Home / Pernikahan / DERITA ISTRI PERTAMA / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of DERITA ISTRI PERTAMA: Chapter 101 - Chapter 110

129 Chapters

101. KEKAGETAN KENRICH

Nehan segera mendekati Meyra yang sekarang sudah membuka mata dan bersiap untuk bangkit dari ranjang.Meyra merasakan sekujur tubuhnya remuk, karena amuk gairah yang sudah tak terkendali dari suaminya.Kini lelaki yang baru saja memaksanya itu, berdiri di depan Meyra dengan memberikan tatapan cemas yang malah membuat hatinya muak.“Biar aku membantumu,” ucap Nehan yang segera berusaha memapah tubuh Meyra untuk ia bantu melangkah.Dengan tegas masih dalam aura bekunya Meyra menghempaskan tangan lelaki yang sudah memperkosanya itu meski pria berkumis tipis itu masih bergelar suami baginya.Nehan semakin resah, bergelut dalam rasa bersalah juga rasa takut.Lelaki berambut acak-acakan itu tetap berusaha untuk mendekati istri pertamanya yang sekarang tampak terluka dan memancarkan kilat benci terhadapnya.Meyra masih bergerak menjauh ingin membersihkan tubuhnya yang dipenuhi tanda kepemilikan karena ulah Nehan dan saat ini bersusah payah menutupi badan indahnya dengan sehelai selimut.Ne
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

102. ASA YANG DITUMBUHKAN KENRICH

“Kenapa kamu mendadak ingin ke apartemenku?” tanya Kenrich menjadi sangat ingin tahu. Meyra terdiam, masih membisu tak menjelaskan. Sampai kemudian matanya menangkap mobil Nehan mulai memasuki parkiran klinik, yang membuat Meyra sontak dilanda kepanikan. “Ayo cepat jalankan mobil kamu Ken, jangan sampai Nehan menyadari keberadaan kita.” Mata Meyra terus saja memandang dengan cemas pada mobil Nehan yang kini sudah mulai berhenti. Kenrich sedikit mulai paham apa yang membuat Meyra sedemikian cemas. “Apa yang membuatmu menghindari Nehan sampai seperti itu?” Meyra bergeming aura wajahnya kian mengunggah kesedihan bahkan tanpa sadar genangan bening mulai tampak di kedua mata indahnya. Kenrich kian dirajam cemas melihat kesedihan Meyra yang terlalu nyata itu. “A
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

103. KETAKUTAN MEYRA

“Apa saja yang sudah dikatakan Mas Nehan pada Bunda?” tanya Meyra tegas sembari menautkan alisnya hatinya bisa memastikan jika lelaki yang sudah menyakitinya itu telah menemui sang bunda dan menyajikan cerita dengan versinya sendiri. Rida memandang luruh pada putrinya yang terdengar jelas memendam bara amarah pada sosok lelaki yang masih berstatus sebagai suami itu. “Dia mengeluhkan kamu yang dianggapnya selalu menghindar dan sulit untuk diajak bicara, kamu juga sudah memblok nomornya dan sangat susah untuk ditemui meski dia sudah berulangkali menyusul kamu di klinik.” Rida mulai mengatakan apa yang sudah dikeluhkan oleh Nehan padanya. Meyra menanggapi dengan helaan nafas panjang. “Kalau aku mengatakan dengan jujur apa yang sudah diperbuat Mas Nehan padaku, apa Bunda akan mempercayaiku?” Rida segera meraih tangan putrinya.
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

104. LAYAK UNTUK DIPERJUANGKAN

Meyra melirik resah kepada Lingga yang malah mengunggah ketenangannya.Bahkan yang tidak dimengerti oleh Meyra, pria berahang tegas di sampingnya itu malah membiarkan mobil yang mengikuti di belakang mereka memasuki halaman rumah.Dengan isyarat matanya Lingga memerintahkan pada penjaga rumahnya untuk tetap membukakan pintu gerbang, untuk mobil mewah yang sedang mengikuti mereka saat ini.“Tenanglah tak ada yang perlu dikhawatirkan, bukankah itu mobil Nehan, lelaki yang masih menjadi suami Dokter?”Meyra mengernyit gusar, aura ketakutannya tak bisa disembunyikan. Semenjak peristiwa itu Meyra malah merasa takut bila bertemu dengan suaminya. Segala rasa cintanya sudah pupus yang membuat Meyra kini justru ingin selalu menjauhi sosok yang masih saja mengklaim dirinya.Lingga kemudian malah menatap penuh arti pada gurat gusar yang ditampakkan Meyra saat ini.“Kamu tak usah cemas, aku tahu jika telah terjadi sesuatu pada hubungan kalian berdua, tapi aku akan pastikan jika aku akan selalu me
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

105. RENCANA BERTEMU PENGACARA

Ketika mendengar ucapan Lingga yang terkesan ambigu, Meyra sontak mengernyitkan dahi, memandang gusar pada sosok lelaki yang sekarang memindainya dengan tatapan penuh arti.“Kurasa sudah saatnya kamu tahu tentang perasaanku, bahwa aku mencintai kamu.”Lingga lalu melirik sekilas pada Acha, yang masih saja memeluknya dengan erat saat ia mulai menggendong putri tunggalnya itu.“Aku berharap kamu bersedia untuk menjadi mamanya Acha. Apa kamu bersedia Mey?”Lingga berucap dengan terus terang, malah menghadirkan kegusaran pelik di hati Meyra saat ini.Cukup lama Meyra tercenung hanya bisa menatap nanar pada Lingga yang sedang menelisiknya dengan penuh harap.Tak satu pun kata yang sanggup untuk Meyra ucapkan.Wanita itu akhirnya menunduk dan menghela nafas dalam lalu memalingkan wajah menjadi sangat enggan untuk menentang sorot mata Lingga beserta sang putri yang masih dalam gendongannya, yang menampakkan sebuah pengharapan.***Meyra tergolek resah di atas ranjang. Sepasang matanya menger
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

106. PERHATIAN SEORANG IBU

“Aku ingin bisa segera mengurus perceraianku.”Meyra berucap dengan sebuah ketegasan.Kenrich mendengar dengan sedikit kaget.Tapi kemudian lelaki itu menghela nafas dalam.“Kamu masih sakit, kamu harus sehat dulu. Setelah itu baru kita memikirkan untuk mengurus perceraian kamu.”Meyra memandang Kenrich dengan sorot matanya yang memancarkan gulana.“Aku sungguh tak menyangka pernikahan yang dulu begitu indah, kini berubah menjadi neraka. Dulu cinta kami begitu sempurna, tapi takdir kini menggariskan yang lain untuk kami.”Meyra lalu menyusut bening di matanya.Wanita itu tampak sangat rapuh terseret dalam arus kesedihan yang semakin menggerusnya.Kenrich menjadi tak kuasa melihat ketidakberdayaan Meyra.Dengan perlahan Kenrich meraih tubuh Meyra dalam pelukannya. Mendekapnya dengan erat sembari terus membelai lembut punggung wanita itu.Kenrich merasakan desiran lembut di dalam dirinya membangkitkan gelenyar asing yang terasa mendebarkan.Tubuh Meyra yang hangat dengan keharumannya me
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

107. MEMANFAATKAN SEKAR

“Kita harus bicara!” tegas Sekar yang kini sudah berdiri di depan Meyra dengan mengunggah tatapannya yang tajam menguarkan kebencian. Meyra tegas menentang tatapan wanita yang pernah menjadi sahabatnya itu. Sementara Dahlia yang mendampingi Meyra ikut memberikan tatapan yang menelisik dengan gurat ketenangan yang masih terpancar. Meyra melirik sekilas pada ibunya. Wanita bersahaja itu menganggukkan kepala sebagai tanda persetujuan. Tak berselang lama akhirnya mereka bertiga duduk di dalam satu meja, saling menatap dengan menekuni minuman mereka masing-masing yang sudah tersaji sebelum memulai percakapan yang sangat serius. “Katakan padaku apa yang ingin kamu bicarakan?” tanya Meyra pelan dengan tatapannya mulai menelisik pada seluruh diri Sekar yang sekarang tampak lebih rapi dan cantik, bahkan wajahnya tampak glowing sempurna seperti melakukan perawatan mahal. Meyra kemudian mulai memindai pada detail penampilan wanita di depannya yang sekarang tampak menyandang tas mahal kelua
last updateLast Updated : 2023-01-23
Read more

108. MEMANFAATKAN SEKAR 2

Meyra bisa dengan jelas menangkap gurat kecewa di wajah lawan bicaranya yang kemudian mulai memindainya dengan tatapan tegas. Meyra memilih menatap lurus pada wanita yang sudah menjadi madunya selama lebih dari tujuh tahun semenjak pernikahannya menginjak usia lima tahun. Hati Meyra sudah menjadi kebas, tak lagi merasakan sakit atas segala sikap Sekar yang semakin memusuhinya, dan mengabaikan hubungan baik mereka dulu yang bahkan sempat bersahabat dan saling peduli. “Tapi kamu tak usah khawatir, aku memang sudah tak lagi berminat untuk melanjutkan perkawinanku bersama Mas Nehan. Aku memang berniat untuk menggugat cerai.” Meyra menarik punggungnya ke depan, menelisik wajah Sekar dengan lebih tajam. “Jika kamu memang ingin aku segera mengajukan gugatan cerai, berikan semua berkas itu padaku. Kamu harus menemukan di mana Mas Nehan menyembunyikan semua itu.” Meyra mulai mengatakan dengan lugas apa yang selama ini menjadi beban pikirannya. Meyra yakin Sekar akan berusaha untuk mendap
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

109. KISAH LAMA YANG TERKUAK

“Kenapa kamu harus sekaget itu saat melihatku?” tanya Kenrich yang nyatanya memang turut datang pada pagi itu.Meyra hanya memberikan senyuman simpul, hingga menampakkan gigi gingsul yang menambah kesan cantik di wajahnya.Kenrich memandang semua itu dengan kagum namun tepukan lembut di pundak segera membuatnya tersadar dan melirik pada seseorang yang sekarang sedang mendekatinya.“Jaga pandangan kamu dengan baik, bagaimanapun Meyra belum halal untuk kamu pandangi seperti itu.”Hilman segera memberi peringatan meski dengan senyuman yang juga turut tersungging yang seketika membuat Kenrich tersipu tipis.“Ayo kita pergi sekarang, acara kajiannya akan segera dimulai,” ajak Hilman pada Kenrich yang sebelum pergi masih sempat memberikan lirikannya pada Meyra yang masih mengunggah senyumannya.Walau kemudian Meyra mulai menyergap Kenrich dengan tatapan lugas penuh rasa ingin tahu karena mendengar Kenrich akan menghadiri kajian bersama dengan ayah tirinya.“Kamu akan ikut kajian Ken?” tanya
last updateLast Updated : 2023-01-26
Read more

110. DOA YANG TERUCAP

Meyra menunggu dengan sabar, memberi jeda pada ibunya untuk mengumpulkan kekuatan.Sampai akhirnya wanita bersahaja itu mulai angkat bicara.“Sampai saat ini kehadiran Hilman di sampingku adalah bagai sebuah keajaiban. Tuhan telah begitu baik, terlalu baik kepada hambaNya yang sudah terlalu banyak melakukan maksiat sepertiku.”Masih dengan sorot matanya yang luruh yang tetap saja berkaca-kaca, Dahlia memandang lurus pada wajah cantik putrinya.“Tuhan sudah memberikan aku kesempatan kedua untuk memperbaiki diriku. Setelah peristiwa itu ketika kamu dan Nana akhirnya dibawa pergi oleh Kak Rida, nenek kamu memaksa ibu untuk masuk ke pusat rehabilitasi. Yang sudah gila waktu itu tak bisa menerima begitu saja, sempat beberapa kali aku kabur tapi selalu saja bisa ditemukan kembali. Sampai kemudian di tempat itu juga Tuhan mempertemukan aku dengan Hilman, seorang psikolog juga seorang ustadz, yang telah beberapa kali menemaniku dalam sesi konseling.”Meyra tersenyum ketika mendengarkan kisah
last updateLast Updated : 2023-01-26
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status