Kami berjalan bersama menuju ruang perawatan Hadi dan Tio. "Ngomong-ngomong, siapa pula yang sakit? Katamu, Om nya Tio, Om dari keluargamu atau keluarga suami?" Wanita blasteran Jawa Lampung ini kepo. "Oh, adiknya suamiku yang sakit, Yuk. Dia habis operasi perut," sahutku sambil mendorong kursi roda Tio. "Lah, sakit apa pula, sampai operasi perut? Oooo, usus buntu kah?" Mbak Nina menebak. Duh, Iki kepie? Mau dijawab iya, salah! Jawab enggak, takut geger. Kuhela napas berat. "Yaaa ... gitulah!" Hanya itu yang keluar dari mulutku. Kami sampai di ruang perawatan Hadi dan Tio. Ternyata Hadi masih lelap tidur. "Eh, Alhamdulillah Mbak Arum sudah kembali. Aku titip anakku dulu, ada sesuatu yang harus kubeli," ucap Tiara saat melihatku masuk ruangan ini. Adik iparku ini masih saja bersedih. Yah, rasa kecewa dihatinya, pasti mempengaruhi kondisi emosional Tiara. "Nah, mau beli apa? Ini ada kakaknya Mbak Meri," ucapku berusaha mencegah kepergian Tiara. "Ini, keperluan si kecil, Mbak. O
Last Updated : 2024-10-29 Read more