Melihat Juna masih saja mematung memandanginya tanpa segera bicara, Mei menegur dengan tak sabar, “Woy, Jun? Apaan?” tanyanya sambil memakai celana training, “buruan, gue udah ditungguin personal trainer gue tuh. Kasihan dia kalau nungguin gue lama-lama cuma buat ganti baju doang,” ocehnya seraya bersiap memakai kaos oblong. “Wait! Don’t move!” cegah Juna. Mei mematung kaget. Lalu menoleh ke kanan, kiri, dan sekitarnya dengan tatapan waspada dan juga bingung, mengira ada sesuatu. Tetapi begitu Mei menyadari cengiran nakal Juna dalam kamera videonya, dia baru tersadar kalau tadi Juna sedang melakukan tangkapan layar terhadap dirinya. Mei tiba-tiba ingin balas mengusili Juna. “Why?” Mei tersenyum miring, bersiap melancarkan serangan, “do you want it?” ledeknya sambil melepaskan bra secara perlahan, dengan gerakan yang dibuat-buat dramatis, hingga tampaklah kini sepasang aset pribadinya, bagian atas tubuh Mei yang menjadi favorit Juna, yang selalu dibelai Juna sepanjang malam, yang sela
Baca selengkapnya