Ketika pagi menyapa, Husein mengecup mesra kening istri pertamanya. Gerakannya beralih menyentuh lembut bagian perut Areta. Kemudian ia berbisik, "Sehat-sehat, sayang. Papa tidak sabar menunggumu hadir ke dunia ini."Areta tersenyum penuh haru mendengar ucapan Husein. Ia membalas dengan pelukan hangat. Keduanya larut dalam kebahagiaan yang sesungguhnya. Setelah bertahun-tahun menantikan buah hati, akhirnya sekarang ia diberikan kepercayaan untuk mengandung."Tuan, kemarin saya ingin mengatakan sesuatu, tapi selalu tak bisa karena kondisi saya yang lemah. Hari ini saya tak mau melewatkannya," ujar Areta serius.Husein dengan sigap bangkit dan segera duduk menatap ke wajah Areta."Katakanlah, Areta!"Areta menarik napas panjang sebelum menceritakan siapa yang dilihatnya kemarin. Keringat dingin bercucuran di kening mulus Areta."Sebelum saya pingsan, saya melihat sosok Flo berdiri di halaman rumah kita, Tuan. Saya sangat syok, hingga kepala saya terasa sakit sekali," paparnya."Flo? Bag
Read more