Home / Rumah Tangga / KETIKA ISTRI LELAH BERTAHAN / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of KETIKA ISTRI LELAH BERTAHAN: Chapter 81 - Chapter 90

149 Chapters

Part 81. Makan Malam

"Ish, udah, ah." Naomi berlalu sambil menahan senyum dengan wajah kembali merona. Berada dalam keadaan seperti sekarang membuatnyapun merasa hal serupa dengan laki-laki itu. Naomi berjalan masuk ketika Faiq sudah membukakan pintu untuknya. Memberi salam namun tak ada jawaban terdengar. Rumah berukuran sebesar ini sangat wajar jika salam dari pintu depan tak terdengar oleh penghuni rumah yang mungkin ada di dapur, kamar, atau di tempat yang lebih jauh jangkauannya dari pintu utama. Naomi melangkah disusul Faiq di belakangnya. Berjalan menuju ruang tengah, ruang makan dan menemukan Mama Reni di dapur bersama Bik Sita, pembantunya. Sedangkan Faiq memilih ke kamar tamu terlebih dahulu untuk menyimpan barang-barang milik Naomi di sana. Perempuan paruh baya itu tengah sibuk menyiapkan aneka menu untuk makan malam bersama calon menantunya. "Assalamualaikum, Tante!" seru Naomi kala punggung Mama Reni sudah nampak di
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

Impian Kita Semua

"Apakah impian kita berbeda?" tanya Naomi sambil menengadahkan kepalanya menatap langit malam yang tengah dihujani sinar rembulan bulat di atas cakrawala. "Impian Abang ingin menghabiskan waktu untuk membahagiakanmu, Na. Jangan bilang ini gombal, karena yang sebenarnya bahkan jauh lebih dari ini. Abang ingin menua bersamamu, sambil menikmati suara riuh tawa dari anak hingga cucu kita kelak.""Bagaimana jika seandainya kita ditakdirkan hanya berdua?" tanya Naomi lagi. "Kita nikmati nikmat yang ada. Kebahagiaan tak melulu tentang harta dan pewaris, Na. Kebahagiaan lebih pada bagaimana kita menikmati hidup, mensyukuri nikmat yang Allah titipkan untuk kita. Insya Allah Abang tak akan memaksa untuk itu. Abang hanya ingin kau persis seperti yang sudah-sudah. Mampu menjaga marwah sebagai seorang istri sebagaimana mestinya." Faiq berucap lembut. Tatapannya mengawang ke atas sana. Naomi masih bergeming dengan bibir mengulum senyum. Kurang dari dia menit setelahnya Mama Reni kembali dengan
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more

Kedatangan Yeni

"Om udah janji 'kan, mau beliin Sena hadiah kalo hari ini datang?." Sena bertanya dengan nada manja sambil bergelayut manja di dada dengan perut gembul itu. Marno memeluk perempuan itu sambil melirik sekeliling khawatir ada yang melihat ulah gila keduanya. "Sejak kapan Om ingkar janji sama kamu, Manis," jawab laki-laki itu dengan tatapan mesum sambil menuntun Sena untuk masuk. Baju dengan belahan dada rendah yang dikenakan Sena saat ini mampu membuat laki-laki hidung belang itu menelan ludahnya sendiri. Sebenarnya Marno memiliki istri dan 2 orang anak perempuan. Anak bungsu dan istri Marno tinggal di Kalimantan, sedangkan dirinya tinggal di Jakarta karena urusan pekerjaan dan si sulung kuliah di kota yang sama dengan tempat tinggalnya. "Ya, udah. Mana?" tanya Sena. Kali ini ia menengadah tangan kanannya di depan wajah laki-laki berusia awal 50 tahun itu. "Santai saja, Sayang. Habis layani Om, kamu bakal dapet double." Laki-laki itu terkekeh, membuat perut bergelambirnya bergerak
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more

Ketahuan

Dengan susah payah akhirnya Sena masuk ke dalam lemari. Hatinya begitu kesal dengan kedatangan anak sulung selingkuhannya itu. Marno bergegas mengenakan celana segi tiganya yang sedari tadi teronggok di lantai. Merapikan bentuk rambutnya yang semula acak-acakan. Dengan wajah yang masih sedikit pias ia berjalan menuju pintu depan. Membuka pintu sambil menguap panjang. "Lama banget sih, Pa, bukanya!" ketus Yeni dengan bibir mencetut. Gadis berparas manis dengan tubuh semampai itu nampak kesal. "Maaf, Kak. Papa kecapekan, jadi baru bangun," ucap Marno berbohong. Kaki Yeni tak sengaja menginjak sesuatu yang dirasa mengganjal, sebuah sandal wedges berwarna salem. Terdiam beberapa saat lalu berusaha acuh. Ia tak ingin bertindak sembrono. Marno yang mengetahui gerak-gerik sang anak kini kian getir. Kepalanya sibuk mencari alasan. "Temen Papa kemaren nitip sandal karena pas ke acara khitanan anak teman sekantor sandalnya nggak sengaja dipakai ibu-ibu waktu dia masuk rumah, jadi sandal
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more

Mendapat Ancaman

"Apa kau sudah siap jika mamaku menggunakan jasa pembunuh bayaran untuk menghabisi mu?" tanya Yeni dengan  sudut bibir terangkat membuat Sena bergidik ngeri. "Atau aku akan membuatmu meregang nyawa dengan penampilan memalukan sekalian?"Yeni menatap tajam wajah sang lawan yang kini nampak pucat. "Jangan macam-macam. Aku bisa melaporkan perbuatanmu!" "Apa kau merasa lebih berkuasa?" Yeni tak ingin kalah. Sena mati kutu. Perempuan itu kini mengambil ancang-ancang untuk kabur. Sayangnya, tangan Yeni mencekal gerakannya untuk kedua kalinya. "Kenapa buru-buru? Kau bisa bernegosiasi denganku jika kau mau," tawar Yeni dengan senyum licik. "Apa yang kau mau?" tanya Sena dengan wajah ngeri. "Uang." Yeni menjawab santai. Sejujurnya jauh di lubuk hatinya ia ingin perempuan di hadapannya itu meregang nyawa di tangannya detik ini juga. Namun, ia tak boleh gegabah, atau dirinyala
last updateLast Updated : 2022-10-25
Read more

Fitting Baju Pengantin

Yeni menimang-nimang uang senilai 10 juta di tangannya itu dengan senyum puas. Setidaknya ia bisa mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi hak dirinya sebagai anak dari ayah bejatnya itu. "Siap! Jangan khawatir, aku bukan tipe perempuan yang dengan mudah ingkar janji."Yeni berucap dengan penuh penekanan. Iya tengah berusaha meyakinkan Sena melalui kalimatnya. Tanpa berucap sepatah kata lagi, sena beranjak dengan wajah makannya. Sebelumnya a sudah sangat bahagia karena kali ini ia mendapatkan bayaran double dari laki-laki hidung belang itu. Sayangnya, senyum itu kembali hambar dan kini berubah masam ketika bertemu Yeni. A*Faiq menatap lekat calon istrinya itu tanpa berkedip. Wajah cantik Naomi terlihat sempurna ketika tubuh indahnya berada dalam balutan gaun pengantin milik desainer ternama pilihan sang mama. "Calon istrimu terlihat sempurna dengan gaun ini," ucap sang desainer ta
last updateLast Updated : 2022-10-25
Read more

Pertemuan Tak Terduga

Faiq memang belum sempat menyebarkan undangan via digital untuk teman-teman SMA-nya yang memang kebanyakan tinggal terpisah satu dengan yang lain. "Insya Allah sebentar lagi Naomi nggak jomblo lagi, Ra," ucap Faiq sambil menatap lekat wajah Naomi. Pembicaraan mereka terjeda ketika seorang pelayan mendekat. Membawa pesanan keduanya. "Oh, ya, mau pesen apa, Ra?" tanya Faiq berbasa-basi. "Nggak usah, Fa. Aku udah selesai. Barusan duduk di meja pojok sana." Aira menunjuk meja yang tadi ia tempati. "Oh, baiklah." Faiq menyodor red velvet dingin pesanan Naomi. "Minum dulu, Na," ucap Faiq dengan senyum termanisnya. Lalu mendekatkan minuman miliknya. Aira yang sedari tadi menatap lekat wajah Faiq merasakan sesuatu yang aneh saat laki-laki itu menatap pada Naomi. Tatapan itu terlihat tak biasa bagi Aira. Senyum dari bibir Faiq untuk Naomi di mata Aira terlalu
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

Cemburu

Naomi terdiam. Dulu Faiq memang sering membawanya untuk bertemu teman-temannya, termasuk Aira. Namun, ia tak pernah melihat sikap perempuan itu seperti yang diceritakan Faiq. "Apanya yang Naoni tak kenal? Sejauh penilaian naomi, Aira gadis baik-baik, cantik pula," ucap naomi sambil tersenyum tipis. Faiq tak langsung menjawab. Ia bergegas melaju kendaraan miliknya yang memang sedari tadi berada di bahu jalan karena tak ingin Aira lebih lama lagi melihat keberadaan mereka. "Itu karena Abang nggak pernah bercerita padamu bagaimana Aira mengambil langkah ketika sesuatu yang ia inginkan tak tercapai.""Maksud abang?" tanya naomi dengan wajah heran. "Kau kenal Nania?" tanya Faiq. Matanya tertuju pada jalanan aspal yang membentang lurus hingga ke depan sana. "Nggak," ucap Naomi sambil menggeleng pelan. "Kau tahu kan, jika Aira sejak dulu sudah menaruh rasa pada Abang?" tanya Faiq masih d
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

Menyatu dalam Halal

Beberapa saat Naomi menundukkan pandangannya, memejamkan matanya, menikmati perasaan haru yang kini menyelimuti hatinya. 'Ya, Rabb, aku hanya meminta agar Engkau jadikan ini cinta terakhirku. Cinta yang mampu mendekatkanku dengan-Mu. Cinta yang mampu membawaku ke dalam syurga-Mu,' lirih hati Naomi berbisik. Harapannya terhadap Faiq sungguh begitu besar. Harapan yang sama yang pernah ia pinta kala bersama Raihan dulu. Raihan? Laki-laki itu tak nampak ada di antara para tamu undangan. Mungkin laki-laki itu tengah merasakan patah hati yang lebih parah dari yang pernah Naomi rasakan dulu. Pun dengan Aira, perempuan itu tak menampakkan batang hidungnya meski surat undangan sudah disampaikan Faiq via online. Acara pembukaan dimulai. Seorang qori dengan suara merdu serta kaidah tajwid yang mumpuni mengalunkan kalam Tuhan itu dengan begitu indah menembus nurani. Semua khusyuk mendengarkan, menikmati ka
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more

Ketika Mimpi Jadi Nyata

"Berjanjilah untuk menjaga cinta ini sampai akhir," bisik Naomi membuat Faiq membuka mata. Kedua netra laki-laki itu nampak berkaca-kaca membuat Naomi menautkan kedua alis dengan kepala bertanya-tanya. Ini adalah kali pertama ia melihat Faiq menampakan wajah sesendu ini. Sebelumnya bahkan saat ia harus kembali merantau karena tengah berusaha melupakan Naomi dulu Faiq masih bisa menahan wajah sedihnya di hadapan Naomi. Tapi bukan, ini bukanlah kesedihan, melainkan haru yang sejak di pelaminan tadi ia tahan dan kini menemukan puncak. Faiq kembali mendekap tubuh Naomi. Menikmati setiap detak jantung seirama serta desir hati yang serupa. Kini cinta keduanya menyatu dalam halal. Bibir Faiq terkunci rapat. Tangannya kini mengusap belakang kepala sang istri lembut. Begitu lama, seolah ia tak membiarkan waktu merampas rasa bahagia dan damai yang kini memenuhi relung hatinya. Naomi tak berniat melerai pelukannya, bahk
last updateLast Updated : 2022-10-28
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status