Share

Bab 94

KSIBP 94

Sang putra membantu Mala untuk istirahat di kamar yang sudah siapkan oleh kepala maid. Sungguh, dia hanya ingin memeluk Mala dan mereka kembali melantun sholawat bersama daripada melihat seorang ayah yang kasar satu atap dengannya.

"Jangan benci padamu, Sayang. Bagaimanapun dia adalah orang yang harus kamu hormati," pinta Mala dengan suara yang sangat pelan.

"Aku tidak benci, Ma. Hanya saja aku butuh waktu agar rasa jijik yang ada di dalam hatiku hilang," jawab sang anak yang kemudian duduk di sampingnya. "Ma, sebenarnya aku tahu masalah Papa dengan Mbak Laras," ungkapnya membuat Mala kehilangan kata-kata.

"Sayang ...." Mala tidak bisa melanjutkan perkataannya. Semuanya terasa sangat berat dan begitu menyakitkan.

Kejadian beberapa waktu lalu bukanlah yang pertama. Sejak Laras hadir di dalam hidupnya, dia langsung mendominasi Harun, dan selalu membuat Mala kesusahan. Bahkan, tidak jarang dia tiba-tiba dibuatkan makanan oleh Mala di tengah padatnya jadwal.

"Aku gak bisa, Mas.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status