Happy Reading*****Riswan duduk termenung di salah satu sofa ruang tengah tempat menonton televisi. Setelah salat magrib dilanjutkan isya, dia mengetuk pintu kamar istrinya, tetapi tidak dibukakan. Lelaki itu pasrah Jika malam ini, dia harus tidur di sofa. Ponsel yang memang tergeletak di meja diraihnya. Cepat, Riswan mengetikkan chat pada si istri. Mulai lelah merayu dengan kata-kata. [Yang, laper. Makan, yuk. Kita makan malam romantis di kafe. Oke?] tulisnya pada sang istri.[Makan saja sendiri, aku nggak lapar. Lagian makan malam itu bisa buat gendut.]Melihat balasan istrinya, Riswan menepuk kening. Harus dengan cara apalagi, dia mencairkan kemarahan sang Risma. Akhirnya, dia melangkah kembali ke kamar. Mencoba sekali lagi mencairkan kemarahan istrinya. "Yang, bukain, dong. Mas, mau ganti baju, lho. Masak tidur peke kemeja. Kan, gerah," pinta Riswan lirih. "Pake itu ajalah. Nggak usah manja," kata Risma keras dari dalam. "Yang, kok gitu. Kita ke sini niatnya mau bulan madu.
Baca selengkapnya