Share

Bab 96

KSIBP 96

"Kenapa jangan berpisah? Bukankah Harun sudah sangat keterlaluan?" Om Dion menatap Qiera kesal.

"Lah, memangnya kenapa? Ini obrolan di antara kami. Kalian tidak harus tahu, terutama Om." Qiera mendelik. "Apa jangan-jangan Om memang sudah tidak sabar untuk segera menjadi ayahnya Zayyan?" godanya.

"Apa yang kau katakan itu, hei?" Om Dion sungguh tidak percaya keponakannya tanpa ragu mengatakan hal itu di hadapan banyak orang.

"Memangnya kenapa? Bukankah semua orang juga sudah tahu kalau Om suka sama Mahal." Dengan polosnya, Qiera mengatakan hal itu.

Ingin Om Dion marah, tapi Diko dan Pak Malik sudah menatapnya tajam. Tanda, kalau dia tidak bisa bertentangan dengan Qiera.

"Ya sudahlah, aku mengaku kalah," ucapnya kemudian.

Semua orang tertawa renyah, seperti tidak terjadi apapun yang membuat marah, apalagi membahayakan nyawa. Begitupun dengan putra Mala. Dia terlihat sangat bahagia hanya dengan obrolan yang biasa.

"Bagaimana?" Qiera kembali menatap Mala dengan penuh harap bahwa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status