hmm, selalu begitu."Hubungi orang tuanya, Mas," usulku "Iya, akan kuhubungi," balas Mas Albi.*"Halo, Yah." Mas Albi menjawab beberapa saat setelah mertuanya mengangkat telepon."Kudapati Filza di rumah Aini, dia terlihat pucat dan sepertinya begadang semalaman, dia pingsan.""Apa? Kok bisa gitu? Kami mencari Filza sepanjang waktu dan ternyata dia di si
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more

85

"Biarkan aku mengantarnya, emosinya sedang tidak stabil," ujar suamiku pelan."Baiklah, antarkan saja," jawabku."Kuharap kau maklum tentang tingkahnya Filza, aku minta kau untuk bersabar sedikit saja.""Insya Allah.""Ayo, Mas ... aku mau pulang dan tidur," ujar Filza dengan Manja."Iya, iya, kenakan bajumu, ayo ke mobil." Mas Albi membantu istri mudanya memakai baju, dan mengajaknya ke mobil.Kupikir semuanya akan selesai saat itu juga tapi ternyata salah, Filza berhenti dan memandang Mas Albi penuh amarah."Ada apa lagi, kenapa kau berhenti!""Apa yang kau lakukan, kenapa lehermu ada tanda merah?!" ucapnya lantang, saat itu ia berdiri di teras dan berteriak kencang."Mana?""Ini!Brak!Filza merobek paksa hingga baju suami kami koyak dan kancing kancingnya lepas."Kau nampaknya bercinta dengan ganas bersama wanita yang selalu jaga image dan pura pura alim padahal, ia lebih jalang dari pelacur!""Cukup! Aku sudah baik mau mengajakmu pulang, lagipula apa bedanya kau dan dia. Jika di
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more

86

Pukul 04.00 sore suamiku kembali dari rumah istri barunya, Dia terlihat melepaskan sepatu dengan kasar dan langsung pergi ke dapur untuk meneguk air dengan kencang. Tanpa bicara sedikitpun padaku yang sedang duduk di ruang tv, dia lantas duduk di kursi bar mini dan terdiam sambil memijit di keningnya sendiri."Ada apa Mas?""Ah, aku bisa gila...." ucap sambil meneguk minum lagi."Ada apa?""Aku bertengkar dengannya.""Jalan fokus dengannya aku hanya penasaran tentang Gibran.""Gibran baik-baik saja aku sudah menitipkan uang kepada asisten rumah tangga agar dia bisa menyampaikannya kepada filsa dan mengaturnya dengan baik.""Kenapa pada asisten?""Sebenarnya beberapa hari terakhir dia terus menekanku dengan uang belanja meski sudah kuberikan ia selalu bilang kurang dan memberi alasan bahwa punya beberapa hal yang harus dibayar, seminggu ini aku telah membelanjakan 7 juta untuknya. Aku bisa gila ....""Apa? Tujuh juta? Uang belanjaku sebulan saja tidak sampai sebanyak itu ... Apa yang
last updateLast Updated : 2023-04-22
Read more

87

Sinar jingga di ufuk timur terbit dengan indah, saat itu aku sedang melipat sejadah dan bersiap melanjutkan pekerjaan rumah. Suamiku yang masih tertidur pulas kuhampiri dan kucoba membangunkan dia dengan lembut."Mas, salat dulu," ucapku."Oh, hmmm, aku masih ingin tidur, aku lelah, semalam terlambat tidur."Iya, semalam ia ke rumah Filza untuk menenangkan wanita itu, ia kembali pukul dua belas dan langsung merebahkan diri ke tempat tidur."Mas, tapi kamu tetap harus salat.""Hmm, kemarilah." Lelakiku merangkul diri ini, dia tarik tubuhku hingga aku terjatuh ke pelukannya. Dengan posisi miring, ia benamkan wajahnya ke leherku hingga aku bisa merasakan hangat napasnya. "Kenapa, apa kau lelah?""Aku lesu, dan masih ingin dipeluk olehmu," jawabnya."Baiklah, akan kubiarkan kau terpejam lima menit lagi," balasku sambil mengecup kening suami."Terima kasih." Ia kembali memejamkan mata sambil memelukku. Aku yang tahu itu adalah kesempatan baik untuk membuat Filza panas dingin. Aku langsun
last updateLast Updated : 2023-04-22
Read more

88

Mendapati diriku yang masih meringis kesakitan dikelilingi oleh beberapa tetangga di ruang tamu membuat Mas Albi kaget setengah mati. Ia lebih terkejut lagi saat mendapati kakiku telah berdarah lagi."Apa yang terjadi?""Mbak Filza mencekik dan memukul Mbak Aini," jawab Mbak Vina tetanggaku."Lho, kok bisa?""Entah kenapa bisa begitu, sewaktu saya lewat mau ke toko depan, tiba tiba dari celah pagar saya lihat mbak Aini megap megap minta tolong. Saya pikir itu perampok, ternyata istrimu.""Sungguhkah Aini.""Aku harus bilang apa lagi Mas?" tanyaku dengan wajah yang kubuat sesedih mungkin."Lalu, rambut siapa yang berserakan di teras.""Rambut Filza.""Apa? Kenapa bisa begitu?""Mbak Aini terpaksa melawan sebelum kehabisan napas, saya melihatnya," jawab Mbak Vina lagi."Sungguh?" tanya Mas Albi padaku."Aku tidak tahu harus menjelaskan seperti apa lagi, Mas. Aku minta maaf karena sudah menghancurkan penampilan istrimu demi aku membela diriku," balasku."Lalu, bagaimana kakimu?""Sepert
last updateLast Updated : 2023-04-23
Read more

89

"Kau menantangku!""Untuk kesalahan filsa aku tidak bisa mengampuninya! Aku memang menghargai dia sebagai istri dan wanita yang melahirkan anakku Aku mau pergi melakukan dia bahkan lebih istimewa dari Umi Fatimah, aku harus bagaimana lagi!" teriak Mas Albi.Ibunda Filza sedang tidak ada di rumahnya, sehingga aku tidak melihat wanita itu sama sekali. Di satu sisi, ada suami dan ayah Filza yang saling beradu urat, di sisi lain ia menangis tersedu dan minta dimaafkan, wanita itu menangis hingga suaranya parau tak bersisa."Mas, maafkan aku!""Semua ini terjadi karena kecemburuanmu yang tak beralasan.""Aku minta ampun, Mas.""Aku tak bisa Filza.""Lantas hukuman apa yang akan kau berikan?!" tanya ayah Filza dengan garangnya."Saya akan meninggalkannya!""Bagaimana dengan anak kalian?""Jika dia tidak mampu mengasuhnya maka saya akan ambil alih anakku Bukankah seorang anak adalah hak dari ahli waris dan walinya?""Tidak bisa?""Kecuali dia memperbaiki diri, tapi kurasa, semuanya terlambat
last updateLast Updated : 2023-04-23
Read more

90

Jika kemarin, aku sempat memberi kelonggaran kepada Mas Albi untuk menemui Filza kembali sampai sampai kedua insan itu rujuk, kali ini tidak lagi! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Sebelum suamiku kembali terpengaruh, aku sudah membuat langkah cukup berani, yakni menyiapkan gugatan perceraian dengan Albi kepada Filza."Anda yakin," ucap Pak Heru, advokat yang sempat kukenal di persidangan perceraianku tempo hari."Ya, keadaan berbalik seratus delapan puluh derajat, yang tadinya menyakiti sekaranh dialah korbannya.""Wah, saya tak menyangka. Tapi, apakah anda yakin suami anda sungguh-sungguh menceraikan istrinya?""Iya.""Baiklah kita bisa proses semuanya di persidangan Tapi tentu saja semua ini harus atas persetujuan suami Mbak Aini," balas Pak Heru."Tenang saja, saya akan bicara Pak, kali ini kasus harus selesai.""Ya, saya mendukung yang terbaik, semoga masalah keluarga Mbak Aini bisa selesai."Aku keluar dari rumah pejabat advokat dan hukum dengan senyum lebar, bersama anak
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status