Share

Bab 69

Jam makan siang, Khana mual-mual dan berlarian ke kamar mandi. Areta menautkan alisnya heran. Ia yang mengandung, kenapa Khana yang menunjukkan gejala yang sama.

"Areta sebentar," ujar Husein yang bergegas menyusul selirnya.

Husein masuk ke dalam kamar mandi, terlihat Khana yang tersandar lemah.

"Nona Khana, kau baik-baik saja?"

"Perutku tak enak, Tuan. Kepalaku juga terasa pusing."

"Hem, apa aku hamil?" yang Husein.

Mata Khana berbinar-binar mendengar kalimat itu.

"Entahlah, aku juga berharap begitu."

"Istirahatlah di kamarmu! Saya akan meminta Dokter Lena untuk memastikan."

Khana menurut. Husein membantunya berjalan ke kamar. Tak lama setelah itu Dokter Lena pun sampai. Areta juga ikut menyusul untuk memastikan secara langsung.

"Bagaimana, Dok? Apa Nona Khana juga hamil?" tanya Husein antusias.

Dokter Lena tersenyum ramah. Ia menggeleng dan berkata, "Tidak, Tuan. Nona Khana memiliki magh. Jadi dia tak boleh telat makan."

Khana menghela napas putus asa. Ia sudah berharap banyak tadi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status