Pak Suryo terdiam dan terlihat berpikir.Lalu tak lama kemudian dia melihat Tita dari atas ke bawah dan mencebik. "Ck, kamu mencoba merayu saya ya? Saya sudah punya anak istri, tahu?!" Tita mendekat ke arah pak Suryo lalu menyentuh dada lelaki berusia 45 tahun itu. "Yah, barangkali aja bosen makan pecel terus pengen makan sate, ya kan?" tanya Tita mengedipkan sebelah matanya. "Emang kalau aku mau tidur sama kamu, kamu mau bunga berapa?" 'Yes, akhirnya kena kan kamu, Pak?! Gayanya tadi sok nggak mau,' batin Tita. "Yah, kalau bisa tanpa bunga dong. Yang penting dibayar kan?" Pak Suryo terlihat berpikir sejenak. Diam-diam lelaki itu menelan ludah melihat Tita yang bergaya memilin-milin rambutnya dengan duduk menopang kaki di atas meja. "Oke. Baiklah, kalau begitu deal ya? Aku akan menghilangkan bunga pembayaran atas pinjaman kamu. Tapi rahasiakan pada keluarga dan orang lain," tukas pak Suryo sambil menjilat bibir bawahnya sendiri. Mata Tita berbinar. Meskipun di dalam hatiny
Baca selengkapnya