"Em, maaf ya, Mel. Karena aku harus ke kantor, jadi, aku nggak bisa ikut antar kamu pulang. Kan sudah ada Pak Su yang sayangnya ke kamu seribu derajat. Sudah, Mel, marahnya. Tahu nggak, Mas Inno rela tidur di mobil meskipun hujan deras dan petir. Pas aku samperin yang ditanyain pertama kali itu keadaan kamu..." Windi terus mengoceh. Inno yang tengah memasukkan berkas dari rumah sakit ke dalam ransel menggeleng samar. "Buka saja semuanya, Win. Nggak bisa main rahasia nih, gadis," sindirnya.Bukannya tersinggung, Windi malah tertawa lepas. Windi mencondongkan tubuh ke arah Amelia yang bersikap tak acuh. Ingin rasanya, Amelia menenggelamkan sahabat "pengkhianatnya" itu."Tahu nggak, pas kamu tidur, Mas Inno minta izin ke aku lihat kamu sebentar. Dia cuma pengin bilang cinta ke kamu walaupun kamu tidur. Sweet banget, deh!""Ehem! Sudah, pulang saja, Win. Nanti gajimu dipotong kalau kebanyakan melipir!" canda Inno.Windi mengangguk dan memeluk Amelia dengan erat. "Ya sudah, sehat-sehat ya
Last Updated : 2023-05-16 Read more