KSIBP 99"Kenapa, sih, orang itu harus dateng sekarang? Ganggu kebersamaan kita aja." Qiera mengerucutkan bibirnya. Dia memang tidak suka kalau momen bahagianya dirusak, terutama oleh orang yang sudah menyiksa sahabatnya."Sabar, Sayang. Toh, kayaknya dia juga enggak akan lama." Diko mengusap puncak kepala istrinya agar lebih tenang. Dia sendiri tidak tahu harus bahagia atau kesal dengan kedatangan Laras, karena memang Qiera berhenti marah-marah. "Tetap saja aku enggak suka. Apalagi dia bertamu tanpa tahu waktu. Idih, pengen deh, aku narik bajunya dan buat dia telanjang." Qiera malah semakin kesal. "Sayang, enggak boleh bicara seperti itu. Menutup aurat memang wajib untuk muslim, terutama wanita." Diko berusaha kembali menenangkan, tapi Qiera malah semakin marah. "Memangnya ada perkataanku yang menyinggung aurat?" "Em, enggak, kok, Sayang. Mungkin aku hanya salah dengar." Diko kembali mengelak. Qiera tahu jelas apa yang didengarnya dan dia juga kecewa karena Diko malah memilih
Baca selengkapnya