Beranda / Fantasi / GGAP 3 : THE LAST / Bab 131 - Bab 140

Semua Bab GGAP 3 : THE LAST: Bab 131 - Bab 140

639 Bab

BAB 131

Murad mencibir, "Bocah, siapa yang coba lu takuti, hah? Menghilangkan kami dari ibu kota kata lu? Hahaha, Lu tahu seperti apa klan black bull itu? Di markas kami saat ini, ada dua ratus petarung veteran dan berpegalaman, ditambah tujuh petarung elit pengawal ketua. Lu pikir bisa menghilangkan klan kami, semudah lu mengucapkannya? Hahaha. lu pasti sedang halu. Atau, lu habis makai, ya?"Murad tertawa lantang, mencemooh Awan. Anggotanya yang saat itu sudah mulai berkumpul di belakangnya ikut tertawa dan menganggap Awan sedang melawak.Awan berkata dengan cueknya, "Halu atau tidak, sebaiknya kalian pastikan sendiri. Hubungi bosmu dan kamu akan tahu, apa ucapanku sedang halu atau tidak."Melihat betapa percaya dirinya Awan, Murad mulai sedikit ragu dengan dirinya saat ini. Apalagi sebelumnya, tangan kanan kepercayaannya telah dikalahkan. Tidak hanya kekalahan biasa, tubuh Jhoni bahkan dilemparkan dari atas jendela yang terdapat di atas pintu masuk Villa. Betapa tingginya itu, pintunya saj
Baca selengkapnya

BAB 132

"Am-ampun, tolong ampuni saya. Kami tidak pernah menyinggung anda sebelumnya. Tuan Topan, tolong pikirkan kembali hubungan kita selama ini." Terdengar suara lelaki tua yang sedang menangis untuk memohon ampun pada lawan bicaranya, agar nyawanya diselamatkan.Wajah Murad dan seluruh bawahannya tampak pucat pasi. Mereka mengenal jelas suara tersebut, itu adalah suara pimpinan tertinggi mereka. Mereka semua tercengang, mendengar pimpinan tertinggi mereka memohon pada orang lain untuk mengampuni nyawanya. 'To-topan, bukankah ia adalah pimpinan cabang klan Atmaja? Bagaimana mungkin dia bisa menundukkan klan Black Bull kami secepat ini?' Pikir mereka bertanya-tanya. Apalagi, mereka tidak pernah melihat pergerakan klan Atmaja setelah orang-orang dari klan Black Bull mengambil tugas pengamanan RA Grup dari mereka. Apa mereka telah merencanakan ini sebelumnya? Mereka sengaja menunggu klan black bull lengah, lalu membalas dalam satu kali pukul?Kalau begitu, kenapa pergerakan klan Atmaja bisa
Baca selengkapnya

BAB 133

Beller merasa lantai yang dipijaknya terasa panas saat ini. Jika bisa, dia ingin segera lari dari sana seketika itu juga. Kejadian di hadapannya, seperti roller coster yang berlangsung naik turun dengan begitu cepat. Beberapa menit yang lalu, ia masih bisa jumawa dan tersenyum penuh percaya diri dengan status dan semua dukungan yang ia miliki.Namun, hanya dalam beberapa menit saja, semua itu seakan tidak artinya di hadapan pria muda yang baru saja datang dengan dua orang pengawal wanita bersamanya. Mungkin hanya bisa dihitung dia seorang, jika Beller tidak ingin memasukkan dua wanita yang tadi datang bersama Awan sebagai ancaman. Yang menakutkan dari pria ini adalah statusnya. Beller bahkan tidak bisa berkutik dan sulit membasahi kerongkongannya sendiri, begitu ia tahu jika pria yang datang memporak porandakan acaranya hari ini adalah pria yang sedang coba disingkirkan oleh saudara sepupunya.Bagaimana statusnya? Jelas saja itu sangat menakutkan untuk level Riski Beller. Sepupunya
Baca selengkapnya

BAB 134

Samuel yang sudah kenyang pengalaman sekalipun, ketika berhadapan dengan kharisma Awan yang sekarang, membuatnya sedikit gugup."Ketua, ada aturan dalam klan. Anda tidak bisa menyerang anggota lainnya dalam klan tanpa ada kesalahan jelas dan berhasil dibuktikan. Jika tidak, maka akan sulit bagi anda untuk membela diri di depan para tetua nantinya."Samuel menunjuk Beller, "Pria ini, meski ia bukan bagian dari klan, tapi keberadaannya di sini atas perintah tuan muda Rocky. Secara tidak langsung, keberadaannya dianggap sama dengan tuan muda Rocky. Sementara, empat pengawal yang ada bersamanya adalah pasukan klan kita yang berasal dari keluarga cabang.""Namun, jika anda bersikeras. Anda dapat menahan mereka dengan tuduhan pembangkangan terhadap ketua klan. Hanya itu, satu-satunya cara untuk bisa menindak mereka saat ini, ketua."Awan tersenyum dingin, "Jadi maksudmu, aku tidak bisa membunuh mereka, meski mereka sudah terang-terangan membuatku marah dengan mengusir seluruh keluargaku dar
Baca selengkapnya

BAB 135

Melihat Awan mengeluarkan bola energi sebesar bola kasti dengan daya hancur yang begitu mengerikan. Jelas, itu bukan kekuatan di mana seorang master seperti mereka mampu melakukannya. Paling tidak, level Awan saat ini berada di tingkat grandmaster atau bahkan lebih tinggi dari itu.Namun, kenyataan bahwa mereka masih bagian dari klan Sanjaya, membuat secercah harapan muncul dalam diri mereka, "Tu-tuan besar. Maaf, kami tidak berniat menentang anda."Dimulai satu orang pertama. Lalu, tiga orang lainnya menyusul untuk berlutut dan memohon pengampunan dari Awan."Iya, tuan besar. Kami tidak bermaksud menetang anda sama sekali. Bagaimanapun, kami masih bagian dari klan Sanjaya."Awan hanya mencibir, "Sekarang, kalian mengaku bagian dari klan Sanjaya. Beberapa saat yang lalu, saat kalian memutuskan untuk mengikuti Rocky yang berniat mengusirku dan mengambil alih klan. Apa saat itu kalian masih berpikir, jika aku adalah ketua klan yang tidak bisa kalian singgung?"Punggung ke empat pengawal
Baca selengkapnya

BAB 136

Awan sudah bersiap masuk ke dalam mobil dan menuju perusahaan RA Grup, sebelum sebuah suara lembut terdengar memanggil namanya lewat saluran telepatinya."Kak Awan?"Awan menghentikan langkahnya. Sudah cukup lama, ia tidak mendengar suara lembut ini, "Hanna?"Hanna terdengar melonjak bahagia, begitu panggilan bathinnya di balas oleh Awan."Ingatan kakak sudah kembali?" Tanya Hanna senang."Iya dan aku baru kembali hari ini. Tidak ku sangka, kamu menghubungiku lebih dulu.""Syukurlah, aku khawatir jika kakak tidak lagi bisa mengingatku selamanya." Ucap Hanna mengungkapkan ke khawatirannya."Ketika aku mendengar kakak mengalami kecelakaan dan dirawat, aku sempat memaksa pulang. Hanya saja, kak Rachel tidak mengijinkan. Karena tidak ada jaminan dari kakak tentang keamanan di sini. Dua minggu yang lalu, Hanna tidak bisa lagi menahan diri dan akhirnya nekat pulang sendiri ke sini tanpa sepengetahuan kak Rachel dan juga papa, mama. Tapi, saat Anna mendatangi rumah sakit, kak Awan ternyata s
Baca selengkapnya

BAB 137

"Tuan muda, anda tidak apa-apa?" Tanya Chintya cemas. Ia terkejut ketika melihat Awan membuat kakaknya menghilang secara ajaib, setelah menyentuhnya. Chintya tidak mengerti jelas apa yang sebenarnya dilakukan Awan. Tapi, ia yakin jika kakaknya saat ini berada di suatu tempat. Entah itu ada di mana, tapi ia yakin jika Awan mengirim Lana ke suatu tempat untuk melindungi seseorang dalam daftar Awan.Hanya saja, kekuatan seperti itu sepertinya memerlukan energi yang cukup besar. Pijakan Awan terlihat sedikit goyah setelah berhasil memindahkan Lana dengan kekuatan perpindahan ruangnya.Sebenarnya, Awan sekedar berspekulasi awalnya. Selama ini, dia bisa berpindah ruang dalam jarak seratus kilometer. Selama mata bathinnya mampu menjangkau tempat atau orang tertentu. Hanya saja, Awan belum pernah melakukannya dengan memindahkan orang lain sebelum ini. Satu-satunya yang pernah melakukan hal itu adalah Gumara, saat ia menguasai tubuh Awan.Ketika itu, Gumara berhasil mengirim tubuh Angel kembal
Baca selengkapnya

BAB 138

Calista yang menjadi sandera, merasakan jantungnya berdegup sangat cepat. Ia hawatir, jika pria yang sedang menyekap itu akan berbuat nekat dan ia bisa merasakan benda dingin yang sangat tajam, menekan lehernya.Saat itu, Calista akhirnya melihat sosok pemuda yang suaranya telah memberi kesan misterius di dalam hatinya.Calista tercengang!'Dia? Bukankah dia pemilik RA Grup itu? Saktiawan Sanjaya, atasan papa.'Calista tidak mengerti apa yang sedang terjadi dalam dirinya. Setelah melihat sosok Awan, semua rasa takut dalam dirinya, seakan menghilang dan tergantikan dengan perasaan aman. Awan berkata acuh tak acuh, "Sebaiknya, kamu lepaskan dia! Jika kamu melepaskannya, Paling tidak, aku akan memberimu kesempatan untuk pergi."Pria tersebut terlihat ragu dengan ucapan Awan yang terkesan memberinya jalan keluar yang mudah, "Apa jaminannya kamu akan melepaskanku? Di luar sana, pasti ada orang lain yang membantumu? Jika tidak, kamu tidak mungkin bisa melumpuhkan teman-temanku."Awan meren
Baca selengkapnya

BAB 139

"Bu Vannesa, mereka sudah datang." Lapor Freya, sekretaris Vannesa dengan wajah terlihat tegang.Tamu yang dimaksud oleh Freya, meninggalkan kesan yang buruk dalam memori Freya. Mengingat betapa kasarnya orang-orang ini ketika datang seminggu yang lalu. Mereka bahkan tidak menghormati Vannesa sebagai CEO di RA Grup karena kedatangan mereka justru untuk mengambil alih perusahaan.Orang-orang ini merasa percaya diri dan bisa bersikap sombong, karena mereka berasal dari keluarga Sanjaya. Seperti yang diketahui, RA Grup sendiri merupakan milik Awan yang juga berasal dari keluarga Sanjaya. Freya tidak ingin menebak, masalah apa yang sedang terjadi dalam internal keluarga Sanjaya. Namun yang jelas, sebagai orang biasa, ia tidak dapat menyinggung orang-orang dari keluarga berpengaruh ini. Sekarang, semenjak Awan membongkar skandal tujuh keluarga naga yang terlibat dalam sindikat organisasi bawah tanah, The Shadow. Membuat tujuh keluarga naga ini terusir dari negara ini. Secara otomatis, ha
Baca selengkapnya

BAB 140

Freya dan Elena masuk ke dalam ruangan. Namun, saat melihat apa yang sedang terjadi dalam ruangan, darah mereka menggelegak naik. Di sana, terlihat Rocky yang sedang coba melecehkan Vannesa. Saat keduanya masuk, mereka melihat tangan Rocky sedang coba menggerepe tubuh bagian atas Vannesa.Vannesa tampak panik dan berusaha melawan. Beruntung baginya, saat itu Elena dan Freya masuk. Sehingga Rocky menghentikan aksinya dengan wajah menahan kesal."Anda... beraninya anda melakukan itu pada CEO kami?" Tunjuk Freya ke muka Rocky dengan amarah yang sudah tidak mampu lagi ditahannya. Ia tidak peduli lagi dengan semua kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki Rocky, bahkan jika karena itu ia harus menyinggung keluarga besar Sanjaya sekalipun.Rocky menatap Freya dengan tatapan dingin, tidak menyangka jika wanita ini akan mampu mengonggong seperti itu di depannya.Freya sebenarnya cantik, tidak kalah dengan asisten pribadinya saat ini. Hanya saja, tatapan Rocky telah terlanjur mengunci kecantikan Va
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
64
DMCA.com Protection Status