All Chapters of Dipaksa Akrab dengan istrinya : Chapter 41 - Chapter 50

121 Chapters

41

Sabtu sore, kumanfaatkan waktu untuk sejenak lepas dari berbagai kerumitan dan tugas rumah tangga. Kupilih untuk menghubungi beberapa temanku dan kami bertemu untuk makan-makan dan minum kopi di sebuah cafe dengan pemandangan yang cukup bagus.Ada Mbak Vina, Desi dan Wilda orang orang yang sudah lama jadi teman dekat dan tahu cerita hidupku seperti apa. Mereka juga datang dari berbagai latar belakang kehidupan, ada yang tumbuh sebagai wanita alim dengah keluarga yang cukup konservatif, ada juga yang berjiwa bebas lepas melakukan apapun yang mereka inginkan. Sewaktu mereka datang aku langsung bangun dan menyambut menyalami mereka satu persatu kemudian mempersilahkan mereka duduk di kursi yang sudah aku pesankan sebelumnya."Bagaimana kabar kalian semua sudah hampir 3 bulan kita tidak pernah berjumpa,"ucapku membuka percakapan."Kami sih selalu punya waktu kamunya aja yang nggak pernah punya waktu," jawab Mbak Vina."Dia dia sibuk ngurusin adik madunya yang cantik," ujar Wilda, wanita
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

42

Bertemu dengan teman-temanku seolah membuka sebuah jalan dan cahaya baru di dalam hidupku. Boleh jadi orang-orang akan berpikir bahwa sebagian dari mereka menyesatkanku tapi sebenarnya itu adalah ide yang baik. Daripada duduk dan berdiam diri di rumah menunggu nafkah dan kedatangan Mas Albi, lebih baik aku gunakan waktu yang ada untuk lebih produktif dan menghasilkan. Akan kutabung uangnya untuk masa depan atau hal-hal yang tidak terduga.*Beberapa hari kemudian suamiku pulang ke rumah karena itu adalah jatah waktunya bersama kami. Sewaktu kami sedang beristirahat di kamar sesaat sesudah makan aku membicarakan tentang ide untuk bekerja kepadanya."Bagaimana keadaan mertuamu sekarang Apakah dia sudah dipulangkan dari rumah sakit?""Ya, sudah.""Apakah Filza tinggal di sana atau kembali ke rumahnya?""Untuk sementara dia akan tinggal di rumah ayahnya agar bisa mengurusnya sekaligus kakek Gibran bisa bermain dengan cucunya.""Mas tolong kabulkan keinginanku kali ini, Aku ingin meminta
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

43

Sepertinya, jawabanku seakan menohok hatinya. Dia langsung terdiam dan tak mampu berkata kata. Aku yang tak mau ambil pusing segera merapikan jilbabku dan sekali lagi mematuhi di depan cermin untuk memastikan penampilanmu untuk terakhir kalinya."Baiklah aku sudah siap, aku akan berangkat naik motor," ucapku pada suami yang masih sibuk mengenakan kemejanya."Sebaiknya kau tunggu aku saja," jawabnya."Jangan Mas, kantor kita tidak searah dan aku pun tidak mau terlambat di hari pertama bekerja," jawabku tegas."Setidaknya kita bisa sarapan dulu.""Aku sudah siapkan bekal dan sarapan di kantor.""Begini kan, jadinya, nantinya lama-lama kau tidak akan punya waktu untukku hari pertama bekerja saja kau tidak mau sarapan denganku."Ya ampun belum apa-apa dia sudah mengeluh."Mas, mengertilah bahwa ini adalah hari pertama aku bekerja dan aku tidak mau dicap tidak disiplin, Aku adalah karyawan baru yang masuk lewat jalur rekomendasi, aku tidak ingin mengecewakan orang-orang.""Baiklah, tersera
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

44

Beberapa hari kemudian. Setelah percakapan panjang kami malam itu, suamiku mulai menjaga jarak dan tidak banyak bicara. Dia lebih banyak membungkam dan hanya melakukan sesuatu yang dia perlukan. Sisanya dia akan habiskan waktu untuk nonton TV dan tidur lalu pergi bekerja dan kembali seperti robot yang sudah disetting saja.Tiga hari setelah dia berada di rumah filsafat suamiku terlihat pulang dengan wajah yang begitu lesu dan rambut yang berantakan.Seperti yang kuduga karena pada akhirnya si jalang filsa mengetahui bahwa kini aku bekerja dan bebas, tentu saja dia iri dan tidak setuju dengan kebebasanku. Dia mencoba mengungkapkannya dengan Mas Albi dan terlihat sekali Mas albi tertekan dengan hal demikian."Aku pusing, aku ingin tidur." Dia berkata begitu ketika aku mengajaknya untuk makan bersamaku dan anak-anak."Ada apa denganmu belakangan kau lebih banyak diam dan membisu?""Filza juga menuntut ingin bekerja sepertimu atau minimal dia punya waktu untuk bergaul dengan teman-teman
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

45

"Ayo pergi Filza," ucap Mas Albi sambil menarik siku istrinya.Mendapat perlakuan seperti itu, ditarik dan diajak pergi dari rumahku bukannya malah mengalah dan mengikuti perintah suaminya filsa malah mungkin meronta dan menjadi-jadi saja."Dengar ya Mbak dan Mas Albi, yang tercinta, apapun yang ingin kalian ucapkan aku tidak peduli. Keputusanku sudah bulat bahwa aku ingin bekerja entah membuka salon seperti milik Mbak Aini, atau bekerja di luar seperti yang dia lakukan sekarang. Sepertinya istri pertamamu terlalu banyak kehendak, sehingga, belum beberapa bulan membuka salon dia sudah beralih ke pekerjaan lain, mungkin ini caranya untuk mencari perhatian dan mendapatkan atensi.""Sudahlah jangan banyak komentar, ayo kita pergi dari sini," ujar Mas Albi menyeretnya.Sebenarnya mendengar ucapannya, hatiku terbakar dan menyala-nyala. Tapi demi menjaga perasaan suami dan tidak mau membuatnya semakin pusing aku terpaksa menahan diri. Lagi pula percuma meladeni, buang waktu dan tenaga saja
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

46

Agak lucu mendengar dia mengancamku seperti itu dengan segala kemarahan dan keyakinannya. Bilang apa dia tadi? Ingin memastikan bahwa aku sendiri yang akan minta cerai karena tidak tahan, sungguh lucu ucapannya itu. Aku bahkan sampai tak sanggup menahan gelak tawa. Aku tahu dia akan sulit mewujudkan harapannya itu sebab hubungan yang terjalin antara aku dan suami sudah demikian erat. Jadi, sulit baginya untuk memisahkan, kecuali---naudzubbilllah-- suamiku sendiri yang memintanya, meminta perpisahan dariku.*"Kau nampak cantik dan bersemangat sekali," ucapnya saat masuk dalam rumah, di mana saat itu aku sedang menata meja dan menghidangkan makanan untuk makan malam."Iya, kau siapkan makanan yang lezat dan hangat, cuaca dingin dan hujan di luar membuat kita nyaris membeku. Sebaiknya segera ganti baju dan bergabung ke meja makan," jawabku."Iya." Dia beranjak ke kamar untuk segera mengganti baju lalu kembali ke meja makan dan mengambil tempat duduknya."Pulangmu malam sekali, apaka
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

47

Kalau hanya ingin membuatku menerawang ke angkasa lalu dihempaskan ke dasar jurang yang paling gelap, untuk apa dia mengajakku bercinta dan mencurahkan kerinduan. Buat apa kami mereguk madu asmara kalau akhirnya itu hanya cara untuk mengungkapkan harapannya yang sebenarnya bahwa dia ingin berpisah."Maksudmu, kau ingin berpisah dariku?"Pria itu terdiam, namun tetap menatapku lekat. Tentu saja, kebungkaman seperti itu membuatku semakin yakin bahwa pertanyaanku barusan sudah ada jawabannya. Terlebih saat bola mata itu berkaca kaca. Aku makin yakin bahwa dia sudah mengucapkan hal sesungguhnya yang selama ini dia pendam di hatinya."Kalau begitu untuk apa perlakuan romantis dan madu asmara yang kau berikan jika akhirnya ucapan pahit itu yang meluncur dari bibirmu, teganya kamu!" Aku langsung bangkit, duduk sambil menutup tubuhku dengan selimut. Bola mataku memanas seiring dengan membuncahnya perasaan sedih yang datamh tiba tiba. Tanpa disangka, dengan wajah tanpa dosa dan iba dia bilang
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

48

Tanpa menunggu lama aku langsung mengenakan pakaian lalu keluar dari kamar sambil membawa ponselku. Ku tekan nomor ibu dan langsung ku telepon dia untuk membicarakan tentang penderitaan hati ini padanya."Halo assalamualaikum anakku," sapanya."Walaikum salam, Bu.""Aku mendengar bahwa suaramu agak berat apakah terjadi sesuatu?""Aini ingin bicara pada Ibu," jawabku,. Sewaktu mengatakan itu masa Albi menyusul ke ruang keluarga dia berdiri dengan tatapan penuh makna seakan-akan ingin mencegahku bicara pada orang tuaku namun aku tidak memperdulikannya. "Apakah kamu dan Albi baik-baik saja?" Mas Albi terlihat mendengar percakapan kami, Dia memberi isyarat di lengan kepala kepadaku yang menandakan bahwa aku tidak perlu banyak bicara namun aku tidak menanggapinya."Semuanya sedang tidak baik-baik saja Ibu ... karenanya, Aku menelpon ibu malam-malam begini.""Tiba-tiba juga Ibu tidak bisa tidur dan memikirkan tentang dirimu dan tak lama kemudian kau meneleponku. Katakan apa yang merasakan
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

49

Akibat pertengkaran itu, aku dan Mas Albi tidak saling berteguran sampai pagi, meski kusiapkan makanan, tapi aku tidak menemaninya di meja makan. Biasanya sekesal kesalnya aku, aku selalu menyertainya saat menghadapi makanan dan mengantarnya ketika ingin pergi. Kali ini berbeda, aku sungguh kehilangan rasa hormat dan kecewa."Aku pergi dulu," ucapnya sambil mengulurkan tangan padaku.Tanpa kujawab, kusambut uluran tangannya lalu menciumnya, tapi itupun tanpa aku menatap matanya. "Malam nanti, ada acara syukuran keluarga di rumah Tante Hana, dia mengundang kita semua. Aku harap kau bisa meredakan perasaanmu dan pergi denganku.""Hanya kita?""Kita dan Filza, juga anak anak."Aku kembali mendesah dan menjauh pergi darinya. "Tolong, jaga Marwah keluarga kita di depan semua orang. Aku tak mau dicap suami gagal yang hanya bisa menyulitkan istri, aku mohon ....""Cukup kata kata itu, aku sudah meluap mendengarnya, sekarang berangkatlah kerja," ujarku sambil menjauh, membereskan keranjang
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

50

"Astaghfirullah," ucap wanita itu. Piring kotor dan sisa makanan tumpah ke atas gamisnya, yang sesungguhnya baju itu lebih cocok dipakai ke acara resepsi dibanding cuma kumpul keluarga. Gayanya seperti pengantin baru atau artis saja. Aku gemas melihatnya, tapi gemasnya bukan iri, semata benci."Mbak, kau menyandungku?""Apa karena aku madumu, jadi segala hal buruk yang terjadi harus kau salahkan padaku?""Mana mungkin aku jatuh tanpa alasan," balasnya kesal, dia kibaskan pakaiannya yang kotor dengan wajah kesal, sementara Mas Albi yang saat itu sedang menggendong Gibran hanya tertegun dan segera bangun."Sudah, sudah, kau bisa bersihkan bajumu lagi, Bunda.""Mana mungkin aku bisa bersihkan bajuku sudah tertimpa noda dan baunya bau ikan, Mbak Aini sudah membuatku kotor dan memaksa diri ini untuk segera pulang.""Jangan menuduhku Filza, hanya karena aku kebetulan keluar dari kamar mandi, tidak berarti aku melakukan sesuatu padamu. Malu lho, sama keluarga, karena di mana pun kamu tidak
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status