"Saya kurang tau, Mbak. Soalnya saya nggak bisa jenguk, masih dirumah ibu saya," terangku. "Oooooo, terus, apa yang bisa saya bantu, Mbak Arum?" Mbak Dini berucap lagi. "Anu, Mbak, saya mau minta tolong, sampean bisa enggak ke rumah sakit, untuk nganterin uang pegangan buat Tio. Kasihan dia, tadi dia WA saya, sambat kelaparan. Kang Handoyo lagi pergi, jadi Tio nungguin ibunya sendirian, Mbak," terangku lagi. "Ya ampun, kasihan banget Tio!" Suara Mbak Dini khawatir. "Eh, kayaknya, nanti ba'da Maghrib, perwakilan ibu-ibu jama'ah pengajian kita, mau njenguk Mbak Meri, lho. Bu Aisyah yang berangkat," ucap Mbak Dini. "Ooo, gitu! Wah, saya bisa nitip, dong!" Aku agak lega. "Coba sampean hubungi aja Bu Aisyah, kayaknya beliau deh, yang berangkat. Saya nggak bisa ikut, Mbak," ucap Mbak Dini. "Em, oke deh! Saya coba hubungi Bu Aisyah, ya!" "Iya, Mbak." "Ya wes, makasih, Mbak Dini. Assalamualaikum." "Sama-sama, wa'alaikum salam." Telepon terputus. Segera saja kuhubungi Bu Aisyah. Duh,
Last Updated : 2022-08-09 Read more