Share

Bab 76

Gemeletuk gigi Husein beradu. Ia sudah dibuat cemas sedari tadi dengan pilihan antara Anak atau istri. Sekarang malah menerima kemalangan dengan hilangnya Areta.

Khana dan dirinya ikut melihat rekaman cctv yang ada di depan kamar rawat Areta. Terlihat jelas kalau Areta mencoba keluar dengan ekspresi wajah kesakitan.

"Tuan, lihatlah! Nyonya Areta sadar, dan dia pergi sendiri," seru Khana.

Wajah Husein semakin pucat menyaksikan aksi nekad sang istri. Kemudian ia menoleh ke arah Dokter William.

"Apa ini, Dok? Istri saya bisa pergi? Katamu kondisinya sangat lemah, lalu bagaimana bisa dia berjalan keluar dari sini?"

Pertanyaan itu bagai tembakan peluru bagi Dokter William.

"Saya pun rasanya sangaat sulit mempercayai ini, Tuan. Akan tetapi, kondisi Nyonya Areta benar-benar tidak bisa dianggap sepele."

"Mungkin Nyonya Areta dapat mendengar pembicaraan kita, lalu dia berusaha kabur. Aku yakin, Nyonya Areta sama sepertimu, Tuan. Dia tidak akan menerima janinnya diangkat," sambung Khana.

"Saya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status