Home / Pernikahan / DERITA ISTRI PERTAMA / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of DERITA ISTRI PERTAMA: Chapter 81 - Chapter 90

129 Chapters

81. PANTAS UNTUK DIPERJUANGKAN

DIP 81Meyra memandang nanar pada sosok pria bermata biru di hadapannya yang saat ini juga sedang memandangnya.Kesedihan yang terlalu pekat menjerat hati Meyra, pada akhirnya membuat wanita cantik bersurai coklat itu luluh lantak. Air mata yang sempat ditahannya beberapa saat lalu akhirnya jatuh saat melihat tatapan penuh simpati dari lelaki yang sudah sangat lama memberikan perhatian istimewa untuknya."Kalau kamu sudah tak sanggup lagi bertahan, jangan memaksa untuk terus bertahan."Masih dengan tatapannya yang lekat Kenrich, berusaha membuka mata hati Meyra yang selama ini seakan tertutupi."Lepaskan jika kamu lelah untuk terus menggenggam," gumam Kenrich lirih.Meyra mendesis, berusaha menghentikan air matanya yang masih saja terus jatuh.Sampai akhirnya wanita cantik berkulit bersih itu, menarik nafas panjang sembari berusaha mengumpulkan seluruh kekuatannya demi bisa menghadirkan sekerat ketegaran."Mungkin kamu benar, bahkan sekarang aku merasa sudah berada pada titik terakhir
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

82. AJAKAN MISTERIUS

Dengan menimang kalung mahal pemberian keluarga Kenrich, Meyra mulai menimbang beberapa hal.Ada begitu banyak masalah yang kini membebani pikirannya. Seperti juga keputusannya yang tak menampik pemberian kalung itu, yang nyatanya sekarang malah mengejutkan dirinya sendiri.Kepungan bimbang melanda hingga menyeret Meyra pada satu titik, yang membuat Meyra enggan untuk memutuskan apapun saat ini.Di dalam kamarnya Meyra memikirkan semuanya dalam kesendirian yang pekat. Sampai akhirnya ia merasa lelah dan memutuskan untuk menghentikan kontemplasinya lalu segera turun untuk sekedar mengisi perutnya yang mulai terasa lapar.Saat berada di bawah, Meyra mendapati suasana rumah yang sangat sepi, bahkan ia tak melihat keberadaan Nana yang biasanya menghabiskan waktu di dapur untuk menyiapkan makanan atau sekedar bersantai di ruang tengah sembari menonton televisi.Hati Meyra menjadi bertanya-tanya ke mana perginya semua orang sekarang. Padahal semalam ia masih mendapati rumah ini begitu ramai
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more

83. MEMOHON AMPUNAN

Meyra terpekur diam, ketika mendengar suara serak itu memanggil namanya. Bersamaan dengan itu, Rida mulai menggeser tubuhnya, hingga Meyra bisa melihat dengan jelas sosok yang sekarang sedang terbaring lemah di atas ranjang perawatan. Meyra mulai melirik pada sosok itu saat namanya kembali disebut. “Meyra ....” “Mey, mendekatlah Nak,” pinta Rida mulai meminta pada Meyra yang sekarang masih saja menampakkagn keraguannya kala mendapati ibu kandungnya sedang terbaring sakit. Meyra menarik nafas panjang, kegusarannya mulai tersaji nyata. Walau kemudian ia sama sekali tak bisa memberikan sebuah penolakan dengan nyata. Sampai saat ini Meyra masih saja menyimpan dendam pada sosok yang sudah melahirkannya itu atas segala yang sudah menimpanya di masa lalu. Segala trauma juga ketidaksempurnaannya sebagai wanita yang menimpa
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more

84. KABUT DENDAM

“Aku sungguh tak menyangka ternyata selama ini aku sudah membesarkan seorang pendendam,” sergah Rida kecewa ketika mendapati Meyra masih diam tak memberikan reaksi apapun atas permohonannya. “Bahkan Tuhan saja selalu memberikan kesempatan pada hambaNya yang sudah berbuat dosa. Tapi kamu hanya karena kamu kehilangan kesempatan untuk bisa melahirkan seorang anak, kamu terus menyudutkan wanita yang sudah melahirkan kamu, yang begitu bahagia saat rahimnya diisi oleh kehadiran dirimu, bahkan yang sudah mengorbankan diri untuk keselamatan kamu saat kamu tak berdaya dan berada di ambang kematian.” Meyra mengernyitkan dahi berusaha memahami setiap kalimat bundanya yang terdengar sangat jelas begitu mencecar dan menyudutkan dirinya. Tapi Meyra yang sudah merasa sangat tersakiti dengan keadaan yang tercipta dalam hidupnya saat ini, bersikeras menggeleng menolak segala argumen yang jelas mulai menyudutkan di
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more

85. BERAKHIR BAHAGIA

Untuk beberapa lama Meyra bisa merasakan dengan sangat jelas rengkuhan hangat dari seorang wanita yang pernah ia panggil dengan sebutan ibu dengan sepenuh damba.Pelukan itu terasa begitu nyata, secuil fragmen dari masa silam tentang kebersamaan mereka yang pernah terangkai hangat, kini hadir kembali.Dalam kesendiriannya di sepertiga malam yang kini Meyra sedang bersujud bermunajad memohon untuk sebuah ketenangan, bayangan wajah teduh sang ibu malah hadir sedemikian nyata. Bukan wajah bengis dan penuh pengabaian yang selama ini selalu Meyra simpan dalam ceruk ingatannya, ketika sang ibu berada dalam titik nadir, semenjak kepergian ayah kandungnya yang tanpa kejelasan.Meyra yang belum pernah memahami apa yang sebenarnya terjadi di antara kedua orang tuanya kini mulai tergedor sisi hatinya oleh rasa penasaran.“Ya Allah, apakah aku salah terlalu memperturutkan dendam ini?”Meyra bergumam dengan kesedihan yang sedemikian besar terunggah.Batinnya merasa terketuk meski gusar dan bimbang
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

86. LAMARAN DARI KENRICH

“Aku senang mendengar hubungan kamu dengan ibu kamu sudah membaik,” ucap Kenrich ketika dirinya mengajak Meyra untuk makan malam di luar, di sebuah restoran milik temannya.Meyra yang sedang menikmati semangkuk sup jagung pesanannya melirik ke arah pria yang selama ini selalu memberikan perhatian istimewa terlepas bagaimana status dirinya yang masih istri dari seorang lelaki bernama Nehan yang sudah sekian waktu mengabaikannya semenjak Meyra ikut menunggui Sekar di rumah sakit menjelang persalinan.Meyra sudah merasa kebas hati mendapati Nehan telah berhari-hari tak menghubungi.Bahkan Meyra tak berniat sekalipun untuk membuka komunikasi dengan menghubungi sang suami terlebih dahulu.Nyatanya sekarang Meyra malah menikmati kebersamaan dengan Kenrich meski di sudut hatinya yang lain tak bisa membenarkan tindakan yang sedang dilakukannya sekarang.“Aku tahu kamu wanita yang selalu mampu membuka hatimu untuk memaafkan.”Meyra terdiam ketika Kenrich kembali mengungkit tentang persoalannya
last updateLast Updated : 2023-01-04
Read more

87. KEGERAMAN MEYRA

Meyra mengunggah senyumnya kala melihat gadis kecil berjilbab merah muda berlari ke arahnya, menyongsongnya dengan sangat antusias. Setiap kali Meyra selesai melakukan tugasnya di klinik, Meyra akan selalu mendatangi Acha, mantan pasiennya yang memang hanya mau pulang jika bersama Meyra. Karena kebetulan letak sekolah Acha berdekatan dengan kliniknya, maka Meyra tak pernah keberatan untuk melakukannya. “Bu Dokter, lihat ini tadi Acha yang menggambar,” ungkap Acha sembari menunjukkan gambar buatannya sendiri pada Meyra setelah Meyra berada di dekat gadis kecil nan cantik itu. Meyra bersimpuh di depan Acha demi bisa menyejajarkan tinggi badannya dengan gadis kecil yang selalu mendamba kedekatan dengan dirinya itu. Meyra mulai mengamati gambar yang ditunjukkan Acha dan tersenyum semakin lebar. “Ini gambar siapa saja sayang?” tanya Meyra. Acha menggambar dua orang dewasa yang sedang menggandeng seorang gadis kecil yang sedang tersenyum bahagia. “Kalau yang ini pasti Acha, iya kan sa
last updateLast Updated : 2023-01-04
Read more

88. NIAT UNTUK MENGAKHIRI

[“Katakan apa mau kamu?”] tegas Meyra menahan geram.[“Kamu kenapa? Aku seperti tidak mengenal kamu. Kamu bukan hanya sudah tak peduli lagi padaku, tapi kamu malah berucap dingin seperti ini padaku.”]Nehan mengunggah kekecewaannya, mengacuhkan perasaan Meyra yang nyatanya jauh lebih kecewa.[“Kapan kamu bisa bersikap dewasa dan mau menunjukkan perhatian dan pengertian yang besar padaku?”] Nehan masih tak berhenti untuk menyalahkan Meyra.Meyra sudah terdorong pada titik jengah menghadapi sikap sang suami yang kian hari semakin kehilangan kedewasaannya.[“Apa kamu juga melakukan hal yang sama? Apa kamu memberikan perhatian padaku juga? Bahkan setelah satu bulan kamu baru menelponku? Rumah tangga seperti apa ini Mas? Kamu memaksaku untuk bertahan, tapi kamu malah mengabaikan aku.”][“Kenapa kamu tidak mengerti juga? Aku bukan hanya harus mengurusi Sekar dan bayi kami, tapi juga aku harus menghandle perusahaan. Ada beberapa proyek besar yang sedang ditangani oleh perusahaanku dan itu me
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

89. ACARA AQIQAH

“Kenapa suasana rumah begitu ramai? Kalian sedang menggelar acara apa?” tanya Meyra mencecar sembari perlahan mulai keluar dari dalam mobil.Nehan tercenung sejenak malah memandang wajah cantik istri pertamanya penuh arti.“Mami memintaku untuk mengajakmu menghadiri acara aqiqahan putra ketigaku. Aku mengundang semua kolega perusahaan dan kenalanku serta mami dan Sekar.”Meyra segera mendesah jengah, bola matanya memutar malas, menampakkan keengganannya untuk terlibat dalam acara itu.“Sebaiknya aku pulang saja,” tegas Meyra sembari menghempaskan genggaman tangan Nehan yang seperti memaksanya untuk segera masuk ke dalam rumah.“Mey, aku mohon bersikaplah yang dewasa sedikit, jangan seperti ini.”Meyra kembali mendesah jengah sembari menampakkan tatapan geram ke arah Nehan yang terus saja memaksa dirinya.“Aku tak percaya kamu memaksaku seperti ini. Meski aku masih berstatus sebagai istri kamu, tapi aku berniat untuk menggugat cerai. Aku merasa tak berkewajiban untuk melakukan semua tu
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

90. KEINGINAN UNTUK BERCERAI

Di dalam pesta yang sangat meriah itu Nehan terus menyambut kedatangan tamu-tamunya.Meski pada akhirnya ia kembali menghampiri koleganya yang lebih awal datang, yang sejak tadi tampak mengakrabkan diri dengan istri pertamanya.Nehan sudah tak mengundang Kenrich dan berharap bisa mendapatkan perhatian penuh dari wanita yang masih dicintainya, tapi nyatanya kini ia masih harus perhatian dengan seseorang bernama Lingga yang menggunakan putranya untuk mendapatkan perhatian dari Meyra yang terlihat sangat dekat dengan perempuan kecil itu.Ketika akhirnya Lingga mulai duduk sendirian di salah satu sudut halaman depan yang sengaja Nehan jadikan tempat untuk menggelar pestanya, Nehan segera mengambil tempat duduk di dekat lelaki berpenampilan sangat berkelas itu.“Apa Pak Lingga sudah lama mengenal istri saya?” tanya Nehan membuka percakapan yang membuat perhatian Lingga langsung terarah pada Nehan yang sudah ada di dekatnya.“Saya sudah tahu apa yang akan Pak Nehan bicarakan. Tapi dengan me
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status