"Ra, kamu ada di mana sekarang?" buru Kaivan tak tenang melihat keadaan rumahnya sepi tanpa kehidupan. "Apa dirimu mencoba melarikan dariku lagi?!"Sial. Seharusnya ia menemui pagi tadi bukan sepulang kerja begini. Belum lagi rapat internal perusahaan yang memakan waktu lebih lama dan jalanan macet menjelang akhir pekan padat merayap.Deru nafas berat Amirah terdengar sedang menanggung beban yang sarat. "Maaf Tuan Kaivan, aku sedang di Yogyakarta karena panggilan darurat Pakde Bambang tiba-tiba saja dilarikan ke rumah sakit siang tadi.""Oh sorry, aku kira kau kemana," sesalnya menuding sekretaris sengaja menutup pintu hati hingga rumahnya. "Pakde-mu kenapa, bukannya waktu datang ke pernikahan adikku kelihatan baik-baik saja?""Aku juga ga tak tahu, pembuluh darah otak sudah pecah sekarang keadaan sedang tak sadarkan diri," jelas Amirah. "Beliau pengganti orang tuaku selama ini sepatutnya membalas budi baik.""Kau perlu bantuan?" tawar Kaivan serius.Amirah tegas menolak. "Tidak Tuan,
Read more