"Ran, kamu mau aku jemput sepulang kantor terus mengunjungi Papa dan Mamaku?" ajak Aabid serius saat menghubungi. "Ayolah sayang, giliran kita makan malam dengan keluargaku sekarang."Khirani bersungut kesal menjawab panggilan suami. "Duh sayang, kenapa tidak bilang dari tadi siang 'kan aku ngga usah janjian sama Mas Ivan di rumah berdiskusi soal persiapan pernikahan."Oh, okay.Aabid pun mengerti istrinya harus menemani kakak dan orang tuanya membicarakan hal penting. "Ya sudah, nanti kalau Papa dan Mamamu mencari aku bilang saja sedang menengok orang tuaku.""Iya sayang, jangan lupa belikan sesuatu untuk mereka," pesan Khirani sungguh-sungguh. "Sampaikan salam hormatku juga!""Baiklah, cintaku!" seru Aabid mengakhiri panggilannya.Tiba-tiba saja ia merindukan keluarganya ingin membahas prilaku Alagar di Yogya beberapa hari lalu. Sesuatu membuatnya hadir walau sekedar makan malam dengan mereka, sayang Khirani tak bisa menemani karena urusan lain.Dalam perjalanan disempatkan membeli
Read more