Beranda / Fantasi / GGAP 3 : THE LAST / Bab 151 - Bab 160

Semua Bab GGAP 3 : THE LAST: Bab 151 - Bab 160

639 Bab

BAB 151

"HM Corporation memiliki core bisnis pembuatan rangka dan juga mesin kendaraan. Sejauh ini, HM Corporation menjadi pemain tunggal yang menguasai pasar tanah air. Menurut data penjualan KR Steel setahun terakhir, HM Corp. merupakan pelanggan terbesar yang menyumbang total dua puluh lima persen pemasukan KR Steel. Tapi, sebenarnya ada satu perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama dan juga pelangaan KR Steel, Shah Family Ind. Sebuah perusahaan lokal, Hanya saja, mereka kalah modal dan juga tidak mendapat ruang yang cukup dalam pasaran. Sehingga, mereka hanya banyak bergerak untuk produksi baja ringan untuk pasar pulau jawa saja." Ujar Vannesa menjelaskan laporan yang telah ia kirimkan pada Awan melalui email."Bos, apa mereka membuat masalah dengan anda?" Tanya Vannesa penasaran."Bukan denganku, tapi dengan KR Steel." Jawab Awan lugas."Benarkah? Pak Albert belum memberikan laporan apapun terkait hal ini." Ujar Vannesa heran."Itu dia. Albert sepertinya berniat menyelesaikan
Baca selengkapnya

BAB 152

Saat Albert hampir merasa putus asa, ponselnya tiba-tiba berdering.Keningnya berkerut tajam dan jantungnya berdegup lebih kencang. Karena saat itu, Albert melihat nama orang nomor satu RA Grup menghubunginya secara langsung.Hal ini sangat jarang terjadi, jadi wajar jika Albert merasa sangat gugup saat ini."Ya- ya, ada yang bisa saya bantu, bos?" Tanya Albert dengan suara terbata."Pak Albert, anda sedang berada di mana?" Tanya Awan tanpa basa-basi dari seberang sana."Saya sedang makan bersama keluarga dan kolega, bos!""Di AW Resto?" Ucap Awan langsung menebak keberadaan Albert.Albert terkejut, tidak menduga jika bosnya akan mengetahui keberadaannya dengan tepat, "I-iya, bos. Ada yang bisa saya bantu?" Jawab Albert gugup.Albert merasakan jantungnya berdetak tidak biasa. Terutama hal itu disebabkan karena ia memang sedang berada di AW Resto. Lebih lanjut, ia malah sedang mendiskusikan bisnis dengan klien."Apa kolega yang pak Albert maksud adalah Halim Pranoto?" Albert tercengan
Baca selengkapnya

BAB 153

Saat itu, awan hitam seakan membayang di atas kepala Albert. Itu karena ia tahu betapa pentingnya HM Corp dalam daftar pelanggan mereka. Namun, Awan sudah memberi perintah yang begitu tegas. Ia tidak memiliki pilihan selain mematuhinya."Baik, sesuai perintah anda, bos."Halim terbelalak dengan sikap patuh Albert. Namun, istrinya yang tidak tahu apa-apa selain bicara omong besar langsung menyela, "Hei, kamu pikir kami takut dengan perintah murahanmu itu, hah? Ingat, yang akan rugi itu adalah perusahaan kalian. Kami bahkan masih bisa mendapatkan pemasok lain yang jauh lebih bagus daripada perusahaan tidak berguna kalian."Perubahan situasi terjadi begitu cepat. Calista di sisi lain, tentu sangat senang dengan ikut campurnya Awan, meski dengan begitu, ia tahu kalau perusahaan papanya akan mengalami kerugian karena kejadian hari ini. Tapi, ia yakin, Awan pasti tidak datang hanya dengan satu keputusan seperti ini saja. Ia sudah mendengar banyak hal tentang kemajuan Awan bersama RA Grupny
Baca selengkapnya

BAB 154

"Maaf pembicaraan kita sebelumnya jadi terputus, karena ada sedikit gangguan, paman Tobi." Ucap Awan menjelaskan sedikit situasi yang tadi diurusnya. Sehingga membuat pembicaraan mereka jadi sedikit terganggu."Santai saja! Lagian kamu melakukannya demi perusahaanmu juga." Ujar Tobias santai."Hahaha, paman Tobias mengetahuinya juga. Sepertinya, tidak ada yang bisa ku sembunyikan dari paman." Tawa Awan sengaja menyisipkan sedikit sindiran dalam kalimatnya. Meski ia tidak memungkiri, kalau pembicaraannya di telepon pasti bisa didengar oleh Tobias. Mengingat kemampuan Tobias yang sudah mencapai level grandmaster setengah langkah. Suara dari jarak sepuluh kilo, pasti juga bisa didengarnya.Meski begitu, maksud sindiran Awan tidak hanya mencakup apa yang barusan diucapkannya. Melainkan tindakan Divisi Zero yang selama ini selalu mengawasinya. Hal itu baru di sadari Awan, semenjak ia kembali ke kota ini.Semula, Awan sempat mengira jika dirinya sedang di awasi oleh musuhnya. Namun, setelah
Baca selengkapnya

BAB 155

"Huft, kamu tidak mendengarkanku?" Ujar Tobias kesal."Memang seharusnya begitu, 'kan?" Balas Awan dengan sediit candaan sambil menaikkan sebelah alisnya.Tobias yang terlanjur kesal, terpaksa menahan kekesalannya kembali. Kalimat Awan lagi-lagi menohoknya, "Baiklah kamu menang. Dan jawabannya, Amanda baik-baik saja. Dia saat ini sedang menjalankan misi penting, untuk menguak rencana organisasi the Snake. Jadi, semua kontaknya sengaja ia non aktifkan. Amanda hanya berhubungan langsung dengan panglima tertinggi untuk melaporkan tugasnya, mengingat kerahasiaan misi ini berada di tahap satu. Jangan tanya lagi, karena hanya itu yang aku tahu.""Baiklah." Awan mengangguk, mengerti. Ia bisa bernapas lega sekarang, mengetahui jika Amanda masih baik-baik saja. Jika tidak, maka ia tidak keberatan pergi ke London sana untuk menjemput Amanda."Kalau begitu, apa tugasku?""Lihat di halaman selanjutnya!"Awan membuka halaman berikutnya dan ia terkejut, begitu mendapati ada nama blue saphire tertul
Baca selengkapnya

BAB 156

"Nak, maafkan papa, ya! Papa hampir saja membuat keputusan yang keliru." Ujar Albert menyesal, setelah kepergian Halim Pranoto dan keluarganya. Ada perasaan lega, karena beban yang selama beberapa hari terakhir menghantuinya, akhirnya terangkat. Semua itu berkat ikut campur tangan Awan yang mengambil alih masalah ini dari Albert. Entah darimana Awan mendapatkan informasi tentang kesulitan yang tengah dihadapinya. Namun, bagi Albert ini berarti satu hal, orang nomor satu RA Grup tersebut selalu memperhatikan dirinya. Terbukti, Awan baru ikut campur dalam urusan KR Steel, ketika Albert sedang berada dalam kesulitan. Jadi, meski bosnya mengawasi dirinya, bosnya tidak pernah ikut campur dalam urusan internal perusahaan, kecuali jika masalah yang sedang ia hadapi berada di luar kendalinya. Di sisi lain, Albert tampak begitu menyesal. Penyesalan tersebut tertuju pada putrinya, Calista. Hal ini sekaligus membuka mata Albert, bahwa ia tidak bisa mengatur segalanya sendirian. Jika hari ini, t
Baca selengkapnya

BAB 157

"Bung, sebaiknya kamu menyingkir dari sini dan jangan coba-coba campuri urusan kami. Jika tidak, kami tidak akan segan-segan untuk untuk menghancurkanmu." Ucap salah seorang pengawal suruhan Saras mengancam Topan.Topan mendengar ada orang mengancamnya, justru tertawa terbahak-bahak. Sudah sangat lama, ia tidak pernah mendengar ada orang yang berani mengancam dirinya. Semenjak awal karirnya dalam dunia hitam, Topan selalu menjadi pihak yang menggertak lawan dan belum pernah sebaliknya. Satu alasan kenapa ia bisa menjadi ketua cabang klan Atmaja dan bertahan di posisi tersebut dalam kurun waktu yang lama adalah karena karakter Topan yang tidak pernah mengenal yang namanya rasa takut."Apanya yang lucu, hah? Aku memperingatkanmu untuk terakhir kali, menyingkirlah! dan serahkan wanita yang ada di belakangmu itu pada kami dengan baik-baik. Dengan begitu, kami akan melupakan sikap kurang sopanmu barusan."Topan bukannya berhenti tertawa, justru malah semakin terbahak-bahak. Tawa Topan ya
Baca selengkapnya

BAB 158

Hingga sepuluh menit berlalu, para pengawal ini mulai banjir keringat. Topan dan dua rekannya, bertarung layaknya orang kesurupan. Derik dan bawahannya sama sekali tidak mengenal kemampuan beladiri yang digunakan Topan, karena gerakannya begitu brutal dan tanpa teknik sama sekali. Namun, hal itulah yang justru sangat merepotkan mereka. Sekarang, keunggulan mereka terlihat justru seperti pertarungan imbang antara dua kubu. Meski taktik Derik dengan memisahkan tiga kelompok untuk memisahkan Topan dan dua rekannya. Tapi, sepertinya itu justru menjadi jalan yang sangat sulit untuk mereka lewati."Sial, bagaimana mereka bisa sekuat ini? Ini bukan level yang harusnya dikuasai oleh para gengster. Mereka.. mereka terlalu brutal." Ujar Derik terkejut.Selama ini, para pengawal ini terlalu bangga dengan kemampuan mereka, karena tidak ada yang pernah bisa untuk menyamai kemampuan mereka. Bahkan para elit pasukan khusus militer sekalipun, akan berpikir seratus kali jika ingin bertarung tangan ko
Baca selengkapnya

BAB 159

"Bos, apa kita perlu mengejar mereka?" Tanya 04 pada Topan.Topan menggeleng dan menjawab pertanyaan 04 dengan acuh tak acuh, "Tidak usah. Nanti, cukup kita kirimkan mayat orang-orang ini pada mereka." Albert segera tersadar dan menguasai ketenangan kembali, "Sekali lagi terimakasih Pak Topan. Jika bukan karena bantuan anda, tidak tahu apa yang akan mereka lakukan pada putri kami."Albert merasa sangat bersyukur, karena Tuhan telah mengirimkan Topan tepat waktu untuk menyelamatkan putrinya.Topan dengan santai melambaikan tangannya, "Tidak usah terlalu kaku begitu pak Albert. Bagaimanapun kita melayani orang yang sama. Jadi, sudah sewajarnya saya membantu anda, saat anda dan keluarga anda berada dalam kesulitan.""Maksud pak Topan, bagaimana?" Tanya Albert dengan kening berkerut bingung.Topan lalu menjelaskan dengan sopan, "Iya, saya juga bawahannya tuan Saktiawan Sanjaya dan Resto ini bahkan juga milik bos Awan. Saya kebetulan hanya mengelolanya saja atas perintah dari bos Awan."
Baca selengkapnya

BAB 160

Awan coba membuka mata bathinnya untuk menemukan keberadaan Stephen. Hanya saja, ada aura pekat berwarna merah yang menutupi penglihatannya. Otomatis, Awan tidak bisa menggunakan kemampuan perpindahan ruangnya untuk berpindah ke tempat sepupunya berada.Mau tidak mau, Awan harus menggunakan kendaraan untuk menuju Rosemary Club. Pilihan Awan jatuh pada motor sport Hayabusa koleksinya. Motor ini sudah sangat lama tidak digunakan Awan. Terakhir, motor ini hancur saat menyelamatkan paman Joe yang saat itu diserang oleh jenderal perangnya Kevin Soze, putranya ketua sekte Flamis. Motor ini merupakan edisi khusus dan hanya diproduksi sepuluh unit di dunia. Sehingga, saat itu Awan terpaksa harus mengirimnya ke negeri asalnya untuk diperbaiki ulang. Setelah sekian lama, motor ini telah dikirim kembali dan masuk dalam salah satu koleksi berharga Awan.Broom, broom!Suaranya yang khas membuat siapapun pasti betah untuk mendengarnya lama-lama. Namun, Awan tidak punya waktu lebih untuk menikmat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
64
DMCA.com Protection Status