หน้าหลัก / Romansa / TEROR BUNGA TASBIH HITAM / บทที่ 191 - บทที่ 200

บททั้งหมดของ TEROR BUNGA TASBIH HITAM : บทที่ 191 - บทที่ 200

214

Part 67 Pemandangan Menyakitkan

Inno menangis dalam diam. Setiap kali selesai memadu kasih dengan istrinya, Inno dihantui perasaan bersalah. Tidak terelakkan memang, Inno selalu kalah melawan pesona istrinya itu. Wanita pertama yang membuatnya mengenal indahnya surga dunia. Wanita yang dia cintai semenjak remaja.Dia sadar, semakin lama dirinya akan membuat luka yang lebih dalam di hati Amelia. Inno ingin memberontak, melawan takdir ini. Akan tetapi, sedikit pun dia tak punya kekuatan. "Mas mikirin apa?" tanya Amelia lirih, membuyarkan lamunan laki-laki itu.Inno menunduk, menatap wajah lembab yang merebah di dada bidangnya. Laki-laki itu tersenyum dan mengecup kening sang istri sekilas.Inno meraih jemari tangan Amelia dan menciumnya. "Sayang, apa kamu nggak ada niat gitu, bikinin Gabriele adik?" tanyanya mengalihkan perhatian Amelia. "Kita gas pol terus. Kalau aku lagi nggak ke kantor, kita lembur siang malam, bagaimana?" lanjut Inno jahil.Amelia langsung mendelik. Dengan gemas dia mencubit perut rata suaminya i
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-15
อ่านเพิ่มเติม

Part 68 Pengkhianatan

Di ruang pribadi Inno, di atas tempat tidur single yang biasa digunakan Inno dan Amelia memadu kasih itu, Inno tak sendiri. Akan tetapi, laki-laki itu tengah memeluk tubuh seorang wanita tanpa busana. Mereka sama-sama tidak mengenakan pakaian dan berpelukan di balik selimut yang sama. Sontak, Inno dan Daniela melepas ciuman mereka. Inno menatap nanar ke arah sang istri sembari duduk."Mas, apa aku tengah bermimpi? Kenapa Mas lakukan ini? Kenapa?" teriak Amelia kemudian membanting pintu.Wanita itu segera berlari ke luar ruangan. Pipinya telah basah oleh air mata. Tidak tergambarkan betapa hancurnya hati Amelia saat ini. Lima tahun dia menjadi istri yang setia. Dua tahun dia rela menunggu Inno yang tengah kuliah di Milan. Usia 19 tahun dia menerima pinangan laki-laki itu dan mengorbankan masa remajanya. Belum berhenti sampai di situ. Bahkan Amelia tidak pernah mengungkit perihal kuliahnya yang selalu tertunda karena mengurus anak dan suami.Akan tetapi apa yang Inno lakukan? Laki-lak
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-16
อ่านเพิ่มเติม

Part 69 Cerai?

Amelia membalikkan langkah. Namun, laki-laki itu menghalangi langkah Amelia. Dia memegang bahu wanita itu yang langsung ditepis kasar oleh Amelia."Ayo kita pulang. Kita harus bicara, Amelia," ajak Inno pelan.Amelia justru terdiam di tempat. Rasanya ingin sekali dia berteriak sekeras mungkin untuk memaki pria cinta pertamanya itu. Namun sayangnya menorehkan luka yang luar biasa dalam. Inno memperlakukan dirinya seperti ratu, namun tiba-tiba menghempaskan ke dasar jurang. Teramat sangat menyakitkan."Ayo, kita pulang, Sayang. Sini, Gabriele sama aku," pinta Inno sambil mengulurkan tangan. Gabriele menggeliat. Dia membuka mata sebentar, kemudian kembali memejamkan mata di gendongan Inno. Dengan hati-hati, Inno menidurkan Gabriele di baby car seat. Amelia masih bergeming. Dia enggan menatap suaminya itu.Inno berganti membuka pintu mobil untuk Amelia. Seperti biasa, Inno hendak memasangkan seat belt untuk istrinya. Namun, dengan cepat Amelia menepis tangan lelaki itu.Di dalam perjalan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-17
อ่านเพิ่มเติม

Part 70 Laki-laki Bodoh

Amelia menatap kosong ke luar jendela kaca mobil. Dahulu, pertama kali datang ke Italia, tumpukan salju yang membentuk bukit-bukit kecil di kanan kiri jalan menjadi pemandangan yang indah. Namun kini, hal tersebut tak menarik perhatiannya lagi.Dia memejamkan mata dan kembali menangis dalam diam. Selesai sudah perjalanan cintanya yang dulu indah bersama Inno, sebelum perempuan yang bernama Daniela itu muncul.Matteo yang mengemudikan mobil sesekali melirik spion tengah. Laki-laki itu menarik napas dan merasa prihatin akan nasib rumah tangga adiknya. Matteo juga ikut merasa bersalah atas luka yang diterima oleh wanita cantik itu."Aku tahu kamu juga marah sama aku, Amelia. Tapi kamu harus tahu satu hal, kami sangat menyayangi kalian berdua. Betapa bangganya Kakek dan Nenek melihat keturunan keluarga Morelli yang kalian berikan pada kami."Bullshit!Amelia tidak menanggapi omong kosong Matteo. Sekarang dia tahu, Inno menikahinya karena ambisi keluarga besarnya. Mereka ingin menyelamatka
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-18
อ่านเพิ่มเติม

Part 71 Keputusan Amelia

Amelia termangu di tepi brankar. Kedua matanya basah menatap tubuh lemah ibu mertuanya. Mendengar kabar keretakan rumah tangga anaknya, Bu Rini langsung syok. Wanita paruh baya itu membuka mata ketika Amelia menyentuh bahunya. Dengan cepat, Bu Rini duduk dan menarik tangan Amelia. Kedua wanita beda usia itu berpelukan sembari menangis."Maafkan Ibu, Sayang. Maafkan Ibu dan Ayah yang gagal menjadikan Inno laki-laki baik. Apa salah kami, Nak? Mana Gabriele, mana cucuku?" racau wanita itu parau.Amelia tertegun. Dia mencium punggung tangan sang ibu mertua dengan air mata kembali menetes. Di sebelahnya, Aisyah juga ikut menangis. Gadis itu mengusap punggung kakak iparnya.Amelia segera mengusap pipinya dan tersenyum pada Bu Rini. "Gabriele di rumah, Bu. Ibu cepat sehat supaya bisa cepat ketemu Gabriele. Ibu jangan banyak berpikir yang nggak-nggak. Amelia dan Mas Inno baik-baik saja. Kami cuma ada masalah kecil, nanti juga baikan," hibur wanita cantik itu.Bu Rini memejamkan mata. Dia tah
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-19
อ่านเพิ่มเติม

Part 72 Ambisi Michele Daniel

"Assalamualaikum, apa kabar Mbak Amelia?"Amelia mengangguk pelan. Danu, mantan kuasa hukum Evan ketika laki-laki itu tersandung kasus pembunuhan mantan kekasihnya. Danu tersenyum dan mengambil tempat duduk kosong di samping Amelia."Em, baik, Mas. Apa kabar?" tanya balik Amelia sambil menangkupkan telapak tangan di depan dada."Alhamdulillah baik, Mbak. Mana si kecil?" tanya laki-laki itu lagi."Di rumah sama Umi, Mas. Em, Mas Danu..."Danu menatap Evan sekilas, kemudian mengangguk. Laki-laki itu menarik napas pelan. Amelia yang paham dengan tujuan kedatangan Danu, segera mengambil sesuatu dari dalam tas. Beberapa dokumen pribadi."Ini, Mas. Bisa sambil nungguin satu dokumen dari Mas Inno dulu?" tanya Amelia lirih.Danu mengangguk lagi. "Tentu saja, Mbak. Maaf, kemarin Mas Evan dan Mbak Haznia sudah menceritakan semuanya sama saya. Em, apa Mbak Amelia tidak ingin berpikir lagi? Jangan gegabah mengambil keputusan, Mbak. Mungkin Mas Inno nanti pulang ke Indonesia setelah..."Amelia lan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-20
อ่านเพิ่มเติม

Part 73 Kecemburuan

["Happy birthday, Amelia. Sehat-sehat ya, kamu dan Gabriele."]Dada Amelia terasa sesak membaca pesan dan foto bunga mawar di direct message. Amelia menelan salivanya berat. Perhatian kecil dari Inno seolah kembali merobek lukanya yang masih basah.Wanita itu mengabaikannya begitu saja. Dia memang tidak memblokir akun sosial media mantan suaminya itu. Karena dia tahu, Inno sangat jarang menggunakan aplikasi tersebut.Hanya ucapan itu saja. Tidak ada pesan lanjutan dari Inno. Amelia kembali meletakkan handphone ke tempat semula. Dia juga tidak berniat membalasnya. Perhatian Amelia lantas tertuju pada Gabriele yang tidur di depannya.Amelia mengangkat pelan lengan mungil Gabriele yang berada di atas dahi. Namun, refleks bayi itu kembali memposisikan lengannya di situ."Nak, nanti tangannya pegel. Jangan gitu," bisik Amelia.Bukan itu alasannya. Akan tetapi, cara tidur Gabriele juga mirip dengan Inno. Semakin besar, bayi itu justru semakin banyak memiliki kemiripan dengan papanya. Menja
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-22
อ่านเพิ่มเติม

Part 74 Istri Kedua?

["Buang mimpimu jauh-jauh, Her!"]["Nggak akan ada ayah sambung untuk anakku."]["Sialan, kamu Her. Mirip banget sama ibu tukang ghibah. Shit!"]Heri cengengesan membaca pesan beruntun dari Inno. Laki-laki itu juga tidak berniat untuk membalasnya. Semenjak mengetahui Inno mengkhianati Amelia, terlebih membiarkan Amelia pulang ke Indonesia hanya dengan Gabriele, Heri ikut marah pada sahabatnya itu."Nggak usah cari perkara, Her. Aku yakin, hati Amelia nggak secepat itu terbuka untuk orang lain," ucap Evan lirih.Heri melirik sekilas sahabatnya itu. "Kamu ngomong gitu bukan karena cemburu kan, Van? Aku juga yakin hati kamu nggak secepat itu melupakan Amelia. Apalagi dia sekarang sudah free. Aku hanya ingin melihat Amelia bahagia, Van!" sahut Heri tanpa basa-basi.Evan mendengus keras. Dirinya tidak munafik. Rasa cinta untuk Amelia itu masih ada meskipun dirinya sudah menikahi Haznia. Namun, Evan terus berusaha mengubur rasa itu, seperti halnya dulu ketika Amelia masih bahagia dengan Inn
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-23
อ่านเพิ่มเติม

Part 75 Rencana

Amelia tersentak. Dia menatap Haznia dalam, lalu tertawa. Apa yang baru saja diutarakan adik sepupunya itu sangat menggelikan. Tidak. Amelia tidak percaya jika Evan mencintainya. Laki-laki itu sahabat baiknya Inno. Meskipun dulu Amelia sempat mendengar desas-desus mengenai cinta segitiga setelah dirinya koma, wanita itu selalu menyanggahnya. Apalagi Inno dan Heri juga sudah menjelaskan jika semua itu hanya persepsi orang-orang saja.Kalaupun hal itu benar, Evan sekarang adalah adik iparnya. Mana mungkin Amelia akan menerima pinangan konyol itu? Lagipula, hatinya belum siap untuk memulai kisah baru.Amelia masih trauma akan cinta yang terasa indah, namun pada akhirnya menghempaskan ke dasar bumi.Dia tidak ingin mengalami sakit yang sama lagi."Mbak, kok malah ketawa, sih?" tanya Haznia cemberut.Amelia mengusap kepala Gabriele yang lumayan anteng di pangkuannya. Biasanya, bayi itu merangkak, merambat, dan tertatih ke sana kemari. Gabriele menjerit ketika Amelia menarik pelan telinga
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-24
อ่านเพิ่มเติม

Part 76 Penyelundupan Narkoba

Treviso, 25 Mei pukul 19.10 waktu Italia.Pesta pernikahan bertema outdoor itu begitu meriah. Daniela yang berdiri di samping pria bertuxedo abu-abu, tidak berhenti menyunggingkan senyum. Laki-laki tampan itu memang sangat serasi dengan Daniela yang cantik. Keduanya tampak begitu bahagia, bahkan sesekali saling berbalas ciuman.Setelah acara pemberkatan pernikahan sore hari, dilanjutkan resepsi yang mengundang ratusan undangan. Di antara undangan penting itu beberapa orang dari Morelli's dan Il Giorno Group.Suasana sunset mengiringi pesta romantis tersebut yang bertepatan dengan musim panas. Celia melirik handphonenya yang bergetar. Wanita cantik itu segera pamit walaupun pesta belum usai. Sedangkan Matteo sudah pulang lebih dahulu.Celia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke kota Venezia. Gadis itu ingat jika malam ini anak buah Michelle Daniel akan memasuki pelabuhan Trieste."Oh, God!" pekik Celia ketika melihat sebuah truck tangki melintang di tengah jalan beradu d
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-25
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status